PT KAI Waspadai Tujuh Titik Rawan Bencana di Jalur Selatan
PT Kereta Api Indonesia (Persero) mewaspadai titik rawan bencana alam di jalur selatan, khususnya di wilayah Daerah Operasi V Purwokerto. Tujuh lokasi rawan banjir dan longsor teridentifikasi di kawasan itu.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia (Persero) mewaspadai titik rawan bencana alam di jalur selatan, khususnya di wilayah Daerah Operasi V Purwokerto. Tujuh lokasi rawan banjir dan longsor teridentifikasi di kawasan itu.
”Bulan Desember itu curah hujan meningkat, (namun) kita berharap tidak terlalu (tinggi). Tadi dari presentasi Kadaop V ada beberapa titik rawan, yaitu rawan longsor, banjir, dan juga ambles, serta perlintasan,” kata Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro, Selasa (10/12/2019), saat inspeksi di Stasiun Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah.
Enam titik rawan bencana longsor di Daerah Operasi V tersebar di antara Stasiun Slawi-Prupuk, Stasiun Songgom-Prupuk, Stasiun Prupuk-Linggapura, Stasiun Banjar-Langen, Stasiun Jeruklegi-Lebeng, dan Stasiun Tambak-Ijo. Adapun titik rawan banjir ada di antara Stasiun Linggapura-Bumiayu.
”Kami meletakkan penjaga daerah rawan dan AMUS (alat material untuk siaga) supaya nantinya penumpang yang ingin mudik dan kembali lagi merasa nyaman,” kata Edi.
Pada masa Angkutan Natal-Tahun Baru 2019/2020 ini, PT KAI (Persero) Daop V Purwokerto memprediksi terjadi kenaikan volume penumpang kereta api sebanyak 4 persen. Sebanyak 283.690 penumpang diprediksi akan naik di Wilayah Daop V Purwokerto menuju berbagai jurusan. Adapun realisasi penumpang pada masa Angkutan Natal-Tahun Baru 2018/2019 sebanyak 274.777 penumpang.
Masa angkutan Natal-Tahun Baru 2019/2020 ditetapkan mulai tanggal 19 Desember 2019 hingga 5 Januari 2020.
Masa angkutan Natal-Tahun Baru 2019/2020 ditetapkan mulai tanggal 19 Desember 2019 hingga 5 Januari 2020. Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, ada tiga kereta api tambahan yang disediakan Daop V, yaitu Kereta Purwojaya Fakultatif Cilacap-Gambir (PP), Kereta Kutojaya Utara Fakultatif Kutoarjo-Jakarta Pasarsenen (PP), dan Kereta Sawunggalih Fakultatif Kutoarjo-Jakarta Pasarsenen (PP).
Manajer Humas PT KAI Daop V Purwokerto Supriyanto menambahkan, PT KAI juga mengerahkan personel keamanan dari Polisi Khusus KA (Polsuska) sebanyak 133 orang, personel keamanan 225 orang, dan bantuan TNI/Polri 76 orang. ”Personel keamanan tersebut akan melakukan pengamanan di atas kereta api, stasiun, ataupun secara mobile melakukan patroli di jalur kereta api dan obyek penting lainnya, seperti depo lokomotif dan kereta,” kata Supriyanto.
Supriyanto mengatakan ada 283 perlintasan sebidang di wilayah Daop V. Dari jumlah itu, masih ada 172 perlintasan sebidang yang tidak dijaga. Tiga daerah paling banyak perlintasan sebidang tanpa penjagaan ada di Cilacap 50 buah, Tegal 38 buah, dan Purworejo 30 buah.
Terkait pembangunan jalur ganda, Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri menambahkan pembangunan jalur ganda di jalur selatan masih tersisa sekitar 50 kilometer dan ditargetkan rampung pada akhir 2020. ”Dari Jombang-Solo terakhir hingga Butuh sudah jalur ganda. Untuk di wilayah Daop V Purwokerto ini masih ada yang perlu kita selesaikan. Memang targetnya awalnya selesai di 2019, tapi di Terowongan Ijo kita akan selesaikan di bulan April 2020,” papar Zulfikri.