Terdapat banyak pilihan untuk melewati pergantian tahun. Merayakan tahun baru sambil berwisata alam adalah salah satunya.
Oleh
YOLA SASTRA
·4 menit baca
Terdapat banyak pilihan untuk melewati pergantian tahun. Merayakan tahun baru sambil berwisata alam adalah salah satunya. Selain berkemah, mendaki gunung, dan menyaksikan indahnya matahari pertama 1 Januari terbit dari puncak gunung, merayakan tahun baru di pulau-pulau sambil bermandikan bintang-bintang malam juga bisa dicoba sebagai alternatif liburan.
Dengan sekuat tenaga dua remaja laki-laki mengangkat batang kelapa sepanjang 1,5 meter ke arah darat. Batang kelapa yang dijadikan bangku pengunjung di Pulau Pasumpahan itu sebelumnya jatuh ke laut yang bening. Dua remaja tadi menaikkannya kembali pada dudukan sebelumnya.
”Mereka anak-anak yang diasuh ibu saya. Setiap libur sekolah, mereka membantu-bantu kami di pulau,” kata Erwandi (41), pengelola Pulau Pasumpahan, Jumat (27/12/2019) sore. Pengelola wisata di Pulau Pasumpahan telah siap menyambut para tamu yang hendak melewati pergantian tahun dengan berkemah di pulau yang masuk ke dalam wilayah Kelurahan Teluk Kabung Selatan, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatera Barat, itu.
Menurut Erwandi, selama masa libur tahun baru, jumlah pengunjung Pulau Pasumpahan melonjak hingga empat kali lipat. Sebagai gambaran, jumlah pengunjung bisa mencapai 2.000 orang dalam rentang 30 Desember 2018-2 Januari 2019. Padahal, di bulan biasa jumlah pengunjung yang datang hanya sekitar 500 orang.
Erwandi menjelaskan, pelaku wisata di Pulau Pasumpahan mulai bersiap-siap sejak sebulan lalu. Meskipun tidak banyak yang diperbaiki, mereka memastikan berfungsinya berbagai fasilitas yang ada, seperti kamar mandi, toilet, dan genset. Di samping itu, pengelola juga menambah jumlah tong sampah. Jumlah sampah yang dihasilkan di Pulau Pasumpahan biasanya berbanding lurus dengan lonjakan jumlah pengunjung. Jumlah tong sampah digandakan menjadi 30 unit dari semula yang hanya 15 unit.
Jumlah orang yang bertugas di pulau juga diperbanyak, terutama untuk mengawasi keamanan pengunjung saat berkemah ataupun bermain di pantai. Erwandi memberdayakan anak-anak asuh dari ibunya. Setiap libur sekolah, mereka selalu membantu di pulau. ”Hari biasa hanya dua-tiga anggota yang mengawasi keamanan. Sekarang ada sekitar 12 orang yang membantu mengawasi keamanan pengunjung saat berenang,” ujar Erwandi.
Persiapan juga dilakukan oleh warga penyedia jasa perahu di Sungai Pisang. Dalam beberapa minggu terakhir, sebagian warga memastikan kelengkapan pelampung, ketersediaan bensin, dan keamanan perahu dalam menyambut lonjakan pengunjung di pergantian tahun.
Syafril (51), penyedia jasa perahu wisata, mengecat perahunya beberapa minggu lalu. Selain pertimbangan estetika, pengecatan dengan cat platon juga untuk menjaga agar perahu tidak lapuk dimakan air. Selain mengecat perahu yang akan disewakan kepada pengunjung, Syafril juga mempersiapkan kelengkapan keselamatan seperti pelampung, memastikan persediaan bahan bakar mencukupi, dan membersihkan mesin.
”Perahu saya siap ’tempur’. Saya tidak mau tamu kecewa. Misalnya, pas jalan, tiba-tiba mesin rusak,” kata Syafril. Menurut Syafril, periode libur tahun baru adalah masa panen para penyedia jasa perahu penyeberangan pulau, selain tentunya periode libur Lebaran. Selama masa libur tahun baru, Syafril bisa mengangkut 30-40 tamu per hari. Sementara itu, di akhir pekan jumlah tamu yang diangkut hanya 10-20 orang per hari.
Di Sungai Pisang, kata Syafril, jumlah perahu yang dikelola setiap warga hampir 100 unit. Perahu mengantarkan para pengunjung ke sejumlah pulau kecil, yaitu Pulau Pasumpahan, Sirandah, Pagang, Pamutusan, dan Swarnadwipa.
Untuk penyeberangan, kata Syafril, pengunjung dipungut ongkos pergi-pulang berkisar Rp 35.000 hingga Rp 75.000 ke pulau-pulau itu. Lebih rincinya, ongkos penyeberangan ke Pulau Pasumpahan Rp 35.000, Pulau Sirandah dan Pantai Swarnadwipa Rp 50.000, serta Pulau Pagang dan Pulau Pamutusan Rp 75.000. ”Ongkosnya tergantung jarak. Di Sungai Pisang, yang paling banyak tamu minta diantarkan ke Pulau Pasumpahan karena paling dekat,” ujar Syafril.
Pesisir Selatan
Ternyata tidak hanya Kota Padang yang memiliki pulau-pulau kecil untuk dikunjungi saat pergantian tahun. Pulau untuk menghabiskan malam tahun baru juga tersedia di Kabupaten Pesisir Selatan.
Seorang pengunjung yang juga warga Kota Padang, Asri Firdaus (30), mengatakan, dirinya dan sejumlah kawannya berencana menikmati malam tahun baru di Pulau Pamutusan, Nagari Sungai Pinang, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar. Ia hendak menyegarkan pikiran setelah sibuk bekerja di hari-hari biasa.
Menurut Firdaus, Pulau Pamutusan dipilih karena keasriannya masih terjaga. ”Airnya jernih, pantainya bersih, belum banyak sampah bertebaran,” kata Firdaus mengenang kesempatan pertamanya berkunjung ke Pulau Pamutusan tahun 2018. Pada tahun baru kali ini, Firdaus sudah menyiapkan peralatan memancing, renang, dan kamera untuk berfoto-foto di Pulau Pamutusan.
Selain keasriannya, Pulau Pamutusan yang berbatasan dengan Kelurahan Teluk Kabung Selatan juga relatif dekat dari Kota Padang. Cuma butuh waktu sekitar satu jam dari Padang ke dermaga Pulau Pisang lalu ke Pulau Pamutusan di Kabupaten Pesisir Selatan.
Firdaus memperkirakan anggaran yang harus dikeluarkannya hanya sekitar Rp 150.000, termasuk ongkos ke dermaga, ongkos penyeberangan, tiket masuk pulau, serta biaya makan dan belanja di Pulau. Merayakan pergantian tahun di pulau-pulau bermandikan bintang gemintang yang terang malam hari bisa jadi pilihan yang beda dari kebanyakan orang. Jadi, tunggu apa lagi, yuk, pergi ke pulau!