Keberadaan Tol Trans-Sumatera Sumbang Kenaikan Penumpang Kapal di Merak
Oleh
INSAN ALFAJRI/I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·2 menit baca
CILEGON, KOMPAS -Jumlah kendaraan pribadi khususnya mobil yang menyeberang dari pelabuhan Merak, Banten ke pelabuhan Bakauheni, Lampung di masa libur Natal dan tahun baru sekarang meningkat dibanding tahun lalu. Kenaikan ini dipengaruhi oleh keberadaan jalan tol trans-sumatera.
Berdasarkan data Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Merak, Banten, sebanyak 4.838 unit kendaraan roda empat menyeberang ke Sumatera pada periode 26-27 Desember 2019. Jumlah itu naik 67,3 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Pergi menyeberang ke Jakarta membawa kendaraan sendiri menjadi pilihan Gatot (44) kali ini. Biasanya warga Palembang itu selalu menggunakan pesawat. Ia bertolak ke Ibu Kota untuk memeriksakan kesehatan ayahnya ke salah satu rumah sakit.
"Biasanya selalu naik pesawat," katanya, saat mengantre di Terminal Eksekutif Pelabuhan Merak, Banten, Jumat (27/12/2019). Ia ditemui saat hendak menaiki kapal untuk kembali menyeberang ke Sumatera.
Menurut Gatot, pilihannya membawa kendaraan sendiri dibanding naik pesawat saat ke Jakarta disebabkan oleh beroperasinya jalan tol Trans-Sumatera. Jalan tol trans-Sumatera membuat jarak tempuh dari Palembang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, hanya sekitar 4 jam. "Kalau lewat jalan lintas timur, bisa 10 jam-an. Belum lagi jalannya berlubang," katanya.
Bertambah banyaknya kendaraan yang akan menyeberang di pelabuhan Merak menyebabkan antrean mengular di Terminal Eksekutif Pelabuhan Merak, Jumat siang. Sembari menunggu giliran masuk ke dek kapal, calon penumpang kapal duduk beristirahat di pelataran terminal.
Salah satu warga yang tengah beristirahat, Sugito (52), bercerita, dirinya lebih memilih menggunakan mobil untuk menuju Jakarta. Menurutnya, bepergian menggunakan mobil jauh lebih praktis dan fleksibel.
Selain itu, kehadiran Tol Trans-Sumatera membuat perjalanannya dari Bandar Lampung menuju Pelabuhan Bakauheni menjadi lebih singkat, dari tiga jam perjalanan menjadi hanya 30 menit.
"Naik kapal juga cepat setelah ada Terminal Eksekutif. Menyeberang cuma 1,5 jam. Sebelumnya bisa 2,5 jam. Kalau begitu, lebih baik saya naik mobil," tuturnya.
Kepraktisan dalam menggunakan kendaraan pribadi juga mendorong Andi Herlambang (40), warga Palembang, untuk memboyong keluarganya berwisata ke Tegal, Jawa Tengah, selama masa libur Natal. Andi berada di Tegal selama empat hari.
"Wisata sekalian pulang kampung. Kalau tidak ada jalan tol, saya enggak akan pakai jalur darat," ujarnya.
General Manager ASDP Cabang Merak Solikin, menjelaskan, Jalan Tol Trans-Sumatera yang sudah sampai ke Palembang memang menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada melonjaknya penumpang penyeberangan.
Solikin juga berharap, kehadiran jalan tol, baik Trans-Sumatera maupun Trans-Jawa turut mengubah kebiasaan penumpang kapal yang cenderung berangkat saat malam hari.
"Dengan adanya tol, mereka tidak perlu khawatir disergap macet setelah turun dari pelabuhan," katanya.