Granat Meledak Sesaat Setelah Area Monas Dibersihkan
Ledakan benda yang diduga granat asap di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, menyisakan pertanyaan. Sesaat sebelum ledakan terjadi, lokasi tersebut dibersihkan petugas. Bahkan, sehari sebelumnya dipadati massa.
Oleh
STEFANUS ATO/ADITYA DIVERANTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Petugas Unit Pengelola Kawasan Monumen Nasional tak menyangka ada granat asap di tempat itu. Sebab, sekitar satu jam sebelum ledakan pukul 06.00, mereka menyapu dan membersihkan kawasan itu, termasuk di lokasi ledakan. Lokasi yang sama sehari sebelumnya juga dipadati masyarakat yang menggelar kegiatan reuni 212.
Pada Selasa (3/12/2019), petugas kebersihan mulai membersihkan Monas sejak pukul 06.00. Sebelum ledakan terjadi sekitar pukul 07.20, Hermawan S, petugas Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas, bersama salah satu rekan kerjanya menyapu di sekitar lokasi ledakan yang terletak tak jauh atau hanya sekitar 100 meter dari Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara.
”Saya dan teman saya setiap hari bersih-bersih di sini. Tempat itu (lokasi ledakan) sebenarnya sudah kami sapu tadi pagi. Alhamdulillah enggak ada apa-apa, selain sampah plastik dan daun-daun kering,” kata Hermawan S saat ditemui di area Monas, Jakarta Pusat.
Setelah tempat itu dibersihkan, Hermawan berpindah ke tempat lain di sekitar kawasan Monas atau berjarak sekitar 500 meter dari lokasi ledakan. Tak lama kemudian, atau sekitar pukul 07.00, dia pun mendengar bunyi ledakan yang memekakkan telinga. ”Ledakannya keras sekali. Mirip suara ledakan ban mobil,” katanya.
Pada Selasa sekitar pukul 07.00, benda yang diduga granat asap meledak di kawasan Monas sisi utara. Ledakan itu menyebabkan dua anggota TNI, Sersan Kepala Fajar dan Prajurit Kepala Gunawan, menderita luka-luka. Saat ini kedua korban sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.
Jadwal olahraga TNI
Monas setiap hari dibuka untuk dimanfaatkan warga sejak pukul 07.00. Sementara itu, setiap Selasa pagi, kawasan Monas dimanfaatkan sejumlah anggota TNI untuk berolahraga.
Panglima Komando Daerah Militer Jaya Mayor Jenderal Eko Margiyono mengatakan, kedua korban yang terluka merupakan anggota TNI Markas Komando Garnisun Tetap I/Jakarta. Keduanya, saat terjadi ledakan, sedang berolahraga di sekitar lokasi kejadian. ”Jadwalnya setiap Selasa memang kegiatan olahraga,” katanya.
Sebelumnya, Senin (2/12/2019) pagi, Monas juga dimanfaatkan sejumlah kelompok masyarakat yang menggelar kegiatan reuni 212. Saat reuni berlangsung, sebagian besar kawasan Monas dipadati warga, termasuk lokasi ledakan.
Petugas kebersihan UPK Monas, Maryati, menambahkan, pada Senin kemarin, lokasi ledakan itu dipadati massa kegiatan reuni 212. Sebagian jemaah membentangkan tikar dan duduk di tempat itu hingga kegiatan reuni 212 selesai. ”Tetapi, kan, reuni 212 itu selesainya siang. Kami bertugas bersih-bersih di sini (Monas) sampai pukul 16.00,” ucapnya.
Pantauan pada Senin kemarin, sisi utara Monas menjadi lokasi yang tidak luput dari pengawasan selama reuni 212 berlangsung. Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Harry Kurniawan menuturkan, kemarin, seluruh sisi Monas dijaga petugas gabungan Polda Metro Jaya. Sebagian besar pengamanan bertujuan memperlancar kondisi lalu lintas.
”Memang polisi berjaga di seluruh sisi, tetapi tujuannya untuk alasan keamanan. Dalam upacara gabungan, mereka juga dianjurkan oleh Kapolda untuk tidak membawa senjata api,” katanya.
Sesaat setelah kejadian, polisi langsung menyelidiki keberadaan benda yang diduga granat asap itu. Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui asal muasal benda tersebut bisa berada di Monas dan melukai dua anggota TNI.
Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dengan peristiwa itu karena kondisi di Jakarta tetap kondusif. Ledakan granat asap itu juga dinilai sebagai peristiwa biasa lantaran benda itu juga dimiliki anggota kepolisian, termasuk pasukan pengendalian massa. ”Mungkin tertinggal, tetapi ini asalnya dari mana, kami akan menyelidiki lebih dalam,” katanya.