Sejumlah perlombaan dan pertandingan luar ruangan pada SEA Games 2019 ditunda akibat topan Kammuri, mulai Selasa (3/12) siang. Tim dayung dan voli pantai Indonesia menjaga kondisi atlet dengan latihan fisik di hotel.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH dari Subic, Filipina
·4 menit baca
SUBIC, KOMPAS – Sejumlah cabang olahraga yang jadwal lomba dan pertandingannya ditunda akibat topan Kammuri, menjaga kondisi tubuh dengan berlatih di hotel. Perlombaan dan pertandingan luar ruang SEA Games 2019 di Filipina, ditunda demi keselamatan atlet.
Topan Kammuri yang bergerak dari Samudera Pasifik akhirnya tiba di kawasan Subic, Filipina, Selasa (3/12/2019). Topan tersebut memicu hujan deras dan angin kencang sejak Selasa pukul 10.00 hingga malam. Topan itu diprediksi akan terus terjadi hingga Rabu (4/12) pagi. Oleh karena itu, demi keselamatan para atlet, sejumlah perlombaan luar ruang SEA Games 2019 di Subic terpaksa ditunda, seperti kano, kayak, dan voli pantai.
Dilansir dari sejumlah media lokal Filipina, topan kammuri itu melanda wilayah Pulau Luzon atau pulau paling utara sekaligus pulau terbesar dari gugusan pulau di Filipina. Topan melanda sejumlah wilayah dengan kategori berbeda.
Ada wilayah yang terdampak dengan level satu, yakni kecepatan angin rata-rata 30-60 kilometer per jam. Level dua dengan kecepatan angin rata-rata 61-120 kilometer per jam dan level tiga dengan kecepatan angin rata-rata 121-170 kilometer per jam.
Subic yang condong ke barat dari Manila, Ibukota Filipina, tergolong daerah yang terdampak dengan level satu. Di salah satu dari empat kluster utama penyelenggara SEA Games 2019 itu, topan tiba sekitar Selasa pukul 10.00 ditandai dengan hujan deras dan angin kencang hingga pukul 22.00.
Walau tidak separah wilayah level dua dan tiga, dampak topan kammuri di Subic cukup mengganggu aktivitas warga. Sejak Selasa pagi, warga sudah mengurangi aktivitas di luar ruangan. Bahkan, sejumlah jalan cukup lengang dibanding hari-hari sebelumnya.
Karena risiko topan itu pula, Panitia Penyelenggara SEA Games Filipina memutuskan menunda sejumlah perlombaan di luar ruangan. Untuk Subic, cabang kano dan kayak yang semula dimulai 3 Desember, diundur pada 5 Desember, surfing yang semula dimulai 3 Desember diundur antara tanggal 4 atau 5 Desember, dan pancalomba modern mundur dari 4 Desember menjadi 5 Desember.
Sedangkan voli pantai melangsungkan pertandingan yang menyesuaikan kondisi alam. Ketika memungkinkan, perlombaan tetap berlangsung dan sebaliknya. Pada Selasa pagi, sejumlah laga voli pantai sempat diselenggarakan. Tetapi, memasuki Selasa petang hingga malam, laga voli pantai ditiadakan. Bahkan, ada sejumlah laga yang dipercepat pada Senin.
Manajer Kompetisi Dayung SEA Games 2019 Leonora Escollante ditemui Selasa pagi mengatakan, topan kammuri adalah bencana alam yang tidak pernah terprediksi. Guna meminimalisir dampak dan memicu hal yang tidak diinginkan terhadap atlet, pihaknya bersama sejumlah kontingen menyepakati untuk menunda perlombaan kano dan kayak.
Namun, pada prinsipnya, perlombaan cabang dayung yang terdiri atas kano, kayak, perahu naga, dan rowing tetap berlangsung hingga 8 Desember. Tetapi, nanti, jadwal perlombaan akan lebih ketat dibanding jadwal semula. ”Tentu, kami juga tidak mau menunda perlombaan. Namun, ini adalah bencana alam. Kita tidak bisa memprediksi kapan bencana itu datang. Untuk itu, keputusan ini patut diterima oleh semua pihak. Sebab, ini demi keselamatan bersama, terutama untuk para atlet,” ujar Escollante.
Berlatih di hotel
Pelatih kano, kayak, dan perahu naga Indonesia Suryadi menuturkan, dalam perlombaan kano dan kayak, perairan memang harus betul-betul datar. Jika pun ada riak gelombang, paling maksimal 20-30 sentimeter. Sedangkan sekarang, ombak terpantau lebih dari satu meter.
Hal itu sangat berbahaya untuk para atlet. ”Untuk itu, kami tentu tidak keberatan untuk menunda perlombaan tersebut. Kalau dipaksakan, itu juga akan merugikan atlet. Bahkan, bisa berakibat fatal untuk atlet,” kata Suryadi.
Suryadi menyampaikan, situasi itu juga tidak membuat mental para atlet turun walaupun mereka sudah sangat siap untuk berlomba sekarang. Yang lebih dikhawatirkan adalah kondisi fisik. Kalau hanya istirahat saja, kondisi fisik mereka bisa menurun.
Demi menjaga kebugaran atlet selama tidak bisa beraktivitas di luar ruangan, tim pelatih pun membuat program latihan dadakan di kolam yang ada di hotel tempat tim menginap. ”Selama topan berlangsung, kami fokus menjaga fisik atlet. Agar ketika lomba dimulai, fisik mereka tidak turun dan langsung siap ke penampilan terbaik,” tutur Suryadi.
Adapun tim kano dan kayak beranggotakan enam atlet. Mereka terdiri dari satu atlet putri kano dan empat putra kano, serta satu putra kayak. Mereka ditargetkan minimal bisa merebut satu emas. ”Secara keseluruhan, target kami ada meraih 40 persen emas dari total tujuh emas yang ada,” ujar Suryadi.
Pelatih tim voli putra Koko Prasetyo Darkuncoro mengutarakan, topan membuat jadwal perlombaan Indonesia dipercepat satu hari. Mereka harus melangsungkan laga pada Senin yang semestinya baru berlangsung pada Selasa ini. ”Namun, itu tidak terlalu bermasalah karena demi penampilan atlet pula. Main saat angin kencang, itu bisa membuat penampilan atlet tak optimal,” katanya.
Selama tidak berlaga Selasa hingga Rabu, Koko melanjutkan, tim tetap melakukan latihan tetapi lebih banyak di gym. ”Sekarang cuaca hujan deras dan berangin. Tidak memungkinkan untuk berlatih di luar ruangan. Sebab, bisa berakibat buruk pada kesehatan atlet,” pungkasnya.