Setelah memecat Manuel Pellegrini, West Ham kembali meminta David Moyes sebagai pelatih. Tugas utamanya adalah mencegah klub terdegradasi.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
LONDON, SENIN - Ketika diminta untuk kembali melatih West Ham kedua kalinya, David Moyes bak seorang dokter yang mendapat tugas darurat. Ia kembali diminta untuk menyelamatkan ”The Hammers” yang sedang sekarat dan nyaris jatuh ke zona degradasi Liga Inggris.
Setelah menjalani 19 laga pada musim ini bersama pelatih Manuel Pellegrini, West Ham hanya mampu mengumpulkan 19 poin dan kini berada di peringkat ke-17. Mereka berada satu poin di atas Aston Villa yang sudah berada di zona degradasi. Manajemen West Ham lantas memecat Pellegrini, Minggu (29/12/2019).
Tidak butuh waktu lama bagi West Ham untuk kembali meminta bantuan Moyes. sehari kemudian, Moyes dipastikan kembali menangani tim yang ditukanginya pad aparuh kedua musim 2017-2018. Saat itu, Moyes mendapat tugas serupa dan berhasil mengantar klub tersebut finis di peringkat ke-13.
”Moyes telah membuktikan kemampuannya dalam waktu singkat dan kami percaya ia mampu mengembalikan klub ke jalur kemenangan, kedua kalinya,” ujar Ketua Bersama West Ham, David Sullivan.
Dengan pernyataan itu, Sullivan sebenarnya sedang menjilat ludahnya sendiri. Dua musim lalu, Moyes hanya dikontrak selama enam bulan. Setelah itu, Sullivan bersikeras mencari pelatih tetap yang memiliki level di atas Moyes. Pilihannya jatuh pada Pellegrini, dan ternyata keputusan Sullivan itu keliru.
Moyes usai musim itu tidak melatih di klub mana pun. Inilah salah satu faktor yang membuat Moyes menjadi pilihan yang mudah bagi manajemen The Hammers. Apalagi Moyes batal direkrut Everton yang juga mencari pelatih baru karena Everton akhirnya memilih eks pelatih Napoli, Carlo Ancelotti. West Ham langsung mengontrak Moyes selama 18 bulan.
”Saya senang bisa kembali lagi dan langsung mencari apa yang bisa saya lakukan untuk membangkitkan tim,” ujar Moyes. Ia menilai skuad West Ham saat ini jauh lebih baik daripada skuad yang ia tangani dua musim lalu dan tidak sabar untuk segera bekerja. Laga pertamanya adalah melawan Bournemouth, Kamis (2/1/2020) dini hari WIB.
Dalam 19 laga terakhir, West Ham kalah 10 kali, imbang empat kali, dan menang lima kali. Pertahanan mereka sangat buruk karena kebobolan sebanyak 32 gol, dan baru bisa mencetak 21 gol.
Moyes pun diharapkan bisa menerapkan langkah pragmatis untuk segera meraih poin. Selain harus bisa memperbaiki pertahanan yang rapuh, ia dituntut mengembalikan motivasi para pemain.
”Saya membayangkan bisa membangun tim yang tangguh, memiliki kemampuan teknis tinggi, tajam dalam menyerang, dan semua kemampuan yang dibutuhkan untuk menaikkan posisi di klasemen,” katanya.
Penunjukkannya sebagai pelatih baru di West Ham ini merupakan kesempatan baginya untuk memperkuat reputasi sebagai pelatih yang mumpuni. Reputasinya sempat rusak ketika ia menjadi pengganti Alex Ferguson di Manchester United. Ia juga gagal menangani Real Sociedad dan Sunderland.
Kini, ia mengumpulkan beberapa nama untuk menjadi stafnya seperti Alan Irvine yang pernah menjadi asistennya dan mantan bek West Ham, Stuart Pearce. “Pearce masih saya pertimbangkan dalam beberapa hari ke depan,” katanya. (AP/AFP/REUTERS)