Para pelari Borobudur Marathon 2019 Powered by Bank Jateng kategori full marathon dan half marathon telah dilepas dari Kompleks Taman Lumbini Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/11/2019).
Oleh
REGINA RUKMORINI/KRISTI UTAMI/SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS - Para pelari Borobudur Marathon 2019 Powered by Bank Jateng kategori full marathon dan half marathon telah dilepas dari Kompleks Taman Lumbini Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/11/2019). Mereka dilepas di antaranya oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama, dan Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno.
Sebanyak 10.900 pelari berpartisipasi dalam Borobudur Marathon 2019 Powered by Bank Jateng. Para pelari full marathon dilepas pukul 05.000, half marathon pukul 05.30, dan kategori 10 K pada pukul 06.00 WIB. Para pelari full marathon sudah mulai berdatangan di area Taman Lumbini sekitar pukul 04.30. Di sekitar area lomba, mereka melakukan berbagai persiapan seperti pemanasan dan berdoa.
Elaine (41), salah seorang pelari dari Malaysia, mengatakan, pemanasan adalah hal wajib yang dilakukan sebelum lari. "Biasanya saya melakukan pemanasan sekitar 15 menit," ujarnya.
Gerakan pemanasan yang dilakukan adalah melakukan peregangan lutut, dan berjalan di tempat. Sementara itu, sebagian pelari lainnya melakukan pemanasan dengan berjalan kaki dari penginapan yang berjarak sekitar 2 kilometer dari Candi Borobudur.
Start full marathon dimulai pukul 05.00 tepat setelah sebelumnya peserta bersama-sama menyanyikan Indonesia Raya dipandu penyanyi cilik Priska Allegratia Danya Sianturi. Pelari dilepas dengan sirine dan dihujani dengan potongan kertas warna warni.
Race Director Borobudur Marathon 2019 Andreas Kansil mengatakan karena durasi waktu yang pendek, pelari yang berlari lambat diminta memberikan jalan untuk mereka yang berlari lebih cepat. Suhu udara saat lari berlangsung diprediksi mencapai 34 derajat Celcius, dengan tingkat kelembapan cukup tinggi. Oleh karena itu, setiap pelari diminta memanfaatkan suplai air di setiap water station sehingga tidak dehidrasi.
Para pelari kategori full marathon dan half marathon mengaku mempersiapkan diri jauh-jauh hari untuk mengikuti Borobudur Marathon. Nano (29) pelari asal Blitar, Jawa Timur mempersiapkan diri untuk mengikuti Half Marathon Borobudur Marathon sejak tiga bulan terakhir. Dia berlatih lari sebanyak tiga kali dalam seminggu.
"Latihannya sejak tiga bulan lalu. Setiap latihan, saya berlari sejauh 5-10 kilometer," ujar Nano.
Nano tiba di Taman Lumbini, Borobudur sejak pukul 04.00 WIB. Sesaat setelah tiba Nano melakukan pemanasan kemudian sarapan.
Pelari half marathon lain, Riyanti (34) mengatakan, dirinya sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti Borobudur Marathon sejak 2 bulan lalu. Tahun ini adalah tahun keduanya mengikuti Borobudur Marathon.
Tahun lalu, Riyanti mengikuti kategori 10 kilometer. Tahun ini dirinya meningkatkan intensitas latihan untuk mempersiapkan diri mengikuti half marathon.
Jika tahun lalu dirinya latihan sekali dalam seminggu, tahun ini Riyanti berlatih dua kali dua kali dalam seminggu. Untuk menjaga agar tubuhnya tetap fit, Riyanti juga memastikan asupan makanan dan istirahatnya terjaga.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, saat melepas para peserta full marathon di Kompleks Taman Lumbini, Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah berharap para peserta bisa berlari dengan senang. "Silakan dinikmati pemandangan di sekitar Borobudur," kata dia.