Perkembangan situasi geopolitik global yang tidak menentu dan begitu dinamis, ditambah dengan berkembangnya berbagai ancaman nontradisional di laut, membuat kerja sama di antara negara-negara ASEAN mutlak dibutuhkan.
Oleh
Edna C Pattisina
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut mengajak sesama angkatan laut ASEAN untuk membangun kekuatan regional. Kekuatan itu, antara lain, mencakup kerja sama bantuan kemanusiaan untuk bencana alam, latihan, dan operasi bersama.
Hal ini disampaikan Kepala Staf TNI AL Laksamana Siwi Sukma Adji, Rabu (27/11/2019), dalam kegiatan ASEAN Navy Chiefs Meeting (ANCM) Ke-13. Acara ini dibuka Wakil Perdana Menteri Kamboja merangkap Menteri Pertahanan Nasional Samdech Pichey Sena Tea Banh di Ballroom Sokha Angkor Resort, Siem Reap, Kamboja.
Siwi mengatakan, perlu ada peningkatan kerja sama antar-angkatan laut, yang sejalan dengan kerangka kerja ASEAN untuk membentuk kekuatan regional bersama. Hal ini termasuk kerja sama pertemuan tingkat tinggi, bantuan kemanusiaan dan bencana alam, latihan dan operasi bersama, serta pendidikan. Prinsip ”ASEAN Centrality”, lanjutnya, perlu dijaga sebagai fondasi dalam membangun kekuatan angkatan laut di kawasan.
Indonesia sangat mendukung konsep ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dengan menggunakan organisasi ASEAN sebagai ”pemeran utama”. Hal ini hendaknya juga diadopsi oleh angkatan laut negara-negara ASEAN. Selain itu, perlu ada peningkatan kemampuan maritime domain awareness melalui mekanisme pertukaran informasi.
”Pertukaran informasi adalah hal yang sangat fundamental dalam menghadapi tantangan maritim,” kata Siwi.
Pertukaran informasi adalah hal yang sangat fundamental dalam menghadapi tantangan maritim.
Kegiatan ANCM Ke-13 yang mengangkat tema ”Enhancing Cooperation for Sustainable Security at Sea” ini dihadiri para pemimpin angkatan laut negara-negara ASEAN. Hadir antara lain Commander Royal Cambodian Navy Admiral Tea Vinh, Panglima TLDM Laksamana Tan Sri Mohd Reza bin Mohd Sany, Commander of Royal Brunei Navy First Admiral Dato Seri Pahlawan Haji Othman bin Haji Suhaili, Commander-in-Chief Myanmar Navy Admiral Tin Aung San, dan Chief of Republic of Singapore Navy Rear Admiral Lew Chuen Hong.
Sementara itu, dalam sambutan kuncinya, Menteri Pertahanan Nasional Kamboja Samdech Pichey Sena Tea Banh menyampaikan, negara-negara ASEAN secara geografis terhubung oleh laut dan berada di bottle neck antara Samudra Pasifik dan Hindia. Dengan demikian, laut menjadi bagian sangat penting bagi negara-negara ASEAN. Perkembangan situasi geopolitik global yang tidak menentu dan begitu dinamis, ditambah dengan berkembangnya berbagai ancaman nontradisional di laut, membuat kerja sama di antara negara-negara ASEAN mutlak dibutuhkan untuk bersama-sama mewujudkan stabilitas keamanan maritim di Asia Tenggara.
Ketua ANCM Commander Royal Cambodian Navy Admiral Tea Vinh mengingatkan agar negara-negara ASEAN tidak terjebak dalam rivalitas negara-negara adidaya. Kamboja mencatat masa lalu yang kelam saat perang saudara berkepanjangan yang merupakan dampak dari proxy war di era Perang Dingin beberapa dekade lalu.
Pada kesempatan ini juga, Perwira Pembantu V di Lingkungan Staf Operasi (Sopsal) Kolonel Laut (P) Arif Badrudin M memaparkan rencana kegiatan internasional yang akan diselenggarakan TNI AL pada tahun 2020, yang bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Ke-75 RI. TNI AL mengundang lebih dari 54 negara untuk berpartisipasi dalam International Fleet Review dan Multilateral Naval Exercise Komodo Ke-4 yang akan diadakan di Jakarta, Kepulauan Seribu, dan Pulau Belitung pada Agustus 2020.
Selain itu, akan dilaksanakan pula kegiatan ASEAN Cadet Sail dan International Cadet Seminar yang diselenggarakan Akademi Angkatan Laut.
Sementara itu, dalam pertemuan bilateral dengan Singapura dan Malaysia, Siwi menyampaikan apresiasi. Kedua pemimpin angkatan laut negara tetangga tersebut sangat menghargai kontribusi TNI AL dalam menjaga stabilitas keamanan di kawasan serta keinginannya untuk berpartisipasi dalam Multilateral Naval Exercise Komodo dan International Fleet Review tahun depan.