Dua Pekerja Proyek Jalur Rel Ganda Sukabumi-Bogor Tewas Tertimbun Longsor
Dua pekerja proyek jalur rel ganda Sukabumi-Bogor tewas tertimbun tebing longsor di Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/11/2019) sekitar pukul 08.00.
Oleh
MELATI MEWANGI
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Dua pekerja proyek jalur rel ganda Sukabumi-Bogor di Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tewas tertimbun tebing longsor, Sabtu (16/11/2019) sekitar pukul 08.00. Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub menghentikan sementara proyek tersebut.
Kepala Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub Supandi mengatakan, lokasi proyek tersebut berada di daerah pegunungan. Pada saat kejadian longsor, cuaca di lokasi cerah. Namun, pada Jumat (15/11/2019), dari sore hingga malam daerah tersebut diterpa hujan cukup deras dan berlangsung lama.
Tiba-tiba tanah tebing di belakang lokasi pemasangan DPT yang sedang dikerjakan runtuh. Akibatnya, lima pekerja tertimbun.
Ada delapan pekerja yang menggarap pemasangan bekisting dinding penahan tanah (DPT). ”Tiba-tiba tanah tebing di belakang lokasi pemasangan DPT yang sedang dikerjakan runtuh. Akibatnya, lima pekerja tertimbun,” kata Supandi saat dihubungi dari Purwakarta, Sabtu (16/11/2019).
Proyek pembangunan jalur baru tersebut dihentikan sementara. Supandi menambahkan, sebelum proyek dilanjutkan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait musibah tersebut untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tak terulang. Saat ini, pihaknya tengah berfokus pada penanganan korban.
Dalam catatan Kompas, proyek ini digagas awal September 2017. Pembangunan ini sebagai upaya untuk memangkas waktu perjalanan Jakarta-Sukabumi sehingga harapannya arus mobilitas dari Jakarta, Bogor, ke Sukabumi semakin cepat. Besaran anggaran yang diperlukan sekitar Rp 400 miliar.
Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pembangunan rel ganda Bogor-Sukabumi bisa segera dilaksanakan. Sebab, kendati jalur samping rel kereta sekitar Bogor sangat rapat dengan permukiman penduduk, lahan samping rel itu umumnya milik PT Kereta Api Indonesia. Pembebasan lahan justru lebih diperlukan di kawasan yang berbukit-bukit karena ada tikungan yang cukup tajam (Kompas, 2/9/2017).
Dihubungi secara terpisah, Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar M Joni mengatakan, proses evakuasi musibah ini melibatkan anggotanya dibantu oleh masyarakat, para sukarelawan, aparatur desa, dan petugas puskesmas. Adapun perusahaan terkait, PT Hansakamas, menurunkan alat berat berupa ekskavator.
Setelah dilakukan proses evakuasi, ditemukan 2 orang luka berat, 1 orang luka ringan, dan 2 orang meninggal. Korban luka berat, Supardi (46) dan Sarpin (30), asal Jawa Tengah, telah dibawa ke RSUD Ciawi untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Sementara korban meninggal, Khanapi (30) dan Tri Wisnu (29), asal Jawa Tengah, akan diserahkan kepada keluarganya.
Terkait peristiwa longsor tersebut, Senior Manager Humas PT KAI Daop I Jakarta Eva Chairunisa menyatakan, hal itu tidak menyebabkan dampak pada prasarana perkeretaapian sehingga seluruh perjalanan pada lintas tersebut tidak terkendala dan berlangsung normal.