Sejumlah Kamera Pengawas Jasa Marga di Jalan Tol Tidak Berfungsi
Ombudsman melakukan sidak di kantor Jasa Marga Cabang Jagorawi, di Bogor, yang bertanggung jawab atas pengelolaan jalan tol dan lalu lintas ke arah Puncak, dan menemukan beberapa kamera pengawas yang tidak berfungsi.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ombudsman Republik Indonesia melakukan inspeksi mendadak ke kantor Jasa Marga Cabang Jagorawi serta Pos Pelayanan Natal dan Tahun Baru Puncak, di Bogor, Sabtu (28/12/2019). Di kantor Jasa Marga itu, Ombudsman menemukan beberapa kamera pengawas yang tidak berfungsi.
Komisioner Ombusman RI, Adrianus Meliala, mengatakan, inspeksi mendadak (sidak) ini untuk memastikan agar lembaga yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan jalan tol dan lalu lintas ke arah Puncak berjalan lancar hingga malam Tahun Baru. Melalui sidak ini, lembaga terkait dapat meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat selama libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Di Kantor Jasa Marga Cabang Jagorawi, Ombudsman menemukan beberapa hal, antara lain petugas pos pemantau monitor lalu lintas jalan tol yang tidak siaga di pos pemantau. Ada juga 12 kamera pengawas di Tol Lingkar Luar Jakarta dan Tol Prof Sedyatmo yang tidak berfungsi atau kualitas gambarnya buram.
”Bayangkan, misalnya, kalau terjadi kecelakaan, korban sudah mati. Tetapi di sini tidak ada orang yang bisa memantau,” kata Adrianus.
Ia juga menyoroti kualitas gambar monitor yang ukurannya dinilai terlalu kecil dan tidak impresif. Dari catatan Ombudsman, ada 12 kamera pemantau yang tidak berfungsi dan menyebabkan tidak terpantau di monitor posko Natal dan Tahun Baru Jasa Marga Cabang Jagorawi.
Jasa Marga Regional Jabodetabek-Jabar Division Head Reza Febriano mengakui, ada sejumlah kamera pemantau yang terkendala persoalan teknis. Kamera-kamera pemantau itu akan segera diperbaiki dalam jangka waktu tidak lebih dari dua jam.
”Kalau ini (kamera yang mati), saya baru lihat pagi ini. Dari kemarin-kemarin masih menyala,” ujarnya.
Ia menjelaskan, layar pemantau itu juga hanya layar darurat untuk memantau seluruh pergerakan lalu lintas jalan tol di wilayah Jabodetabek dan Bandung yang hanya dioperasikan selama Natal dan Tahun Baru. Sebab, Jasa Marga memiliki layar pemantau yang lebih lengkap dan permanen di Traffic Information Center di Cililitan, Jakarta Timur.
Terkait petugas yang tidak siaga di posko Natal dan Tahun Baru, Reza menjelaskan, hal itu terjadi lantaran setiap pagi petugas Jasa Marga masih berada di lapangan. Mereka mengatur lalu lintas terutama di Tol Jagorawi yang padat pada pagi hari.
”Hari ini teman-teman, saya minta ke arah Puncak karena setiap Sabtu pagi itu lalu lintasnya ramai sekali. Sekarang sudah lancar, kendaraan juga sudah mengalir. Jadi, nanti mereka kembali ke sini untuk monitoring lagi,” tuturnya.
Tambah pasukan
Sementara itu, saat tiba di Pos Pelayanan Natal dan Tahun Baru Puncak Bogor, Ombudsman mengapresiasi petugas gabungan dari Polres Bogor, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Kesehatan, dan Dinas Perhubungan yang bersiaga di lokasi. Petugas gabungan itu disiapkan untuk membantu masyarakat jika sewaktu-waktu terjadi keadaan darurat di kawasan wisata Puncak, termasuk bencana longsor.
”Diharapkan dengan integrasi seperti ini, jika ada musibah, bisa ditangani secara simultan dan komprehensif. Ini hal yang baik karena tujuan dari pelayanan itu membuat publik lebih nyaman,” ujar Adrianus.
Kepala Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Besar Muhammad Joni menambahkan, saat ini ada 200 anggota pasukan yang bersiaga untuk menjaga keamanan, termasuk kondisi lalu lintas di sekitar kawasan Puncak. Saat malam pergantian tahun, Polres Bogor akan mengerahkan personel tambahan sebanyak 200 personel.
”Kami juga imbau masyarakat yang ingin berlibur ke Puncak untuk tiba sebelum pukul 18.00. Karena kalau sudah lewat pukul 18.00, jalan ke Puncak akan kami tutup dari Simpang Gadog sampai Puncak atau kurang lebih sepanjang 22 kilometer,” ucapnya.