Dua Wisatawan Terseret Arus di Coban Cinde, Malang
Tim SAR dan sukarelawan masih mencari dua wisatawan asal Madiun dan Surabaya yang terseret arus saat berwisata di Coban Cinde, Desa Benjor, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (29/12/2019).
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Tim SAR dan sukarelawan masih mencari dua wisatawan asal Madiun dan Surabaya yang terseret arus saat berwisata di Coban) Cinde, Desa Benjor, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (29/12/2019) siang.
Kedua korban yang belum diketahui nasibnya adalah Bagus Puji (25) asal Madiun dan Dwi Retno Prihatin (25) asal Surabaya. Mereka adalah bagian dari rombongan yang berjumlah tujuh orang, terdiri dari dua perempuan dan lima laki-laki.
Kepala Subseksi Penanggulangan Bencana Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang Muji Utomo mengatakan, hingga Minggu malam, tim masih berada di lokasi. Pencarian dilakukan sambil menyusuri Sungai Jeru yang berhulu dari Coban Cinde.
Menurut Muji, rombongan wisatawan tiba di Coban Cinde sekitar pukul 11.00. Mereka adalah karyawan swasta yang tengah mengisi libur di Malang. ”Saat tiba cuaca masih cerah. Namun, sekitar pukul 12.00 tiba-tiba mendung,” katanya.
Petugas di lokasi, kata Muji, sebenarnya sudah mengingatkan wisatawan apabila hujan agar segera naik. Hal ini dilakukan untuk menghindari debit air terjun yang tiba-tiba bertambah oleh hujan. Namun, dari tujuh orang yang saat itu ada di lokasi, hanya lima yang berhasil naik dan selamat. Dua lainnya terseret arus.
Saat tiba cuaca masih cerah. Namun, sekitar pukul 12.00 tiba-tiba mendung.
Kelima orang yang selamat adalah Rifai (26) asal Bojonegoro, Samsul Sujarwanto (25) dari Madiun, Ahmad Ardiansyah (24) dari Surabaya, Muhammad Rizal N (18) asal Magetan, dan Gita Putri Humaira (24) dari Surabaya.
Anggota PMI Kabupaten Malang, Handoyo, mengatakan, pencarian malam ini dilakukan sampai pukul 24.00. Jika belum ditemukan, pencarian akan dilanjutkan lagi Senin pagi.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang Bagyo Setiono, yang dikonfirmasi terpisah, mengatakan, mereka terseret arus saat bermain air. ”Kendala pencarian, area licin,” ucapnya.
Peristiwa kecelakaan air melibatkan wisatawan ini merupakan kejadian yang kedua kali di wilayah Kabupaten Malang dalam 10 hari terakhir. Sebelumnya, 19 Desember lalu, seorang mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang, Frans Nababan, terseret ombak di Pantai Watu Leter, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Jenazah korban ditemukan satu hari kemudian pada jarak 200 meter dari lokasi korban terseret arus. BPBD Kabupaten Malang pun mengingatkan wisatawan untuk waspada dan memperhatikan imbauan.