Kementerian BUMN merombak struktur eselon I dan mengalihkannya ke sejumlah perusahaan. Selain penyegaran, perombakan itu diharapkan mengefisienkan struktur organisasi.
Oleh
MEDIANA / C ANTO SAPTOWALYONO
·2 menit baca
Surat pemberhentian tujuh pejabat eselon I di lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara telah diteken pada Senin (18/11/2019). Perombakan itu disebut untuk penyegaran sekaligus efisiensi struktur organisasi.
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga di Jakarta, Selasa (19/11/2019), menyatakan, semua pejabat eselon I itu telah bersedia ditempatkan di posisi baru. ”SK (surat keputusan) penugasannya menunggu rapat umum pemegang saham,” ujarnya.
Dalam 1-2 pekan ke depan, kata Arya, akan ada pengisi jabatan yang ditinggalkan tujuh pejabat tersebut. Saat ini Kementerian BUMN memiliki dua wakil menteri yang akan berhubungan dengan segala hal terkait bisnis BUMN.
Sejauh ini Kementerian BUMN hanya berencana mengisi posisi 3 deputi, 1 sekretaris menteri, dan 1 inspektorat jenderal. Selain itu, Kementerian BUMN juga akan mengkaji asisten deputi mana saja yang masih tetap menjabat dan tidak. ”Selain efisiensi, kami juga menginginkan ada penyegaran di kementerian,” ujarnya.
Salah satu yang dipindah adalah Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Wahyu Kuncoro. Dia ditunjuk menjadi Wakil Direktur Utama PT Pegadaian (Persero).
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto berharap kinerja perseroan berkembang cepat dengan hadirnya jabatan wakil direktur utama. Pendapat senada disampaikan Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya.
Substantif
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal berpendapat, perombakan di Kementerian BUMN diharapkan tak sekadar mengganti orang-orang seiring perubahan rezim atau kepemimpinan.
”(Perubahan) Itu memang biasa terjadi. Setiap menteri berubah, pasti ada perubahan, termasuk orang-orang di bawahnya,” ujarnya.
Perombakan diharapkan substantif atau dijalankan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi BUMN. Dalam mengatasi problem internal perusahaan, misalnya, BUMN membutuhkan orang-orang berintegritas tinggi. ”Ibarat lahan basah, BUMN sangat rentan intervensi politik,” kata Faisal.
Selain berintegritas, orang-orang yang ditempatkan di BUMN semestinya memiliki kapasitas dan kapabilitas teknis di bidangnya. Mereka diharapkan dapat memperbaiki kinerja BUMN yang sebagian di antaranya tidak maksimal.
Faisal menuturkan, BUMN yang berjumlah banyak dengan beragam sektor dapat diefisienkan kalau mereka bersinergi. Langkah efisiensi akan memperbaiki kinerja keuangan BUMN.