Nikmati Sisa Tahun di Ruang Interaksi Paling ”Hype”
Liburan Tahun Baru tak semata dimanfaatkan untuk berwisata ke alam bebas ataupun pusat perbelanjaan. Wisata kuliner tak kalah diminati. Apalagi, belakangan tumbuh sejumlah tempat kuliner nge-hits.
Oleh
·4 menit baca
Liburan Tahun Baru tak semata dimanfaatkan untuk berwisata ke alam bebas ataupun pusat perbelanjaan. Wisata kuliner tak kalah diminati. Apalagi, belakangan tumbuh sejumlah tempat kuliner nge-hits.
Langit malam yang cerah di pekan terakhir 2019 menjadi saksi keramaian di sekitar kompleks pertokoan di Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2019). Kaum muda berlalu lalang di halaman untuk mencari tempat makan atau sekadar untuk berkumpul.
Sebagian dari mereka mendapatkan spot-spot menarik untuk berfoto di sekitar bangunan berarsitektur lawas tersebut. Lobi utama yang memiliki papan informasi seperti gaya bioskop zaman dulu pun tak luput sebagai latar foto. Sasaran mereka tak lain tulisan nama dari lanskap teranyar di Jakarta tersebut. M Bloc Space kini menjadi magnet baru bagi warga Jakarta. Sejak dibuka 26 September lalu, tak kurang dari 1.500 pengunjung datang per hari.
Berdiri di bekas lahan pabrik dan rumah dinas Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri), tempat itu menawarkan berbagai pilihan restoran, bar, kedai kopi, kedai jamu, hingga toko suvenir. Setiadji (48), pengunjung yang datang, membawa serta istri, tiga anak, dan mertua. ”Tempatnya hype dan unik. Beda dengan tempat lain,” ujarnya, Sabtu (28/12/2019).
Lokasinya pun strategis karena berada di antara dua stasiun moda raya terpadu (MRT) ASEAN dan Blok M, serta Halte Transjakarta CSW dan Blok M. Shidky (17) dan lima kawannya datang dari kawasan Tebet, Jakarta Selatan, hanya untuk berfoto. Setelah banyak melihat postingan di media sosial, ia pun mengajak kawan-kawannya yang sudah libur sekolah.
Mereka pun pergi ke dalam di mana lukisan abstrak hingga grafiti mewarnai pagar tembok. Secara bergantian, mereka berfoto demi memperbarui konten di media sosial masing-masing. Keinginan mereka untuk kembali lagi menjelang pergantian tahun mungkin akan terpuaskan dengan acara penampilan musik, termasuk musik DJ dari DJ lokal.
Manajemen M Bloc memberi keleluasaan pengunjung merayakan malam Tahun Baru di tempat itu hingga pukul 02.00. Menurut arsitek dan Direktur Penyewaan M Bloc Jacob Gatot Sura, tempat itu didesain sebagai tempat berkumpul kreatif. Tak sekadar tempat nongkrong atau tempat berburu kuliner.
Di sana, pengunjung diajak belajar tentang berbagai hal, misalnya membangun branding, membuat jamu, hingga membuat animasi komik. ”Kami melihat di sini anak-anak muda yang bergerak di bidang kreatif masih butuh tempat untuk mengekspresikan diri dan berkegiatan,” kata Jacob.
Tempat lain yang bisa menjadi rekomendasi untuk menghabiskan hari terakhir pada 2019 adalah Thamrin 10 di Jalan Mohammad Husni Thamrin, Jakarta Pusat.
Dengan pertimbangan itu, ruang kreatif mendapat porsi 30 persen dan 70 persen untuk ruang kuliner. Tempat lain yang bisa menjadi rekomendasi untuk menghabiskan hari terakhir pada 2019 adalah Thamrin 10 di Jalan Mohammad Husni Thamrin, Jakarta Pusat. Lahan terbuka yang terletak di antara Hotel Sari Pacific dan Wisma Mandiri itu cocok untuk masyarakat yang ingin memuaskan lidah hingga mengenyangkan perut.
Pusat kuliner dan kesenian yang baru dibuka 20 Desember lalu itu buka pukul 10.00 hingga 22.00. Namun, antusiasme masyarakat, terutama di malam hari, membuat lokasi itu kerap tutup hingga larut malam. Dalam sehari, jumlah pengunjung hingga 1.500 orang. ”Malam Minggu kemarin sampai pukul 23.00 masih ramai. Akhirnya kami baru tutup tengah malam,” kata Anis, salah seorang petugas.
Sofia, anggota komunitas pesepeda, pertama kali mampir di sana mengaku kalap ketika melihat beragam gerai kuliner yang tersedia. ”Pilihan makanannya banyak, mulai dari yang berciri khas daerah sampai camilan kekinian. Yang buat saya kaget, kuetiau legendaris dari Pontianak juga ada,” ujarnya.
Senada, Hamidi yang datang dari Grogol, Jakarta Barat, senang dengan konsep yang ditawarkan Thamrin 10 walaupun bukan yang pertama di Jakarta. ”Tempat ini mendukung iklim cashless karena kita hanya bisa belanja dengan uang dompet digital. Tempat ini juga mendorong masyarakat untuk pergi dengan transportasi umum karena tidak disediakan tempat parkir kendaraan,” tuturnya.
Supervisor Event dan Promosi Thamrin 10 Irman Syah mengatakan, Thamrin 10 akan disiapkan dan terbuka bagi masyarakat untuk merayakan pesta pergantian tahun. Masyarakat yang mempunyai kesenian atau hiburan dipersilakan untuk berekspresi. ”Yang pasti akan ada grup musik reguler yang menemani sampai titik pelepasan tahun nanti,” katanya.
Kuliner apel
Tak hanya di Jakarta, di Kota Batu, agrowisata petik apel di Kecamatan Bumiaji menjadi pilihan wisatawan pemburu kuliner dari luar daerah. Sebagian besar wisatawan merupakan keluarga yang datang secara rombongan.
”Saya memanfaatkan waktu libur dengan datang ke sini bersama keluarga. Kemarin dari Surabaya, sekarang di Malang, besok ke Yogyakarta,” kata Karsidi (70), salah seorang wisatawan asal Jakarta yang tengah menikmati wisata petik apel di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji.
Pengurus Kelompok Tani Makmur Abadi (KTMA) selaku penyedia wisata petik apel, Harno, mengatakan, jumlah pengunjung meningkat sejak 21 Desember. Mereka berasal dari Pulau Jawa dan luar Jawa yang menghabiskan libur akhir tahun.
”Peningkatannya mencapai 150 persen pada 20 Desember ke 21 Desember. Tanggal 25 Desember kenaikan jumlah pengunjung mencapai 3,5 kali dari tanggal 20 Desember,” ujarnya. Ia optimistis jumlah pengunjung membaik sampai tahun baru tiba.
Untuk bisa menikmati apel, wisatawan cukup membayar Rp 25.000 per orang. Mereka bisa menikmati apel sepuasnya di dalam kebun. Jika pengunjung ingin membawa pulang apel, harga per kilogram mencapai Rp 20.000. (ERK/VAN/WER)