Sistem pertandingan yang digunakan pada Final BWF World Tour membuat para pebulu tangkis Indonesia harus memenangi laga terakhir untuk lolos ke semifinal.
Oleh
Yulia Sapthiani
·4 menit baca
GUANGZHOU, KAMIS — ”Rumitnya” tampil dalam persaingan dengan format round robin dihadapi sebagian besar pebulu tangkis Indonesia pada turnamen Final BWF World Tour. Selain kemenangan, nasib mereka untuk lolos dari penyisihan grup bisa bergantung pada hasil laga pesaing.
Kondisi itu akan dialami Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, Anthony Sinisuka Ginting, dan Jonatan Christie untuk mendapat tiket ke semifinal. Dengan hasil satu kali menang dan satu kali kalah pada persaingan di grup masing-masing, mereka menggantungkan nasib pada hasil laga terakhir grup di Tianhe Gymnasium, Guangzhou, China, Jumat (13/12/2019).
Maka, mereka wajib menang jika ingin mendapat tiket semifinal secara langsung. Kekalahan membuat mereka harus menunggu hasil laga lain.
Berbeda dengan turnamen bulu tangkis sepanjang musim yang menggunakan sistem gugur, Final BWF World Tour memakai format round robin dalam penyisihan grup. Setiap nomor dibagi dua grup, terdiri atas empat peserta setiap grup. Dua wakil teratas setiap grup lolos ke semifinal.
Kevin/Marcus, setelah dikalahkan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang), 11-21, 21-14, 11-21, Kamis, bisa mengamankan tiket semifinal secara langsung jika menang straight games atas Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang). Di luar hasil itu, mereka akan menggantungkan nasib pada hasil Endo/Watanabe melawan Li Junhui/Liu Yuchen (China).
”Besok kami mau tampil habis-habisan. Bagaimana pun caranya, kami harus menang. Poin demi poin akan sangat berharga. Semoga saja hasilnya bagus,” ujar Hafiz dalam laman PBSI setelah kalah dari Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China), 15-21, 22-20, 17-21, Kamis. Sehari sebelumnya, mereka menang atas rekan senegara, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Dengan kekalahan Hafiz/Gloria dan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) mengalahkan Praveen/Melati, urutan klasemen Grup B adalah Watanabe/Higashino, Zheng/Huang, Hafiz/Gloria, dan Praveen/Melati. Kemenangan Watanabe/Higashino atas Praveen/Melati meloloskan mereka ke semifinal.
Dengan posisi tersebut (grafis) dan agenda pertandingan Jumat ini, satu tiket semifinal lain dari Grup B diperebutkan oleh Hafiz/Gloria dan Zheng/Huang.
Kemenangan dengan selisih gim berapa pun atas Watanabe/Higashino akan mengantarkan Hafiz/Gloria ke semifinal. Namun, posisi juara grup hanya bisa didapat jika mereka menang dua gim langsung.
Jika kalah, satu-satunya jalan yang bisa mengantarkan Hafiz/Gloria ke semifinal adalah jika Praveen/Melati menang atas Zheng Huang. Skenario ini akan menempatkan Hafiz/Gloria sebagai peringkat kedua Grup B.
Sesuai peraturan BWF, urutan pada klasemen untuk Final BWF World Tour ditentukan oleh nilai/pertandingan yang dimenangi. Jika tiga pemain/pasangan memiliki nilai sama, penentuan posisi ditentukan oleh selisih gim, lalu selisih poin. Saat salah satu indikator itu meninggalkan dua kontestan setara, head to head dalam grup menjadi penentu sebelum menggunakan indikator lain.
Peluang juara grup
Menang di laga pamungkas grup juga menjadi syarat bagi Anthony saat peluang lolos dari penyisihan grup hidup kembali. Peluang itu muncul setelah Anthony mengalahkan pemain tuan rumah, Chen Long, 21-12, 21-11. Sehari sebelumnya, Anthony kalah dari Chou Tien Chen (Taiwan). Chou kemudian memetik kemenangan kedua atas Viktor Axelsen (Denmark), Kamis.
Anthony punya peluang memuncaki klasemen Grup B jika menang atas Axelsen dan Chen menang atas Chou. Skenario ini bahkan bisa menyingkirkan Chou yang telah dua kali menang jika dia kalah dua gim dari Chen.
Jonatan juga membutuhkan kemenangan setelah kalah dari Wang Tzu Wei (Taiwan), 12-21, 17-21. Padahal, Jojo menjalani debut dalam turnamen ini dengan baik ketika mengalahkan Anders Antonsen, Rabu.
”Bicara peluang, saya rasa semua punya peluang sama, tetapi saya tidak mau memikirkan itu. Yang penting memikirkan strategi tepat untuk laga berikut,” kata Anthony, yang menang dua kali dari empat laga dengan Axelsen.
Hanya ganda putra senior Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang memastikan lolos ke semifinal dengan dua kemenangan, yang menempatkan mereka pada posisi dua besar Grup B. ”The Daddies” tinggal memperebutkan juara grup melawan Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan).
Sementara itu, Greysia Polii/Apriyani Rahayu tersingkir dari Grup A dengan dua kekalahan yang dialami. Mereka dikalahkan Chen Qingchen/Jia Yifan, 21-17, 10-21, 16-21, dan sebelumnya mereka kalah dari Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang). Kedua pasangan yang mengalahkan Greysia/Apriyani itu melaju sebagai semifinalis dari Grup A.