Cristiano Ronaldo ingin membuktikan, ia sangat bugar dan dapat tampil seperti biasa. Bukti itu akan diperlihatkan saat Portugal menjamu Lithuania pada kualifikasi Piala Eropa 2020.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·4 menit baca
ALGARVE, RABU – Bintang Portugal, Cristiano Ronaldo, sangat bersemangat menjalani laga Kualifikasi Piala Eropa 2020 melawan Lithuania, Jumat (15/11/2019) pukul 02.45 WIB. Dalam laga tersebut, pemain yang dijuluki CR7 ini mendapatkan kesempatan untuk melepas ”dahaga” setelah tidak dimainkan secara penuh dalam dua laga beruntun di Juventus.
Bagi pemain seambisius Ronaldo, setiap laga adalah final. Dia merasa perlu untuk hadir memberikan kontribusi terbaik dari awal hingga akhir. Ketika tidak dimainkan atau ditarik keluar saat laga berlangsung, pemain seperti Ronaldo serasa mendapat hukuman berat.
Itu karena Ronaldo adalah lelaki yang lahir dan hidup untuk sepak bola. Sejak kecil hingga saat ini, eks pemain Manchester United dan Real Madrid itu telah menghabiskan waktunya untuk berlatih dan membentuk badan. Dari semua yang ia kerjakan, Ronaldo mendapat kepercayaan diri begitu besar.
Eks rekan Ronaldo di MU, Wayne Rooney, melihat hal itu. ”Jika ada pemain yang memiliki rasa percaya diri yang lebih besar dariapda Ronaldo, saya belum menemukan orang itu,” tulis Rooney dalam buku autobiografinya ”Satu Dekade Saya di Liga Primer”.
Pada kesempatan lain, ketika reporter televisi Soccer AM mewawancarai Ronaldo pada suatu malam tahun 2007, reporter itu ingin tahu siapa pesepak bola terhebat di dunia. Dengan wajah serius, Ronaldo dengan tegas menjawab, ”Saya!”
Wajar apabila Ronaldo selalu merasa haus berlaga dan mencetak gol seperti terlihat dalam semangatnya menjelang laga lawan Lithuania ini. Ia ingin terus bermain meski pelatih menilai kondisi fisiknya tidak bagus. Membendung tekad Ronaldo yang begitu besar bisa menjadi kesalahan fatal, seperti yang dilakukan pelatih Juventus, Maurizio Sarri.
Ketika Juventus menjamu AC Milan pada Liga Italia di Stadion Allianz, Turin, Senin (11/11/2019) dini hari WIB, Sarri menarik Ronaldo menit ke-77 dan menggantinya dengan Paulo Dybala. Saat itu kedudukan imbang 0-0. Ronaldo kesal dan langsung menuju kamar ganti. Sebelum laga berakhir, Ronaldo sudah meninggalkan stadion.
Hal serupa terjadi ketika Juventus melawan Lokomotiv Moskwa di Liga Champions. Bedanya, Ronaldo digantikan oleh Dybala menit ke-82. Sarri mengaku tidak ingin mengambil resiko dengan memaksanya tampil selama 90 menit. ”Ia punya masalah di lututnya sebulan terakhir,” kata Sarri.
Siap tampil
Ronaldo kemudian berusaha membuktikan, ia masih sangat bugar dan bisa berlaga seperti biasa. Melalui akun instagram, Rabu (13/11), ia mengunggah foto dirinya saat sedang berlatih bersama timnas Portugal. Ia menulis, ”Saya kembali.”
Dukungan mengalir dari rekannya. ”Saya tidak punya ijazah di bidang medis, tetapi saya lihat Ronaldo baik-baik saja. Hal terpenting adalah dia ada di sini karena dia pemain terbaik di dunia,” ujar penyerang Portugal, Goncalo Paciencia, dikutip A Bola.
Kehadiran Ronaldo melawan Lithuania sangat penting. Ini adalah laga wajib menang bagi Portugal untuk memastikan tiket ke babak utama Piala Eropa. Dengan catatan, Serbia tidak mengalahkan Luksemburg pada laga lainnya.
Di Grup B, Ukraina sudah memastikan satu tiket dengan mengantongi 19 poin. Portugal berada di peringkat kedua dengan 11 poin, disusul Serbia dengan 10 poin. Hanya dua tim peringkat atas di setiap grup yang lolos.
Seandainya Portugal gagal mendapat tiket melalui kualifikasi ini, mereka masih punya kesempatan mengikuti playoff sebagai juara Grup 3 Liga A Liga Nasional Eropa 2018-2019. Mereka akhirnya menjuarai turnamen yang baru pertama kali diadakan itu. Namun, lolos otomatis pada ajang kualifikasi menjadi prioritas.
Pelatih Portugal Fernando Santos pun menegaskan, kolektivitas permainan tim menjadi modal utama Portugal. Ia risi selalu ditanya mengenai Ronaldo saat konferensi pers.
”Ronaldo bugar dan siap bermain. Namun, konferensi pers ini tidak melulu soal dia. Ini tentang Portugal dan laga kontra Lithuania,” ujarnya.
Pelatih Lithuania, Valdas Urbonas, juga melihat Portugal sebagai tim dengan kekuatan merata dan Ronaldo menjadi sebuah jebakan. ”Kami tidak akan hanya fokus mengawasi Ronaldo. Kami harus paham, kami tidak bisa mendominasi permainan saat menghadapi mereka. Kami harus sabar dan disiplin sepanjang laga,” katanya dikutip TV3.
Ini laga yang sulit bagi Lithuania yang sudah pasti tersingkir. Mereka telah kalah enam kali dan satu kali mendapat hasil imbang selama kualifikasi. (REUTERS)