Kereta api masih menjadi angkutan transportasi favorit masyarakat pada masa libur Natal dan Tahun Baru kali ini. Hal ini terlihat dari tiket yang hampir habis terjual selama periode tersebut.
Oleh
Haris Firdaus
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Kereta api masih menjadi angkutan transportasi favorit masyarakat pada masa libur Natal dan Tahun Baru kali ini. Hal itu terlihat dari tiket yang hampir habis terjual selama periode tersebut. Oleh karena itu, pemerintah meminta PT Kereta Api Indonesia untuk terus meningkatkan kapasitas kereta api yang mereka memiliki.
”Berdasarkan evaluasi angkutan saat libur Natal, ada kenaikan penumpang pada kereta api jarak jauh,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau Stasiun Tugu di Kota Yogyakarta, Sabtu (28/12/2019).
Peningkatan kapasitas itu dilakukan dengan mengoperasikan sejumlah kereta api tambahan selama masa liburan.
Dalam kunjungan tersebut, Budi Karya didampingi sejumlah pejabat, termasuk Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri dan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro. Dalam kesempatan itu, Budi Karya sempat menyanyikan sebuah lagu bersama para pegawai PT KAI yang tengah bermain musik untuk menghibur para penumpang di Stasiun Tugu.
Budi Karya menjelaskan, pada masa liburan Natal dan Tahun Baru saat ini, PT KAI telah meningkatkan kapasitas penumpang kereta api 4 persen. Peningkatan kapasitas itu dilakukan dengan mengoperasikan sejumlah kereta api tambahan selama masa liburan.
Namun, peningkatan kapasitas itu juga diikuti oleh kenaikan antusiasme masyarakat untuk menggunakan kereta api. Oleh karena itu, hampir semua tiket kereta api tambahan juga telah terjual. ”Kenaikan kapasitas 4 persen itu terserap dengan baik,” ujar Budi Karya.
Berdasarkan pengalaman tersebut, Budi Karya menyatakan, pemerintah akan meminta PT KAI meningkatkan kapasitas angkutan kereta api. Dengan adanya peningkatan kapasitas itu, jumlah warga yang bisa menikmati layanan kereta api juga bakal makin banyak. ”Kita akan minta PT KAI secara intensif meningkatkan kapasitas,” katanya.
Menurut Budi Karya, penambahan kapasitas itu akan dilakukan di rute-rute yang dinilai strategis dan memiliki banyak peminat. Dia menambahkan, peningkatan kapasitas penumpang kereta api itu pasti akan disambut baik oleh masyarakat. ”Berapa pun kapasitas kereta api akan terserap. Nanti kami pikirkan rute-rute strategis,” ungkapnya.
Sementara itu, Edi Sukmoro mengatakan, hingga Sabtu (28/12/2019), penjualan tiket kereta api untuk masa liburan Natal dan Tahun Baru sudah mencapai 94 persen. ”Kami berharap bisa menjalankan tugas untuk mengangkut saudara-saudara kita dengan baik,” ujar Edi.
Berdasarkan data PT KAI, pada angkutan Natal dan Tahun Baru kali ini, jumlah penumpang kereta api diprediksi mencapai 5,91 juta penumpang. Jumlah itu mengalami kenaikan sekitar 4 persen dibandingkan dengan jumlah penumpang pada libur Natal dan Tahun Baru sebelumnya yang 5,68 juta orang.
Edi menambahkan, selama masa liburan kali ini, PT KAI mewaspadai jalur-jalur kereta api di wilayah yang rawan banjir, longsor, dan ambles. Hal itu karena kondisi cuaca akhir-akhir ini yang kerap diwarnai hujan deras dan angin kencang.
Data PT KAI menyebutkan, terdapat 351 titik rawan di jalur kereta di Jawa dan Sumatera yang perlu mendapat perhatian ekstra. Dari 351 titik itu, 99 titik di antaranya merupakan rawan banjir, 157 titik rawan longsor, 85 titik rawan ambles, dan 10 titik rawan pencurian.
Guna mengantisipasi titik-titik rawan tersebut, PT KAI telah menyiapkan petugas tambahan yang terdiri dari 477 petugas pemeriksa jalur kereta, 908 petugas penjaga pelintasan, dan 355 petugas posko daerah rawan.