Rasa saling menjaga kerukunan dan berbagi kebaikan yang dimulai dari keluarga menjadi pesan Natal di Katedral Santo Petrus, Bandung, Jawa Barat, tahun ini.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS – Rasa saling menjaga kerukunan dan berbagi kebaikan yang dimulai dari keluarga menjadi pesan Natal di Katedral Santo Petrus, Bandung, Jawa Barat, tahun ini. Kerukunan tersebut diharapkan bisa menjadi landasan untuk hidup berbagi dan saling toleransi dalam bermasyarakat.
Sebanyak kurang lebih 3.500 umat Kristiani menjalani misa Natal di Katedral Santo Petrus, Selasa (24/12/2019) malam. Kepada para jemaat, Uskup Bandung Mgr Antonius Subianto Bunjamin menuturkan, setiap saat, kerukunan bermasyarakat lewat toleransi dan saling mengasihi perlu dijaga.
Kita warga Jabar harus silih asih, silih asuh, dan silih asah. Jangan sampai kita silih gesek, silih gosok, dan silih gasak.
Romo Antonius meminta masyarakat untuk bertoleransi dengan tidak merayakan Natal secara berlebihan. Dengan bentuk berbagi dan saling mengasihi, damai Natal diharapkan bisa hadir untuk semua orang.
“Kita warga Jabar harus silih asih, silih asuh, dan silih asah. Jangan sampai kita silih gesek, silih gosok, dan silih gasak. Kita harus bisa berani bersolidaritas dengan mereka yang lemah, yang letih lesu, dengan memberikan bantuan kepada mereka,” tuturnya di hadapan umat yang memadati Katedral.
Romo Antonius didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi, Pangdam III/Siliwangi Mayjen Nugroho Budi Wiryanto, Wali Kota Bandung Oded M Danial, dan rombongan pejabat lainnya.
Kamil menjamin rasa aman dan nyaman bagi umat Kristiani di Jawa Barat untuk menjalankan ibadah. Dia juga menyampaikan kepada jemaat yang hadir untuk berdoa bersama demi kedamaian Indonesia seterusnya.
“Semoga Indonesia selalu damai dalam persatuan. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, bertemu dengan sila ketiga, Persatuan Indonesia. Kami memastikan ibadah Natal akan baik dan lancar,” tuturnya dan diamini seluruh jemaat.
Ketua Seksi Komunikasi dan Sosial Katedral St Petrus Ceacilia Amanda menuturkan, misa Natal yang dimulai pukul 18.00 ini diikuti sekitar 3.500 jemaat. Mereka tidak hanya berasal dari jemaat Katedral saja, sebagian lainnya berasal dari gereja lain yang sedang mengunjungi Kota Bandung.
“Aula Gereja bisa menampung 700 jemaat. Jika ditambah kursi yang tersedia di lahan pakir, kami bisa menampung setidaknya 2.500 jemaat. Namun, tadi jemaat yang berdiri karena tidak mendapatkan tempat duduk cukup banyak, jadi bisa lebih dari itu,” tuturnya.
Tema Natal Katedral Santo Petrus tahun ini adalah “Damai Dimulai dari Keluarga”. Pihak Katedral menyebutkan, Kekudusan Keluarga Nazaret, yakni Yesus, Maria, dan Yusuf, terbentuk dalam kesempurnaan menjalankan kehendak Tuhan serta semangat kasih dan pengorbanan. Dengan merenungkan kehidupan keluarga kudus, umat diharapkan kuat dalam panggilan hidup yang tidak lepas dari kekeluargaan.
Amanda menjelaskan, prosesi misa di Katedral St Petrus berlangsung sebanyak sembilan kali. Empat misa pertama dilaksanakan tanggal 24 pada pukul 15.00, 18.00, 21.00, dan 24.00. Besok, misa dilaksanakan pada pukul 07.00, 09.00, 11.00, dan 17.00.
Terakhir, misa khusus lansia dan orang sakit akan diadakan Kamis (26/12), pukul 08.30. Di samping itu, Katedral berencana mengadakan silaturahmi atau open house kepada para tokoh pemerintahan, tokoh masyarakat, dan tokoh lintas agama, pada Rabu (25/12).