Rekam Jejak Membuat Erick Thohir Pilih Zulkifli Zaini dan Amien Sunaryadi Benahi PLN
Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Direktur Utama PLN dan mantan komisioner KPK Amien Sunaryadi sebagai komisaris utama. Rekam jejak keduanya menjadi pertimbangan utama untuk membenahi PLN.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat mantan Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan mantan komisioner KPK, Amien Sunaryadi, sebagai komisaris utama, Senin (23/12/2019). Rekam jejak keduanya menjadi pertimbangan utama Erick memilih Zulkifli dan Amien.
Amien dan Zulkifli ditetapkan sebagai Direktur Utama dan Komisaris Utama PLN setelah rapat umum pemegang saham (RUPS), Senin sore. Menurut Erick, keduanya adalah orang yang tepat untuk membenahi PLN ke depan. Posisi direktur utama PLN beberapa tahun terakhir selalu bermasalah.
Dari era Eddie Widiono hingga Sofyan Basyir, Dirut PLN sempat tersangkut persoalan korupsi. Tahun 2011, Eddie yang menjabat dirut PLN pada 2001-2008 divonis lima tahun penjara dalam perkara korupsi customer information system rencana induk sistem informasi di PLN Distribusi Jaya Raya. Kasus ini ditangani KPK dan mencuat saat Eddie menjabat Dirut PLN.
KPK juga sempat menyeret Sofyan yang merupakan dirut PLN sejak 2014 ke pengadilan. KPK menetapkan Sofyan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1. Belakangan, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta memberikan vonis bebas terhadap Sofyan atas dakwaan yang dikenakan KPK kepadanya.
Sementara itu, Dirut PLN periode 2011-2014 Nur Pamudji sempat disidik oleh Bareskrim Polri karena kasus dugaan korupsi pengadaan bahan bakar minyak jenis high speed diesel (HSD) untuk sejumlah pembangkit listrik. Kasus yang menyeret Nur Pamudji saat ini tengah disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.
Erick mengakui, rekam jejak Zulkifli dan Amien menjadi pertimbangannya untuk mengangkat kedua orang tersebut memimpin PLN ke depan. ”Pak Amien dan Pak Zulkifli memiliki rekam jejak yang sangat baik, siap berkeringat, dan berakhlak. Sama dengan Direktur Utama dan Komisaris Utama BUMN lain. Saya akan intens bertemu (dengan mereka) setiap bulan untuk memastikan berbagai rencana besar yang jadi prioritas pemerintah (terwujud),” kata Erick.
Sebelumnya, PLN dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Sripeni Inten Cahyani. Ia dilantik pada Agustus 2019. Sebelum Sripeni, jabatan serupa dipegang oleh Djoko Abumanan yang dilantik pada Mei 2019. Djoko menggantikan Sofyan Basir yang saat itu tengah menghadapi penyidikan kasus korupsi oleh KPK.
Ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus ditanggung oleh Amien dan Zulkifli. Salah satu pekerjaan tersebut adalah realisasi pemerataan kelistrikan atau rasio elektrifikasi 100 persen pada 2020. Target itu hendak dicapai dengan optimalisasi energi baru terbarukan (EBT).
Sementara itu, pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi Indonesia 99 persen hingga akhir 2019. Target ini lebih tinggi dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar 97,6 persen. Hingga kini, rasio elektrifikasi Indonesia mencapai 98,83 persen (Kompas.id, 10/10/2019).
Erick memberikan tugas kepada pimpinan baru PLN untuk meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan sebagai sumber listrik. PLN juga harus memenuhi listrik ramah lingkungan di ibu kota Indonesia yang baru nanti.
”PLN juga akan membentuk ekosistem bisnis yang sehat dengan pihak swasta, BUMD (badan usaha milik daerah), dan BUMDes (badan usaha milik desa) dalam memproduksi listrik. PLN akan fokus pada distribusi,” kata Erick.
Sementara itu, sejumlah asosiasi profesi mendukung penetapan Zulkifli dan Amien sebagai pimpinan baru PLN. Mereka mengharapkan profesionalitas dan transparansi kerja dari direksi baru PLN.
Dukungan itu disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI-ICMA) Pandu P Sjahrir. Menurut dia, kolaborasi Amien dan Zulkifli merupakan representasi harapan atas profesionalisme dan transparansi PLN.
”Dengan pengalaman Zulkifli sebagai profesional di Bank Mandiri dan Amien sebagai mantan Wakil Ketua KPK, kami harap ini bisa mendukung upaya PLN dalam meningkatkan profesionalisme dan transparansi perseroan. Kami berkomitmen untuk terus mendukung PLN menjalankan berbagai program elektrifikasi di Indonesia,” kata Pandu.
Amien merupakan Wakil Ketua KPK periode 2003-2007. Adapun Zulkifli sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Negara Indonesia (BNI) sejak 17 Maret 2015. Ia tercatat pernah menjadi Dirut Bank Mandiri pada 2010-2013.
Ketua Umum Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) Arthur Simatupang juga mendukung terpilihnya jajaran direksi dan komisaris PLN terbaru. Ia menilai bahwa Zulkifli dan Amien adalah orang yang tepat untuk meningkatkan kinerja, profesionalisme, dan transparansi perusahaan.
”Kami berharap agar iklim investasi ketenagalistrikan semakin kondusif. Ini bisa mendukung semua pelaku usaha, termasuk swasta, untuk lebih berperan dalam mendukung PLN meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia,” kata Arthur.