Kunjungi Thailand dan Jepang, Paus Dorong Toleransi
Paus Fransiskus (82) tiba di Bangkok, ibu kota Thailand, pada hari Rabu (20/11/2019). Thailand merupakan negara pertama yang dikunjungi Paus dalam rangkaian tur ke Asia.
Oleh
·2 menit baca
BANGKOK, RABU— Paus Fransiskus (82) tiba di Bangkok, ibu kota Thailand, pada hari Rabu (20/11/2019). Thailand merupakan negara pertama yang dikunjungi Paus dalam rangkaian tur ke Asia. Negara berikutnya yang akan dikunjungi Paus adalah Jepang. Dalam kunjungan tersebut, Paus membawa pesan toleransi dan dialog antaragama serta pelucutan senjata nuklir.
Setiba di Bandara Internasional Don Mueang, Bangkok, Paus disambut mantan Perdana Menteri Thailand dan Kepala Dewan Penasihat Raja Maha Vajiralongkorn, Surayud Chulanont, serta Wakil Perdana Menteri Thailand Somkid Jatusripitak.
Namun, sambutan yang paling hangat datang dari sepupu Paus Fransiskus, biarawati Ana Rosa Sivori, yang telah bertugas di Thailand sejak 1960-an. Ana Rosa Sivori akan bertugas sebagai penerjemah Paus selama kunjungannya di Thailand.
Beragam
Paus juga disambut puluhan anak dengan pakaian tradisional suku-suku minoritas di pedalaman Thailand. Seorang anak yang mengenakan hiasan kepala maju dengan senyum lebar dan memeluk Paus. Paus juga menerima penghormatan artileri.
Di Thailand, Paus, antara lain, akan bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Buddha Thailand Somdej Phra Maha Muneewong, Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha, dan Raja Maha Vajiralongkorn serta semua uskup di Asia. Ini adalah kesempatan langka bagi Paus untuk mengatasi beberapa tantangan utama yang dihadapi Gereja Katolik di Asia.
Menjelang perjalanan ke Asia, Sekretaris Negara Vatikan Kardinal Pietro Parolin mengatakan, hubungan antaragama dan menghormati martabat setiap orang kemungkinan besar akan menjadi sorotan Paus. Paus Fransiskus pun telah menyatakan perang terhadap kejahatan perdagangan manusia. Diperkirakan Paus akan mengangkat masalah ini di Thailand, yang merupakan titik transit utama bagi para korban perdagangan manusia, kerja paksa, dan perdagangan seks.
Tur kali ini merupakan perjalanan ketiga Paus Fransiskus ke Asia dan merupakan perjalanannya yang ke-32 ke luar negeri. Kedatangan Paus Fransiskus di Thailand dilakukan setelah kunjungan Paus Yohanes Paulus II pada 1984.
Menjelang kunjungan ke Asia, Paus memuji Thailand sebagai negara multietnis dan berharap perjalanannya akan memperkuat ikatan persahabatan antarkomunitas. ”Saya percaya, kunjungan saya akan membantu menyoroti pentingnya dialog antaragama, saling pengertian, dan kerja sama persaudaraan,” kata Paus.
Pada Sabtu (23/11), Paus akan terbang ke Jepang mengunjungi Hiroshima dan Nagasaki, dua kota yang hancur karena bom atom. Paus Fransiskus telah menyerukan larangan penggunaan senjata nuklir yang tidak bermoral.