Hati-hati, Ada Penipuan Bermodus Perekrutan Pegawai PT KAI
Polda Metro Jaya menangkap dua tersangka penipuan dengan modus perekrutan pegawai PT KAI. Korban penipuan mencapai 43 orang, tetapi yang melapor ke polisi baru 19 orang.
Oleh
WISNU AJI DEWABRATA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Subdirektorat Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap dua tersangka penipuan dengan modus perekrutan pegawai PT Kereta Api Indonesia (Persero). Korban penipuan berjumlah 43 orang, tetapi yang melapor ke polisi baru 19 orang.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus, Senin (23/12/2019), mengatakan, tersangka yang ditangkap adalah IL (54) dan MTS (25). Tersangka mencatut nama dan foto tiga orang direksi PT KAI dalam suatu grup aplikasi percakapan Whatsapp. Tersangka IL menggunakan tiga nomor ponsel berbeda seolah-olah sebagai anggota direksi PT KAI. Kemudian, tersangka IL menjanjikan korban dapat menjadi pegawai PT KAI tanpa tes dan langsung mengisi berbagai posisi atau jabatan.
Menurut Yusri, para korban diminta menyerahkan uang Rp 1,5 juta hingga Rp 4,5 juta sesuai jabatan yang diinginkan. Pelaku melancarkan aksinya sejak Agustus hingga Oktober 2019.
”Jabatan yang ditawarkan antara lain sekretaris, operator, kepala stasiun, dan lain-lain. Rata-rata korban adalah lulusan S-1,” ucapnya.
Yusri menambahkan, tersangka menawarkan iming-iming akan mendapat rumah dinas, mobil dinas, dan tunjangan jabatan agar korban semakin tergiur. Adanya foto direksi PT KAI di grup aplikasi percakapan Whatsapp membuat korban semakin percaya. Korban diminta datang ke Stasiun Gambir untuk mengisi formulir fiktif dan mendapat baju seragam. Tersangka juga membuat dan mengenakan kartu identitas palsu karyawan PT KAI.
Direktur SDM dan Umum PT KAI Ruli Adi di Markas Polda Metro Jaya menuturkan, PT KAI merekrut pegawai secara profesional dan transparan tanpa memungut biaya. Perekrutan hanya dilakukan melalui satu situs resmi, yaitu recruitment.kai.id.
Perekrutan di PT KAI melalui proses panjang. Tidak masuk akal kalau langsung dapat jabatan.
”Perekrutan di PT KAI melalui proses panjang. Tidak masuk akal kalau langsung dapat jabatan. Setelah lulus tes, belum jadi pegawai, tapi masih calon pegawai. Lalu, ditugaskan di Divisi Regional sebelum diangkat sebagai pegawai,” ujar Ruli.