Hasil mengejutkan terjadi pada pekan kesembilan Liga Kompas Gramedia Kacang Garuda U-14 di Stadion Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (17/11/2019).
Oleh
Adrian Fajriansyah
·4 menit baca
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Laga antara SSB Kabomania (hijau) versus SSB Pelita Jaya (merah) di pekan kesembilan Liga Kompas Gramedia Kacang Garuda U-14 di Stadion Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (17/11/2019). Dalam laga itu, Kabomania takluk 0-2 dari Pelita Jaya.
JAKARTA, KOMPAS — Hasil mengejutkan terjadi pada pekan kesembilan Liga Kompas Gramedia Kacang Garuda U-14 di Stadion Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (17/11/2019). Pemuncak klasemen sementara SSB Matador Mekarsari menelan kekalahan perdana dari tim papan, tengah SSB Salfas Soccer. Hasil itu pun membuat persaingan papan atas kembali bergeliat.
Pada laga kedua pekan kesembilan itu, Matador Mekarsari takluk 1-2 dari Salfas Soccer. Mereka hanya mencetak gol melalui Muhammad Ikhsan Nur Karim pada menit ke-57, sedangkan Salfas Soccer membuat dua gol lewat Faiz Fajri Nashrullah Al Maulida pada menit ke-22 dan Ahmad Syauki Fahrezi Kholid pada menit ke-29.
Hingga pekan kedelapan, Matador Mekarsari belum terkalahkan dengan rekor tujuh menang dan satu seri. Bahkan, sampai pekan kedelapan, mereka membukukan 19 gol dan hanya kebobolan tujuh gol, menjadikan mereka tim paling produktif.
Kendati berstatus sebagai peringkat kedua musim lalu, hingga pekan kedelapan, Salfas Soccer hanya duduk di peringkat ke-12. Dari 8 laga mereka hanya 2 kali menang, 1 kali seri, dan 5 kali kalah. Produktivitas mereka juga buruk, yakni hanya membuat sembilan gol dan kebobolan 10 gol.
Pelatih Matador Mekarsari Supriyono Prima mengatakan, kekalahan itu karena banyak pemainnya yang kurang bugar. Setidaknya, ada enam pemain yang tidak bugar sehingga gagal mengeluarkan permainan terbaik.
Salah satu pemain penting yang tidak bugar adalah kapten sekaligus playmaker tim, Raditya Agustin. Hal itu membuat aliran bola dari tengah ke depan tidak berjalan. Padahal, Supriyono menerapkan formasi 4-4-2 yang agresif untuk meraih banyak gol.
”Raditya tadi sakit perut. Akhirnya konsentrasinya berkurang. Dia hanya berjalan dan umpannya banyak error. Dia saya ganti pada babak kedua dan penggantinya tidak lebih baik. Ini yang membuat kita akhirnya mengalami kekalahan perdana,” ujar Supriyono.
Kekalahan yang dialami Matador Mekarsari membuat persaingan di papan atas kian menarik. Matador berpotensi tergusur dari puncak klasemen. Saat ini, mereka mengumpulkan poin 22. Raihan poin itu sama dengan yang telah dikumpulkan oleh SSB Buperta Cibubur hingga pekan kedelapan. Buperta Cibubur berpotensi menjadi pemuncak klasemen jika bisa menang atas SSB Big Stars Babek FA pada pekan kesembilan ini.
Di sisi lain, pelatih Salfas Soccer Irwan Salam menuturkan, para pemainnya kian bersemangat setelah meraih kemenangan itu. Mereka pun yakin bisa menjadi pembunuh raksasa atau menang atas tim-tim yang berada di atasnya di sisi laga paruh pertama pekan ini.
Dari kemenangan itu, Salfas melonjak ke peringkat ke-10 dengan poin 9. ”Kalau bisa menang terus di sisi laga paruh kedua ini, kami bisa naik ke papan atas. Tinggal nanti di paruh kedua, kami menambal sejumlah pemain agar bisa berbicara lebih banyak di sisa musim ini,” kata Irwan yang telah merancang strategi untuk bangkit dari keterpurukan pada awal musim ini.
Kabomania tersungkur
Sementara itu, salah satu tim papan atas liga SSB Kabomania juga mengalami kekalahan perdana pada musim ini pada laga pekan kesembilan. Mereka takluk 0-2 dari tim papan tengah SSB Pelita Jaya. Dua gol Pelita Jaya dilesatkan oleh Bryan Dimas Wibisono Fajari pada menit ke-51 dan Oktaviansyah Al Faqih pada menit ke-56.
Kekalahan itu membuat Kabomania tertahan di peringkat keempat dengan poin 18. Rekor mereka adalah 5 kali menang, 3 kali seri, dan 1 kali kalah. Andai menang, tim dengan statistik memasukkan 16 gol dan kemasukan 10 gol itu bisa memangkas jarak dengan dua tim penguasa klasemen saat ini.
”Yah, beginilah kompetisi usia muda. Mental dan fokus anak-anak selalu berubah. Mereka belum benar-benar bisa menjaga performanya. Tapi, sejauh ini, hasil kami cukup baik. Sekarang, kami berusaha untuk mengangkat lagi motivasi anak-anak agar bangkit pada pekan selanjutnya,” tutur pelatih SSB Kabomania Imral Usman.
Bagi Pelita Jaya, kemenangan itu membuat mereka naik dari peringkat kesepuluh ke peringkat kesembilan. Rekor mereka 3 kali menang, 1 kali seri, dan 5 kali kalah. Mereka telah membukukan 10 gol, tetapi kemasukan 15 gol.
”Kendala utama kami adalah padatnya jadwal kegiatan anak-anak di sekolah. Hal itu membuat mereka kurang bugar ketika bertanding. Hari ini, mereka lebih bugar sehingga bisa disiplin dengan posisi masing-masing. Itu menjadi kunci kemenangan hari ini,” kata Pelatih Pelita Jaya Ferry Rumbayan.
Hasil lain dari laga-laga pekan kesembilan pada pagi hari, yakni SSB Metro Kukusan takluk 1-3 dari SSB Villa 2000 dan SSB Intan Soccer Cipta Cendikia menang 2-0 atas Bina Taruna Cibubur. Hasil itu membuat Metro Kukusan dan BTC kian terbenam di dasar klasemen, sedangkan Villa 2000 dan Intan Soccer mulai merangkat memperbaiki peringkat yang menjauhi zona degradasi.