Pergerakan Penumpang Meningkat di Tiga Moda Transportasi
Pengguna transportasi kereta, penyeberangan, dan penerbangan dari dan ke Banyuwangi naik dibandingkan hari biasa ataupun momen yang sama pada tahun lalu di libur Natal dan Tahun Baru ini.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Pengguna transportasi kereta, penyeberangan, dan penerbangan dari dan ke Banyuwangi naik dibandingkan dengan hari biasa serta momen yang sama pada libur Natal dan Tahun Baru ini. Puncak mudik Natal sudah tercapai. Arus balik diprediksi terjadi pada 2 Januari mendatang.
Kenaikan pergerakan penumpang tersebut dicatat oleh PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional IX Jember selaku operator transportasi kereta, PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry selaku penyedia jasa penyeberangan, dan PT Angkasa Pura II yang mengelola Bandara Banyuwangi. Ketiga moda transportasi tersebut juga sudah melewati puncak arus mudik dan tengah bersiap menghadapi puncak arus balik.
”Hingga Kamis (26/12/2019) atau hari ke-8 masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019/2020, PT KAI Daop IX Jember sudah memberangkatkan 75.697 penumpang. Puncak okupansi penumpang tertinggi tercatat pada Senin (23/1/2019) sebanyak 10.440 penumpang,” ujar Manajer Humas PT KAI Daop IX Jember Mahendro Trang Bawono ketika dihubungi dari Banyuwangi, Jumat (27/12/2019).
Selama masa angkutan Nataru 2019/2020, PT KAI Daop IX Jember mengoperasikan 12 rangkaian kereta yang terdiri dari delapan kereta jarak jauh dan menengah serta empat kereta Lokal. Setiap hari tersedia 8.224 tempat duduk. PT KAI Daop IX Jember melayani perjalanan dari dan menuju sejumlah daerah dari Banyuwangi hingga Pasuruan.
Hingga akhir masa angkutan Nataru, PT KAI Daop IX Jember menargetkan dapat mengangkut 160.089 penumpang. Jumlah tersebut meningkat 3.19 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 155.189 penumpang.
”Hingga saat ini untuk ketersediaan tempat duduk, hampir seluruh KA ekonomi sudah habis terjual sampai awal Januari 2020. Hingga tanggal 2 Januari seluruh tiket sudah terjual. Kami prediksi puncak arus balik terjadi pada tanggal 2 Januari,” tuturnya.
Berdasarkan data PT KAI Daop IX Jember, kelas ekonomi KA Logawa relasi Jember-Purwokerto hingga 2 Januari telah terjual habis. Demikian pula dengan KA Sri Tanjung relasi Ketapang-Lempuyangan yang habis hingga 4 Januari.
Hingga tanggal 2 Januari seluruh tiket sudah terjual. Kami prediksi puncak arus balik terjadi pada tanggal 2 Januari.
Adapun KA Tawangalun relasi Ketapang-Malang penuh hingga tanggal 31. Adapun KA Probowangi relasi Ketapang-Surabaya Gubeng hanya tersisa pada 4 dan 6 Januari.
Kereta yang masih tersedia kursi ialah KA Mutiara Timur siang relasi Ketapang-Surabaya Gubeng, KA Mutiara Timur malam relasi Ketapang-Surabaya Pasar Turi, KA Ranggajati relasi Jember-Cirebon, dan KA Wijayakusuma relasi Ketapang-Cilacap masih tersedia hingga 6 Desember.
Peningkatan jumlah penumpang juga terjadi pada mode penerbangan. Hal itu tampak dari data yang dikumpulkan PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Banyuwangi.
”Jika dibandingkan dengan hari biasa, saat periode Natal dan Tahun Baru ada kenaikan jumlah penumpang hingga 12,03 persen. Misalnya, jumlah penumpang selama seminggu pada tanggal 12 hingga 18 Desember hanya 5.379 orang. Jumlah tersebut meningkat menjadi 6.026 sejak 19 hingga 25 Desember,” ujar Asisten Manager of Maintenance Facilty PT Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi Andry Lesmana.
Andry menambahkan, puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru 2019 telah terlewati pada Rabu (25/12/2019). Saat itu terdapat 18 pergerakan dan jumlah penumpang sebanyak 919 orang. Padahal, pada hari biasa hanya ada 10 pergerakan dengan jumlah penumpang 700 orang hingga 800 orang per hari.
Di moda transportasi penyeberangan, PT ASDP Cabang Ketapang juga mencatat pergerakan penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Bali. Puncaknya terjadi pada Sabtu (21/12/2019) hingga Minggu (22/12/2019).
”Sejak Sabtu pukul 08.00 hingga Minggu pada pukul yang sama, ada 44.260 orang yang menyeberang dari Jawa ke Bali. Sejauh ini, jumlah tersebut yang tertinggi selama angkutan Nataru 2019/2020,” ujar General Manager PT ASDP Cabang Ketapang Fahmi Alweni.
Apabila dibandingkan dengan hari biasa, jumlah penumpang yang menyeberang dalam satu hari hanya berkisar 25.000 orang. Selama angkutan Natal dan Tahun Baru, PT ASDP mengurangi waktu sandar kapal agar jumlah perjalanan dapat ditingkatkan.
Waktu sandar dipersingkat dari semula 32 menit menjadi 29 menit. Adapun perjalanan meningkat dari 288 perjalanan per hari menjadi 320 perjalanan per hari.