Kesabaran Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer dalam membangun timnya berbuah hasil dengan semakin tajamnya lini serang mereka.
Oleh
Prayogi Dwi Sulistyo
·4 menit baca
MANCHESTER, JUMAT — Kesabaran Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer dalam membangun timnya berbuah hasil dengan semakin tajamnya lini serang mereka. Pada pertandingan terakhir babak penyisihan Grup L Liga Europa, tim berjuluk ”Setan Merah” tersebut berhasil mengalahkan AZ Alkmaar dengan skor 4-0 di Stadion Old Trafford, Manchester, Jumat (13/12/2019) dini hari.
Pada awal kompetisi musim ini, skuad muda MU digadang-gadang bakal tampil atraktif setelah mampu mengalahkan Chelsea dengan skor 4-0 di Liga Inggris. Namun, pujian tersebut runtuh ketika penampilan mereka terus menurun dan kesulitan mencetak gol.
Selama bulan Agustus hingga pertengahan Oktober, MU sulit mencetak gol lebih dari satu dalam sebuah pertandingan di semua kompetisi. Berbagai kritik pun menghampiri Solskjaer dan media sosial dibanjiri keinginan pendukung MU agar manajer asal Norwegia tersebut segera dipecat.
Akan tetapi, Solskjaer tetap tenang menghadapi segala kritik yang ditujukan kepadanya. Apalagi, ia didukung oleh petinggi MU yang menyukai program jangka panjangnya. Solskjaer pun tetap percaya pada kemampuan pemain mudanya.
Kepercayaan tersebut dibalas dengan permainan apik di lapangan. Dua pemain muda, penyerang Mason Greenwood dan gelandang Scott McTominay, pun banjir pujian. McTominay menjadi kekuatan baru di lini tengah yang mampu membuat MU dapat mengendalikan permainan saat menghadapi Tottenham Hotspur dan Manchester City di Liga Inggris pada pekan lalu.
Sementara Greenwood membalas kepercayaan Solskjaer dengan tampil tajam di Liga Europa. Dalam lima pertandingan yang dijalani Greenwood, penyerang 18 tahun tersebut telah mencetak empat gol. Raihan tersebut melebihi jumlah gol yang diciptakan penyerang MU lain yang lebih senior, seperti Anthony Martial dan Marcus Rashford, di Liga Europa.
Pada pertandingan terakhir saat menghadapi AZ Alkmaar dalam perebutan posisi puncak Grup L, Greenwood berhasil mencetak dua gol. Ia menjadi pemain MU termuda yang mampu mencetak dua gol di kompetisi Eropa, yakni 18 tahun 72 hari.
Akselerasi Greenwood di dalam kota penalti AZ Alkmaar juga berbuah tendangan penalti yang berhasil dieksekusi oleh Juan Mata. Satu gol lain dicetak oleh kapten Ashley Young.
Greenwood berhasil menyandang gelar pemain terbaik MU dalam pertandingan tersebut. Ia mengungguli sesama pemain muda, Brandon Williams, yang menempati posisi bek kiri.
Solskjaer memuji bakat Greenwood yang mampu menyelesaikan peluang dengan baik. Greenwood juga pintar menciptakan ruang tembak bagi dirinya ketika berada di dalam dan sekitar kotak penalti.
”Setiap kali dia berada di dalam dan sekitar kotak (penalti), saya harap dia melepaskan tembakan serta tepat sasaran. Dia sangat bagus dalam penyelesaian akhir dengan menggunakan kaki kanan dan kiri,” ujar Solskjaer seperti dikutip dari situs klub Manutd.com.
Menurut Solskjaer, Greenwood adalah remaja yang tidak mudah berpuas diri dan akan berusaha untuk meningkatkan kemampuannya. Saat ini, tantangan yang harus dilewati Greenwood adalah bagaimana cara ia dapat bertanding secara rutin setiap minggu.
Kesempatan pemain muda
Solskjaer memuji kekompakan timnya pada babak kedua setelah kesulitan mencetak gol pada babak pertama. Beberapa pemain muda MU berhasil memperbaiki permainan mereka sehingga dapat menguasai permainan dan mencetak banyak gol.
Ia juga memberikan menit bermain pada pemain muda Tahith Chong dan Ethan Laird dengan menggantikan Anthony Martial serta Ashley Young. Pengalaman tersebut sangat berarti bagi para pemain muda yang membutuhkan waktu bermain lebih banyak.
Menurut Solskjaer, para pemainnya dapat belajar pada pertandingan ini, terutama pada babak kedua. ”Mereka berhasil menghadapi tantangan dan bekerja sebagai sebuah tim,” ujarnya.
Kemenangan ini membuat MU berada di puncak klasemen akhir Grup L sehingga terhindar dari lawan berat di babak 32 besar. Meskipun demikian, mereka perlu mewaspadai beberapa klub yang berpotensi menjadi lawan berikutnya, seperti AS Roma, Getafe, Sporting Lisbon, dan Eintracht Frankfurt. (AFP)