Grup Hero rugi Rp 7 miliar per akhir September 2019. Padahal, per akhir September 2018, Grup Hero masih bisa membukukan laba bersih Rp 86 miliar.
Oleh
BM Lukita Grahadyarini
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Grup Hero mengumumkan rencana transformasi bisnis multitahun yang difokuskan pada bisnis unggulan. Transformasi antara lain dalam bentuk merevitalisasi bisnis dan merenovasi ulang toko.
Grup Hero memiliki empat unit bisnis, yakni Hero Supermarket, Giant Ekstra dan Express, Ikea, dan Guardian.
Pada Januari-September 2019, Grup Hero membukukan kerugian bersih non-audit Rp 7 miliar. Padahal, pada Januari-September 2018 masih meraup laba bersih Rp 86 miliar. Sementara total pendapatan bersih dalam sembilan bulan pertama 2019 sebesar Rp 9,48 triliun atau turun 3,7 persen secara tahunan.
Direktur Utama PT Hero Supermarket Tbk Ingemar Patrik Lindvall memaparkan, penurunan itu disebabkan rencana optimasi toko yang sedang berjalan untuk merevitalisasi bisnis makanan. Hero juga akan memperkuat rantai pasok dengan membuka pusat distribusi, memastikan suplai produk, dan meningkatkan layanan perdagangan secara elektronik. Langkah ini untuk meningkatkan keterjangkauan konsumen.
Di samping itu, perusahaan juga memperkuat bisnis Ikea dan Guardian. Transformasi bisnis multitahun diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan jangka panjang. ”Kompetisi (bisnis ritel) sangat besar. Kami mendorong investasi besar untuk memperkuat bisnis di masa depan,” katanya dalam paparan publik tahunan di kantor pusat Hero di Tangerang, Banten, Jumat (29/11/2019).
Patrik menambahkan, jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan kelas menengah yang tumbuh merupakan peluang sekaligus tantangan besar. Dengan populasi penduduk berusia di bawah 30 tahun yang sangat besar dan perkembangan teknologi digital, pihaknya harus beradaptasi dengan kebutuhan pelanggan.
Perseroan melihat peluang besar dalam bisnis Ikea dan ingin berinvestasi signifikan untuk memperbanyak jaringan toko dan penjualan dalam jaringan. Pada akhir November 2019, perusahaan membuka Ikea di Sentul City, Bogor (Jawa Barat), yang dilanjutkan dengan Ikea di Cakung (Jakarta) dan Bandung (Jawa Barat) pada 2020.
Direktur PT Hero Supermarket Tbk Erwantho Siregar menambahkan, pihaknya berinvestasi dan menjalankan strategi bisnis secara berhati-hati. ”Kami tetap melakukan investasi sesuai kapasitas keuangan perusahaan dan kapasitas manajemen,” ujarnya.