Menhub Tugaskan KNKT untuk Selidiki Kecelakaan Bus di Pagar Alam
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menugaskan Komite Nasional Keselamatan Transportasi untuk menyelidiki kasus kecelakaan angkutan bus di Pagar Alam, Sumatera Selatan.
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
LAMPUNG SELATAN, KOMPAS — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menugaskan Komite Nasional Keselamatan Transportasi untuk menyelidiki kasus kecelakaan angkutan bus di Pagar Alam, Sumatera Selatan. Pemerintah berjanji akan segera mengevaluasi penyebab kecelakaan yang merenggut puluhan nyawa tersebut.
Di sela kunjungan kerja di Jalan Tol Terbanggi Besar di Lampung Selatan, Lampung, Selasa (24/12/2019) siang, Budi menyampaikan belasungkawa atas musibah yang menyebabkan 26 orang meninggal tersebut.
Sejauh ini, ia belum mendapat laporan pasti penyebab kecelakaan penumpang bus Sriwijaya pada tengah malam kemarin. Namun, ia telah memerintahkan pemangku kepentingan terkait untuk menyelidiki kasus tersebut.
”Saya akan menugaskan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) untuk meneliti apa penyebab kecelakaan itu,” katanya.
Selain itu, Budi juga telah mengirim tim dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat untuk mencari tahu ada unsur-unsur apa yang menyebabkan kecelakaan.
”Apa pun itu kami mohon maaf dan kami akan melakukan suatu perbaikan,” lanjutnya.
Dalam kecelakaan bus itu, 1 sopir dan 38 penumpang menjadi korban. Sebanyak 26 orang dinyatakan meninggal dan 13 orang lainnya luka-luka. Namun, berdasarkan laporan dari penyedia bus, data penumpang yang masuk hanya 27 penumpang.
”Oleh karena itu, kami mengimbau agar operator bus dan pengemudi mematuhi aturan,” pesan Budi. Masyarakat juga diimbau agar menggunakan bus atau mobil yang laik jalan.
Sejauh ini, pemerintah dari lintas sektor telah berkoordinasi untuk memastikan keamanan di jalan. Salah satunya lewat pengecekan kesehatan sopir di sejumlah terminal.
Ditemui pada kesempatan yang sama, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Bagus Puruhito mengatakan, pihaknya telah turun ke lapangan untuk membantu evakuasi korban.
”Sementara ini masih didalami. Semua masih turun di lapangan. Kami juga dibantu personel TNI dan polri,” ujar Bagus.