Portugal berpeluang mempertahankan gelar juara Eropa seusai memukul Luksemburg 2-0, Minggu malam. Kemenangan penting itu tidak terlepas dari peran pemburu rekor Portugal, Cristiano Ronaldo.
Oleh
Yulvianus Harjono
·4 menit baca
LUXEMBOURG, MINGGU – Cristiano Ronaldo, bintang tim nasional Portugal, ibarat mesin. Ia tidak berhenti mencetak gol dan memburu rekor baru meskipun kondisinya tidaklah ideal seperti ketika Portugal membekap Luksemburg 2-0 di kualifikasi Piala Eropa 2020, Minggu (17/11/2019) malam.
Portugal, juara Piala Eropa Perancis 2016 silam, sempat kesulitan menembus gawang tuan rumah Luksemburg. Padahal, di atas kertas, Portugal semestinya mampu mencukur tim yang menempati peringkat ke-96 dunia itu. Tuan rumah tengah terpuruk, yaitu selalu kalah di tujuh laga terakhirnya.
Portugal baru bisa memecahkan kebuntuan lewat gol gol gelandang Bruno Fernandes yang memanfaatkan umpan penyerang sayap klub Manchester City, Bernardo Silva, di menit ke-39. “A Selecao”, julukan timnas Portugal, akhirnya mengamankan tiga poin penuh berkat gol Ronaldo, penyerang andalannya, di menit ke-86.
“Sangat sulit bermain di lapangan seperti ini. Itu lebih seperti lahan kentang, bukan sepak bola. Saya tidak tahu bagaimana seharusnya tim di level seperti kami bermain dalam kondisi lapangan seperti ini. Laga ini tidak enak dilihat. Namun, kami mampu menuntaskan pekerjaan (meraih kemenangan),” ujar Ronaldo mengkritik kondisi lapangan Stadion Joshy Barthel yang menjadi lokasi laga itu.
Selain medan yang sulit, Ronaldo mengaku kurang bugar di laga itu. Kondisi itu telah menderanya selama tiga pekan terakhir, termasuk saat memperkuat klubnya, Juventus. “Tiga pekan terakhir saya bermain dengan batasan. Rasa sakit membuat saya tidak bisa tampil 100 persen. Meskipun demikian, saya memaksakan diri tampil. Saya berkorban untuk tim,” ujar Ronaldo kemudian.
Kondisi yang kurang bugar membuat Ronaldo sempat diganti di pertengahan laga saat membela Juve. Pemain berjuluk “CR7” itu nampak kesal dan langsung pergi ke kamar ganti tanpa menyalami pelatih dan rekan-rekan setimnya pada laga kontra AC Milan di Liga Italia, pekan lalu. “Tiada pemain yang suka diganti. Namun, saya bisa memahaminya karena dalam kondisi kurang bagus. Anda, media, lantas membesar-besarkannya,” ujarnya kemudian.
Meskipun tampil sambil menahan sakit, ajaibnya, Ronaldo tetap produktif di Portugal. Ia mencetak total empat gol di dua laga terakhirnya bersama Selecao. Penyerang tajam yang kini berusia 34 tahun itu pun kini mengemas total 99 gol di laga internasional alias timnas. Ia hanya butuh satu gol tambahan untuk mencetak sejarah baru di dunia sepak bola.
Selain Ali Daei, legenda sepak bola Iran, tidak pernah ada pemain lainnya di jagat ini yang mampu mengukir 100 gol atau lebih di laga internasional. Padahal, sepak bola memiliki sejumlah legenda hebatnya seperti Pele, Diego Maradona, Ruud Gullit, hingga Lionel Messi.
Ali Daei mengemas 109 gol dari total 149 penampilannya untuk Iran selama 1993-2006.
Ronaldo pun optimis bisa mendekati rekor Ali tersebut. “Gol ke-100 saya akan datang dengan sendirinya. Rekor-rekor itu ada untuk dipecahkan. Saya akan melewati rekor (Ali) itu,” ujar mantan pemain Real Madrid itu penuh percaya diri.
Ali Daei, si pemilik rekor gol internasional terbanyak itu, bahkan meyakini Ronaldo bisa melewati prestasinya itu. “Saya senang jika pemain sehebat dia bisa melewati (rekor) saya. Dia masih di level puncak. Saya sungguh menyukainya dan caranya bergerak di lapangan. Ia menunjukkan peningkatan peran di timnas nergaranya akhir-akhir ini sementara Lionel Messi gagal melakukan hal serupa bersama Argentina. Untuk itulah saya yakin ia bisa memecahkan rekor saya,” ujarnya dikutip Kantor Berita Iran, Mehr.
Menyusul raksasa
Berkat kemenangan itu, Portugal menjadi tim ke-17 yang dipastikan tampil di babak utama Piala Eropa 2020 mendatang. Selain Portugal, tim-tim raksasa lainnya yang telah lolos kualifikasi antara lain adalah Perancis, Inggris, Jerman, Belanda, Spanyol, Belgia, dan Italia. Adapun tim-tim lainnya seperti Eslandia dan Wales harus mengikuti babak playoff lebih dulu untuk merebut tiket ke babak utama turnamen empat tahunan itu.
Pada laga lainnya, Inggris melanjutkan tren positifnya di kualifikasi Piala Eropa 2020 dengan menghajar tuan rumah Kosovo 4-0, kemarin. Keempat gol itu dicetak empat pemain berbeda, yaitu Harry Kane, Harry Winks, Marcus Rashford, dan Mason Mount. Pelatih Inggris Gareth Southgate berharap mampu melanjutkan momentum positif itu di babak utama yang dimulai musim panas mendatang.
“Kami jelas lebih baik ketimbang saat menatap (Piala Dunia) Rusia (menembus babak semifinal). Namun, kami harus bisa mempertahankan level serupa pada musim panas tahun depan,” ujar Southgate. (AFP/Reuters)