logo Kompas.id
UtamaNostalgia Rumah Bahagia
Iklan

Nostalgia Rumah Bahagia

Oleh
Yudi Latif, Direktur Sekolah Pancasila
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-5-lIFWG8eSL1itfSxLmXo3FY34=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2F57674064_1554310476.jpg
NUT

YUDI LATIF

Setiap Natal tiba, tahun baru menjemput, ada kerinduan pulang ke “rumah” (home). Itu bukan kecengengan sentimental, tetapi panggilan eksistensial. Makhluk hidup memang mengidap sejenis penyakit yang tak bisa disembuhkan kecuali bisa kembali ke “rumah” asal atau menemukan rumah baru, tempat harapan masa depan bisa menetas dan berkembang. Itulah nostalgia (dari kata Yunani nostos=rindu rumah dan algos=sakit), yang berarti homesickness.

Setelah mengembara ribuan mil, kura-kura dan burung-burung pulang ke asal kelahiran untuk bertelur atau menjalin perkawinan di tempat kehidupan pertama kali tumbuh. Pengertian pulang ke rumah bagi manusia tidak mesti kembali ke titik yang sama di muka bumi. Meminjam ungkapan Shoshana Zuboff (2019), “Rumah adalah tempat di mana kita bisa mengetahui dan diketahui, mencintai dan dicintai. Rumah adalah kemampuan penguasaan, kehangatan percakapan, kerapatan pergaulan, kedamaian pesanggrahan, ruang berkembang, berlindung dan berpengharapan.”

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000