Hujan dan angin kencang yang menyertai topan Kammuri membuat laga cabang tenis SEA Games 2019 di Manila ditunda.
Oleh
DENTY PIAWAI NASTITIE dari Manila, Filipina
·2 menit baca
MANILA, KOMPAS — Angin kencang disertai hujan deras yang mengguyur Kota Manila, Filipina, yang mengiringi topan Kammuri pada Selasa (3/12/2019) memaksa sejumlah pertandingan tenis SEA Games 2019 harus ditunda. Apabila cuaca tidak segera membaik, laga perempat final tunggal putra harus dipindah ke arena semi-tertutup (indoor).
Laga tenis pada pesta olahraga antarnegara Asia Tenggara itu bergulir di lapangan terbuka (luar ruangan/outdoor) di Rizal Memorial Tennis Center, Manila, Filipina. Pada Selasa ini dijadwalkan 18 pertandingan, terdiri atas babak 16 besar ganda putra dan putri, perempat final tunggal putra, semifinal ganda campuran, dan semifinal tunggal putri.
Laga pertama seharusnya dimulai pukul 09.00. Namun, hujan deras memaksa beberapa kali penundaan pertandingan. Dari yang semula pukul 09.00 digeser menjadi 10.00. Selanjutnya, pertandingan mundur menjadi pukul 11.00. Info terakhir, laga pertama akan berjalan lewat pukul 14.00.
Delegasi Teknis Cabang Tenis Susan Soebakti mengatakan, cuaca buruk membuat penyelenggara harus mengatur ulang jadwal pertandingan. ”Kami masih menunggu cuaca membaik. Kalau belum berhenti juga, pertandingan tunggal putra akan dipindahkan ke arena semi-indoor,” kata Susan.
Susan menjelaskan, sebelum SEA Games bergulir pihaknya sudah mengetahui bahwa dalam waktu dekat topan Kammuri disertai hujan dan angin akan melanda Filipina. ”Kami memang sudah menyiapkan dua hari khusus untuk berjaga-jaga apabila ada penundaan pertandingan,” katanya.
Referee Charles Lau dari Hong Kong menuturkan, laga tunggal putra mendesak diselenggarakan karena laga final direncanakan akan diselenggarakan pada Sabtu.”Kalau sampai besok (Rabu) masih hujan, berarti semua laga harus dihabiskan Kamis. Pada Sabtu sudah final,” katanya.
Sudah disampaikan
Informasi mengenai perubahan jadwal dan pemindahan lokasi pertandingan menurut Charles sudah disampaikan kepada semua peserta. ”Pertandingan ditunda karena terbentur cuaca sudah sering terjadi. Jadi, saya rasa tidak ada masalah dengan atlet dan tim, mereka sudah tahu,” katanya.
Petenis senior Thailand Tamarine Tanasugarn mengatakan, dirinya memaklumi adanya perubahan jadwal karena cuaca buruk. ”Ini sesuatu yang nomal. Tenis itu pertandingan outdoor. Jadi, saya kira yang terdampak bukan hanya tim Thailand, melainkan juga dari negara-negara lain,” katanya.
Tamarine, yang turun di ganda campuran berpasangan dengan Sanchai Ratiwatana, dijadwalkan berlaga melawan pasangan Indonesia, Beatrice Gumulya/David Agung Susanto. Hingga pukul 12.00, Tamarine dan kawan-kawan masih menunggu hujan reda.
Tamarine menuturkan, menghadapi cuaca buruk ini dirinya harus mampu beradaptasi dengan cuaca, berusaha tetap hangat, dan sebisa mungkin mengurangi aktivitas di luar ruangan agar tidak sakit.
Ia memahami apabila sejumlah pertandingan akan digelar di dalam ruangan. ”Saya rasa penyelenggara sudah melakukan yang terbaik untuk tetap menyelenggarakan ajang ini,” katanya.