Sedikitnya 70.000 warga Filipina diungsikan ke pusat-pusat evakuasi untuk mengantisipasi terjangan topan Kammuri. Panitia SEA Games siapkan langkah darurat jika topan mengganggu kegiatan itu.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
MANILA, SENIN —Angin topan Kammuri diperkirakan melewati wilayah Filipina pada Senin (2/12/2019) atau Selasa dini hari ini. Daerah yang terkena dampak diperkirakan berada di wilayah tenggara ibu kota Filipina, Manila. Hujan akan mengguyur dengan lebat disertai angin kencang berkekuatan hingga 185 kilometer per jam.
Hampir 70.000 warga Bicol, di mana diprakirakan Kammuri akan lewat, terpaksa meninggalkan rumah mereka. Warga diarahkan untuk tinggal di sejumlah tempat penampungan sementara atau ke tempat pengungsian yang telah disiapkan.
”Kami berharap tidak akan ada kerusakan. Namun, mengingat kekuatannya, kami tidak bisa menghindarinya,” kata Mark Timbal, juru bicara Badan Bencana Nasional, di Manila. ”Kami sebelumnya telah mengevakuasi warga di daerah yang berada di jalur badai.”
Kami berharap tidak akan ada kerusakan.
Sejak Sabtu malam lalu, beberapa kantor pemerintah daerah di Bicol telah mendesak warga untuk mulai meninggalkan rumah. Otoritas setempat mengatakan, hingga Minggu sore, sudah lebih dari 3.000 orang berada di pusat-pusat evakuasi, sebagian besar di sekolah-sekolah dan gimnasium di Camarines Norte.
Sebagian besar mereka tinggal di daerah pantai dan tempat-tempat rendah di mana banjir bandang dan tanah longsor dimungkinkan terjadi karena hujan lebat yang akan dibawa oleh topan.
Pemerintah-pemerintah daerah di wilayah lain di Filipina telah memberi tahu ribuan warga mereka untuk menghindari wilayah-wilayah rentan seperti wilayah pesisir. Kondisi terburuk diperkirakan dapat menimpa provinsi tenggara di Luzon, pulau terpadat di Filipina.
Namun, beberapa warga memilih untuk tetap bertahan meski badai mulai menghantam wilayah tempat tinggal mereka pada Senin lepas tengah hari.
”Angin menderu. Atap robek dan saya melihat atap beterbangan,” kata Gladys Castillo Vidal, salah satu warga. ”Kami memutuskan untuk tetap tinggal karena rumah kami terbuat dari beton dua lantai. Mudah- mudahan bisa tahan terhadap badai.”
Meski demikian, angin topan itu diproyeksikan juga berada di jalur menuju wilayah ibu kota Manila. Kota itu merupakan rumah bagi sekitar 13 juta orang dan menjadi tempat untuk banyak acara terkait pesta olahraga Asia Tenggara, SEA Games.
Sejumlah pertandingan SEA Games 2019 digelar di Clark, Manila dan Subic. Situasi cukup kompleks melingkupi gelaran dua tahunan tersebut. Pertandingan-pertandingan pada 56 cabang olahraga digelar di puluhan tempat terpisah. Beberapa lokasi di antaranya harus dijangkau beberapa jam dengan kendaraan roda empat.
Mudah- mudahan bisa tahan terhadap badai.
Sebanyak 8.750 atlet dan ofisial tim hadir pada SEA Games ke-30 tahun ini. Mereka bergabung dengan 12.000 sukarelawan lainnya. Panitia berharap lebih dari 500 juta pemirsa akan menonton televisi di akhir kompetisi pada 11 Desember mendatang.
Hingga Senin petang tidak ada pembicaraan untuk membatalkan SEA Games. Hanya antisipasi dan juga prakiraan kondisi cuaca terkait badai itu telah berdampak pada penjadwalan.
”Semuanya sudah diatur sedemikian rupa,” kata Ramon Suzara, COO panitia penyelenggara Phisgoc yang mengurusi kegiatan SEA Games kepada wartawan. ”Untuk segala kemungkinan, semua tempat, semua manajer kompetisi, delegasi teknis dalam kondisi siap.”
Pekan lalu, seorang pejabat mengatakan, pertandingan pada cabang olahraga selancar angin dihentikan sebagai pencegahan. Acara triatlon juga diadakan lebih awal dari waktu yang dijadwalkan.
Panitia mengatakan kepada wartawan bahwa setiap olahraga diawasi oleh setiap delegasi negara peserta. Tim panitia memanggil mereka jika terjadi kemungkinan pembatalan atau penjadwalan ulang.
Ramon Suzara, salah satu pimpinan panitia penyelenggara, mengatakan, rencana darurat disiapkan jika terjadi cuaca buruk yang tidak dapat ditolerir. Namun, ia memastikan durasi SEA Games tidak akan diperpanjang.
”Misalnya, bola basket atau bola voli, biasanya jika ada topan, yang selama ini telah dilakukan, kompetisi berlanjut jika perlu tetapi akan digelar tanpa penonton,” katanya.
Sebagai bagian dari rencana darurat, panitia membuka opsi membongkar bangunan sementara di sekitar tempat lomba. Misalnya tenda untuk pejabat, keamanan dan katering karena khawatir terempas oleh angin kencang.
Waspada longsor
Biro cuaca Filipina juga memperingatkan kemungkinan tanah longsor di negeri itu. Longsor rawan terjadi akibat hujan dan kemungkinan gelombang hingga setinggi 3 meter. Kerawanan tersebut diperkirakan dapat menghantam wilayah pesisir di timur negara itu.
Administrasi Layanan Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina memperingatkan kemungkinan banjir hebat di Provinsi Albay, Pulau Samar dan Leyte. Untuk wilayah metropolitan Manila di Luzon barat, hujan deras mungkin terjadi hingga Rabu.
Setiap tahun, Filipina rata- rata dihantam oleh 20 badai. Bencana alam itu menewaskan ratusan orang dan membuat warga yang tinggal di daerah rawan bencana berada dalam kemiskinan. Salah satu topan paling mematikan yang menerjang Filipina adalah topan Haiyan. Terjangan Haiyan pada tahun 2013 menyebabkan lebih dari 7.300 orang tewas atau hilang.
Operasional di bandara internasional Manila juga dilaporkan akan ditutup untuk sementara waktu pada Selasa. Hal itu dipilih sebagai pencegahan bahaya yang bisa ditimbulkan oleh Kammuri. Evaluasi akan dilakukan sambil menunggu situasi lebih lanjut.
”Perusahaan penerbangan dan otoritas (Otoritas Bandara Internasional Manila) memutuskan untuk menutup bandara,” kata Manajer Umum Bandara Internasional Manila Ed Monreal. ”Berdasarkan perkiraan kami, penutupan itu akan mulai pukul 11.00 sampai pukul 23.00 pada 3 Desember.”
Penutupan sementara bandara itu mengikuti penutupan yang terjadi atas sejumlah sekolah dan kantor pemerintahan. Sekolah-sekolah dan kantor-kantor pemerintah di beberapa kota ditutup pada Senin dan juga Selasa untuk mengantisipasi hujan lebat. (AP/AFP)