Papan reklame yang keropos dan berakhir roboh menimpa pengojek daring hingga tewas ternyata sudah dua kali dilaporkan oleh Camat Cengkareng ke pihak berwenang, tetapi tak juga direspons.
Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Reklame roboh di Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, yang menewaskan satu orang, sudah dua kali dilaporkan untuk dibongkar. Hal ini karena kondisi papan reklame yang dinilai sudah membahayakan. Namun, hingga roboh, belum ada upaya pembongkaran.
Camat Cengkareng M Fakih mengatakan, pihaknya sudah dua kali bersurat ke Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) Cengkareng, salah satunya pada Agustus lalu. Pihak UPPRD Cengkareng pun sudah meneruskan surat itu dengan bersurat kepada Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta sebagai pihak yang berwenang melakukan pembongkaran papan reklame.
Laporan tersebut dilakukan karena pihak kecamatan khawatir akan kondisi reklame yang sudah membahayakan. Pihaknya meminta pembongkaran pada papan reklame setinggi sekitar 17 meter itu. ”Pihak kecamatan tidak berwenang terhadap pembongkaran reklame karena izin dikeluarkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu DKI Jakarta serta pengawasan dan pembongkaran wewenang di Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan,” katanya di Jakarta, Sabtu (28/12/2019).
Hingga berita ini disusun, identitas pemilik reklame tersebut belum diketahui. Menurut Fakih, sejumlah papan reklame di kawasannya diusulkan dibongkar karena ada yang membahayakan, menunggak pajak, ataupun berada di lokasi yang tak semestinya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pengendara sepeda motor, Rusianto (49), tewas tertimpa papan reklame setinggi sekitar 17 meter saat berhenti di lampu merah di Jalan Daan Mogot Kilometer 13, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (28/12/2019) sekitar pukul 11.20. Hasil pemeriksaan kepolisian, tiang-tiang besi papan reklame itu sudah keropos.
Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Cengkareng Komisaris Khoiri mengatakan, hasil identifikasi di lokasi menunjukkan besi-besi penyangga dan tiang utama keropos.
Beberapa saksi juga menyebutkan, kondisi papan reklame itu sudah goyang saat ada angin. Bahkan, pernah dibuat laporan resmi terkait kondisi papan reklame itu pada Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Cengkareng. ”Jadi, sebenarnya sudah ada tanda-tanda roboh, tetapi mungkin belum ada tindakan atau bagaimana,” kata Khoiri di Jakarta, Sabtu (28/12/2019).
Beberapa saksi juga menyebutkan kondisi reklame itu sudah goyang saat ada angin. Bahkan, pernah dibuat laporan resmi terkait kondisi papan reklame itu pada Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Cengkareng.
Korban bernama Rusianto itu berprofesi sebagai pengemudi ojek dalam jaringan dari arah Kalideres ke arah Grogol. Ia tertimpa papan reklame itu sekitar pukul 11.00 saat berhenti di lampu merah. Warga Jati Sampurna, Bekasi, itu langsung dibawa ke RSUD Cengkareng. Sepeda motornya, merek Honda Beat warna putih, rusak berat.
Kepolisian masih terus melakukan penyelidikan untuk mencari ada tidaknya unsur pidana dalam kejadian itu. Pemilik reklame saat ini masih dicari. ”Papan roboh dan rusak berat. Kami masih berusaha memeriksa iklan apa di sana ataupun siapa pemiliknya,” ujar Khoiri.
Sementara itu, sebuah papan reklame setinggi belasan meter lainnya jatuh di depan Halte Transjakarta Rawa Buaya di Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, sekitar pukul 12.05. Tak dilaporkan ada korban pada kejadian ini. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta, pemindahan papan reklame dilakukan petugas pemadam kebakaran, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum, serta personel kelurahan, polsek, dan koramil setempat.