Leicester City memberikan kejutan dengan menjadi juara Liga Inggris untuk pertama kali dalam sejarah mereka pada musim 2015/2016.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
MANCHESTER, SABTU — Leicester City memberikan kejutan dengan menjadi juara Liga Inggris untuk pertama kali dalam sejarah mereka pada musim 2015/2016. Sejak saat itu, mereka sering memberikan kejutan seperti pada musim ini yang kembali terlibat dalam perburuan gelar juara bersama dengan Liverpool dan Manchester City.
Meskipun jarak Leicester dengan Liverpool yang menjadi pemuncak klasemen sementara cukup jauh, yakni 10 poin, dalam sepak bola segala kemungkinan bisa terjadi. Klub berjuluk ”The Fox” atau ”Si Rubah” tersebut telah membuktikan kekuatan mimpi pada empat tahun yang lalu.
Sebelum menjadi juara, Leicester hanya dipandang sebagai klub medioker yang sering turun naik degradasi dan promosi. Bahkan, mereka baru promosi ke kasta tertinggi Liga Inggris pada musim 2013/2014 dan mengakhiri musim 2014/2015 di peringkat ke-14.
Tanpa disangka, di bawah asuhan Claudio Ranieri yang baru didatangkan pada awal musim, Leicester menjadi klub yang sangat buas. Lini serang mereka, yakni Jamie Vardy, Shinji Okazaki, dan Riyad Mahrez, sangat ditakuti lawan.
Pada akhir musim, Leicester finis di peringkat pertama dengan jarak 10 poin dari Arsenal di peringkat kedua. Mereka menjadi tim terproduktif ketiga di bawah Manchester City dan Tottenham Hotspur dengan raihan 68 gol.
Prestasi tersebut masih membekas hingga sekarang. Mereka tak lagi dipandang sebelah mata dan cukup ditakuti. Hingga Sabtu (21/12/2019), kolektivitas permainan yang dibangun Manajer Brendan Rodgers membuat Leicester baru mengalami dua kekalahan serta menjadi tim terproduktif ketiga di bawah Manchester City dan Liverpool.
Kepergian N’Golo Kante dan Mahrez yang menjadi bagian penting dari kekuatan Leicester pada musim 2015/2016 tak lagi ditangisi karena mereka telah memiliki idola baru, yakni Youri Tielemans di lini tengah dan James Maddison pada posisi gelandang serang.
Vardy dan kiper Kasper Schmeichel masih menjadi andalan tim seperti saat mereka berjuang untuk promosi atau menjadi juara Liga Inggris. Sejauh ini Vardy telah mengoleksi 16 gol dan 3 asis di Liga Inggris.
Vardy dan Schmeichel menjadi pemain yang paling lama diturunkan Rodgers bersama dengan bek tengah Caglar Soyuncu dan bek sayap Ricardo Pereira, yakni 1.530 menit.
Kehadiran mereka kembali dibutuhkan ketika Leicester menyambangi markas Manchester City di Stadion Etihad, Minggu (22/12/2019) pukul 00.30 WIB. Leicester membutuhkan kemenangan untuk memangkas jarak dengan Liverpool dan menjauh dari City.
Jika menang, Leicester akan berjarak 7 poin dengan Liverpool dan City. ”The Reds” pada akhir pekan ini tidak bertanding di Liga Inggris karena harus berlaga di final Piala Dunia Antarklub.
Leicester dapat semakin dekat dengan Liverpool jika bisa menang ketika keduanya bertemu dalam laga ”Boxing Day” pada Jumat (27/12/2019) di Stadion King Power, Leicester.
Rodgers mengatakan, timnya tidak akan mudah untuk bisa mengangkat trofi Liga Inggris kembali, tetapi mereka akan tetap berjuang untuk menjadi lebih baik. ”Semua orang tentu ingin memenangi trofi. Kami harus berjuang dan bekerja keras. Selama kami bisa maju dan berkembang, maka itu hebat,” ujar mantan manajer Liverpool tersebut.
Sejauh ini kehadiran Rodgers berdampak positif pada Leicester. Ia bisa mengangkat Leicester ke papan atas setelah musim lalu terseok-seok di bawah asuhan Claude Puel. Rodgers berhasil membuat Leicester tidak terkalahkan dalam 11 pertandingan terakhir.
Manajer Manchester City Pep Guardiola pun mengagumi kemampuan Rodgers. ”Brendan menunjukkan kualitas luar biasa sebagai manajer,” ujarnya.
Salah satu alasan kekaguman Guardiola pada Leicester dan Rodgers adalah kemampuan mereka dalam mengatasi persoalan kepergian pemain. Ketika Leicester menjual bek Harry Maguire, mereka bisa memiliki pemain pengganti dengan kemampuan yang sepadan. Leicester kini juga memiliki pemain tengah yang kuat dengan kemampuan serangan balik yang luar biasa.
Rodgers digadang-gadang bakal menjadi penerus Guardiola jika pelatih asal Spanyol tersebut hengkang dari City. Rumor tersebut langsung direspons oleh Leicester dengan memberikan perpanjangan kontrak pada Rodgers hingga 2025 pada awal bulan ini. (AFP/REUTERS)