Berawal dari Tamparan, Dua Ormas Saling Serang di Bekasi
Berawal dari menyulutkan rokok dan tamparan, dua organisasi masyarakat saling serang di Kota Bekasi, Jawa Barat. Hal itu menyebabkan dua orang terluka dan posko dua organisasi masyarakat itu rusak.
Oleh
Wisnu Wardhana/Stefanus Ato
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dua organisasi masyarakat saling serang di Kota Bekasi, Jawa Barat. Hal itu menyebabkan dua orang terluka dan posko dua organisasi masyarakat itu rusak.
Kedua organisasi masyarakat (ormas) itu adalah Pemuda Pancasila (PP) dan Forum Betawi Rembug (FBR). Mereka bentrok pada Sabtu (16/11/2019) malam. Bentrokan itu dipicu kesalahpahaman anggota ormas di salah satu kafe di Plaza Bekasi.
Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Indarto saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (17/11/2019), memastikan situasi sudah terkendali. Polisi telah mengumpulkan dan mendamaikan pimpinan beserta anggota kedua ormas itu.
”Iya betul, sekarang sudah aman. Gesekan (saling serang) karena salah paham. Kami jaga di titik rawan (posko) dan pastikan tidak ada bentrok susulan,” ujar Indarto.
Saat ini, polisi tengah memproses laporan salah satu korban luka dalam peristiwa itu. Polisi berkomitmen menindaklanjuti kasus itu.
Indarto mengemukakan, saling serang berawal dari perjumpaan anggota dua ormas itu, yaitu Dedi (FBR) dan Deni (PP), di tempat hiburan malam, Sabtu sekitar pukul 01.00. Mereka sedang asyik berjoget sebelum terjadi salah paham.
Saat itu, Dedi menyodorkan korek kepada Deni yang hendak menyalakan rokok. Akan tetapi, Deni mendapatkan tamparan saat mendekat ke sumber api. Sejurus kemudian, Deni membalas dengan mendorong Dedi.
”Belum diketahui penyebab tamparan itu. Diduga ada rasa saling tidak menyukai di antara kedua belah pihak,” katanya.
Dedi membalas dorongan itu dengan melempar botol bir ke arah kaki Deni. Untuk menghindari keributan yang lebih besar, Deni bersama tujuh temannya meninggalkan lokasi. Mereka menuju kantor Sekretariat Ranting Pemuda Pancasila Aren Jaya, Bekasi Timur.
Menurut keterangan polisi, keributan kecil itu berbuntut panjang. Sekitar pukul 05.00, anggota FBR kira-kira berjumlah 100 orang menyerang Deni dan kawan-kawan di kantor Sekretariat Ranting Pemuda Pancasila Aren Jaya. Akibatnya, Deni mengalami luka di pinggang dan tangan. Adapun kawan-kawannya berhasil melarikan diri.
PP membalas serangan itu dengan merusak pos FBR di Duren Jaya, Bekasi Timur, sekitar pukul 23.00. Saat hendak kembali ke kantornya, seorang anggota PP dikeroyok sekelompok anggota FBR di Jalan Kartini, Margahayu, Bekasi Timur. Korban belum melaporkan peristiwa itu karena masih menunggu kondisinya pulih.
Ketua PP Kota Bekasi Aries Budiman memastikan persoalan kedua ormas sudah selesai. Kapolres dan Wali Kota Bekasi telah memediasi kedua pihak. Kendati demikian, proses hukum tetap berlanjut.
Senada, Ketua FBR Kota Bekasi Novel Said menyatakan, persoalan perselisihan antara organisasinya dan PP telah selesai. Persoalan hukum dipercayakan sepenuhnya kepada kepolisian.