Ciputra Artpreneur dipilih karena dinilai mewakili sosok Ir Ciputra yang memiliki minat khusus pada seni.
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jenazah pengusaha properti, Ir Ciputra, akan disemayamkan di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan. Lokasi itu dipilih karena dinilai mewakili sosok Ciputra yang memiliki minat khusus pada seni.
Ciputra mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Gleneagles, Singapura, Rabu (27/11/2019) pukul 00.05 WIB atau 01.05 waktu Singapura. Jenazahnya akan tiba di Tanah Air sekitar pukul 21.00 WIB dan akan disemayamkan di Ciputra Artpreneur yang berada di lantai P10, Jalan Dr Satrio Kavling 3-5, Karet Kuningan, Jakarta Selatan.
Ciputra Artpreneur yang berdiri tahun 2014 biasa digunakan untuk menyelenggarakan berbagai acara, mulai dari pameran, konferensi, konser, peluncuran produk, pertunjukan mode, pertunjukan tari dan teater, hingga pesta pernikahan.
Salah seorang panitia pemakaman, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan, Ciputra Artpreneur dipilih sebagai rumah duka karena mewakili sosok Ciputra.
”Bapak itu selain pengusaha juga penyuka seni. Di sana ada nilai historis dari sosok Pak Ci. Keluarga dan karyawan akan memberi persembahan terakhir di sana,” katanya saat ditemui di rumah keluarga Ciputra di Jalan Bukit Golf Utama, Jakarta Selatan.
Berdasarkan pengamatan Kompas di rumah keluarga Ciputra, puluhan karangan bunga dukacita dikirimkan tokoh-tokoh publik hingga perwakilan lembaga dan perusahaan.
Dalam keterangan tertulis yang disampaikan Grup Ciputra, sosok kelahiran Parigi, 88 tahun lalu, itu meninggal setelah mendapat perawatan akibat sakit yang dideritanya. Ciputra meninggalkan 1 istri, 4 anak, 4 menantu, 10 cucu, 4 cucu menantu, dan 7 cicit.
Suri teladan
CEO Grup Ciputra Candra Ciputra mengenal Ciputra sebagai sosok pekerja keras. Almarhum diketahui bercita-cita menciptakan lebih banyak wirausaha di Indonesia agar mampu menciptakan lapangan pekerjaan, tidak hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga banyak orang. Salah satunya dengan cara mengubah sampah dan rongsokan menjadi emas.
Cita-cita tersebut, menurut keluarga Ciputra, tak lain karena Ciputra sendiri memiliki jiwa wirausaha. Sekalipun berstatus sebagai konglomerat, Ciputra dikenal keluarga sebagai sosok yang sederhana.
Almarhum selalu menekankan kepada keluarga untuk mengutamakan kejujuran dan integritas yang kemudian diterapkan dalam menjalankan bisnis Grup Ciputra, yakni berdasarkan tiga pilar filosofi, yaitu integritas, profesionalisme, dan kewirausahaan.
”Kami sangat kehilangan sosok ayah, kakek, dan pimpinan yang menjadi suri teladan bagi keluarga dan keluarga besar dari Grup Ciputra,” kata Rina Ciputra Sastrawinata, putri pertama Ciputra.
Selama hidup, Ciputra pernah mendapatkan penghargaan dari Presiden Republik Indonesia, antara lain Tanda Kehormatan Satyalencana Bidang Pembangunan, Tanda Kehormatan Satyalencana Kebaktian Sosial, dan Tanda Kehormatan Satyalencana Pembangunan dalam Pengembangan KUD & Pengusaha Kecil.
Ciputra juga telah menerima lebih dari 80 penghargaan dari berbagai institusi nasional dan internasional lainnya.