Tim Direktorat Keselamatan Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian Kemenhub masih bekerja sejak Sabtu (16/11/2019) hingga Selasa. Aspek keamanan proyek tersebut semakin disorot setelah dua pekerja tewas.
Oleh
Aditya Diveranta
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Kementerian Perhubungan berjanji mengevaluasi pekerjaan proyek infrastruktur jalur rel ganda Sukabumi-Bogor di Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Aspek keamanan dan keselamatan menjadi fokus evaluasi sehingga kejadian yang menewaskan sejumlah pekerja karena galian tanah longsor tidak terulang.
Kepala Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Supandi yang dihubungi di Jakarta, Selasa (19/11/2019), menyampaikan, tim Direktorat Keselamatan Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian Kemenhub masih bekerja sejak Sabtu (16/11/2019) hingga Selasa. Aspek keamanan proyek tersebut semakin disorot setelah dua pekerja tewas dan tiga pekerja lainnya cedera akibat tanah galian longsor.
”Tim masih bekerja karena ada dugaan kelalaian yang terjadi pada prosedur keamanan dan keselamatan kerja di sana. Kami akan periksa detail dari prosedur yang dijalankan,” ujar Supandi.
Hal yang menjadi catatan pada pengerjaan proyek rel ganda adalah hujan lebat di lokasi kejadian sehari sebelumnya, Jumat (15/11/2019). Supandi menuturkan, semestinya ada prosedur keamanan yang dilakukan untuk mengantisipasi potensi galian longsor karena hujan.
”Kalau hujan, kan, semestinya pengembang bisa memperkirakan. Tidak hanya menyalahkan pengaruh alam,” ujarnya.
Ia menambahkan, tim Kemenhub juga akan berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait penyelidikan.
Sebelumnya, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Barat Ditjen Perkeretaapian Achyar Pasaribu mengatakan, galian tanah yang longsor berasal dari belakang area dinding penahan tanah (DPT) lokasi proyek. Longsor mengakibatkan lima pekerja menjadi korban, yaitu Sukardi (44) dan Sarpan (34) luka berat, Parjo (47) luka ringan, serta Wisnu (32) dan Sanafi (30) meninggal.
”Pekerjaan pada pembangunan jalur di area tersebut dihentikan sementara. Namun, longsoran tidak menutup jalur operasional, perjalanan kereta rute Sukabumi-Bogor tidak terganggu dan aman terkendali,” ucap Achyar melalui keterangan tertulis.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kabupaten Bogor Ajun Komisaris Benny Cahyadi menyebutkan, hingga hari ini polisi telah menyelidiki tujuh saksi dari staf dan pekerja proyek. ”Kondisi lokasi telah dibatasi garis polisi untuk penyelidikan,” ujarnya saat dihubungi pada Selasa sore.
Terkait penyelidikan, Supandi memastikan ada penindakan hukum jika benar terjadi kelalaian prosedur keselamatan. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk progres penyelidikan.
”Selagi tim dari Kemenhub menyelidiki, kami juga menunggu penyelidikan dari kepolisian sebagai pihak yang menegakkan hukum. Kami akan periksa pengembang yang menerima proyek, para pekerja kontrak, hingga material proyek yang digunakan, semuanya berproses,” katanya.