Jatim Siagakan 11.000 Personel untuk Amankan Natal
Polda Jatim dan Kodam V/Brawijaya memberi perhatian terhadap pengamanan Natal dan Tahun Baru 2019 khususnya terhadap kerawanan terorisme.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS - Lebih dari 11.000 personel gabungan Polri, TNI, pemerintah, dan organisasi masyarakat disiagakan untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru di Jawa Timur.
Pengamanan dengan menurunkan kekuatan secara optimal itu untuk mengantisipasi kerawanan terorisme, kerusuhan, balap ilegal, dan peredaran narkotika, alkohol, serta petasan.
"Untuk memberi rasa aman dan nyaman masyarakat selama Natal dan Tahun Baru," ujar Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Luki Hermawan, Senin (16/12/2019), seusai rapat koordinasi di Surabaya.
Kerawanan terorisme mendapat perhatian, menurut Luki, karena Surabaya pernah diguncang teror bom pada Mei 2018 dengan sasaran gereja dan kantor Polrestabes Surabaya. Di luar Surabaya, teror bom juga pernah terjadi dan menyasar gereja misalnya di Mojokerto pada 2000 yang menewaskan Riyanto, anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang saat itu bertugas mengamankan ibadat malam Natal.
Ancaman terorisme di masa lalu, kata Luki, menjadi pelajaran dan peringatan bagi aparatur keamanan untuk lebih cermat dalam pengamanan. Model pengamanan tidak akan dipublikasikan tetapi jelas melibatkan unsur strategis lainnya yakni TNI, pemerintah, dan organisasi masyarakat.
"Kegiatan pengamanan semoga tidak ditanggapi secara negatif oleh masyarakat yang berkepentingan merayakan Natal dan Tahun Baru," kata Luki.
Kepala Staf Komando Daerah Militer V/Brawijaya Brigadir Jenderal Bambang Ismawan menambahkan, unsur TNI di Jatim mendukung penuh dan siap menurunkan kekuatan setiap saat ketika diminta oleh Polri dan pemerintah.
Adapun dalam misa-misa di Surabaya di masa adven atau menjelang Natal pada Desember ini, umat diminta untuk waspada tetapi tak perlu cemas beribadah. Melalui pengumuman di ujung ibadat, terus diutarakan agar umat tidak perlu membawa barang berlebihan untuk misa. Jika membawa tas ukuran besar, warga harap maklum ketika petugas gereja dan keamanan memeriksa.
Masih terkait dengan Natal dan Tahun Baru, Gubernur Jatim Khofifah Tegistha menyatakan, hingga kini belum terlihat adanya kenaikan tajam terhadap harga bahan makanan dan minuman. "Stok misalnya beras juga aman," katanya.
Menurut Khofifah, petugas terus memantau pergerakan harga bahan makanan dan minuman di pasar-pasar. Jika ada komoditas yang harganya cenderung naik dengan cepat bisa diantisipasi dengan operasi pasar.
Dari sisi transportasi, Kepala Dinas Perhubungan Jatim Fattah Jasin mengatakan, petugas perhubungan telah diperintahkan untuk mengecek kondisi angkutan umum khususnya bus. Hal ini seperti pada musim angkutan Lebaran. Di masa libur Natal dan Tahun Baru, masyarakat memanfaatkannya untuk berlibur dan bepergian. Untuk itu, kesiapan angkutan umum perlu dicek.
"Beberapa proyek perbaikan jalan raya nasional dan provinsi bisa dipastikan selesai sebelum 20 Desember 2019," kata Jasin. Dengan demikian, jaringan jalan raya bukan tol diyakini dapat turut dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat untuk bepergian.