Jelang Musim Hujan, Warga Cemaskan Tanggul Karung Pasir yang Belum Rampung
Menjelang musim hujan saat ini, warga mencemaskan pembuatan tanggul karung pasir di sekitar wilayah Sungai Ciliwung yang hingga kini belum rampung.
Oleh
Aditya Diveranta
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menjelang musim hujan saat ini, warga mencemaskan pembuatan tanggul karung pasir di sekitar wilayah Sungai Ciliwung yang hingga kini belum rampung. Kekhawatiran ini lantaran warga merasa intensitas hujan yang semakin sering dapat sewaktu-waktu menyebabkan banjir kiriman dari Bendung Katulampa di Bogor, Jawa Barat.
Sejumlah warga yang ditemui di Jakarta Selatan menyatakan kekhawatiran tersebut, Rabu (13/11/2019). Ihin Solihin (44), Ketua RT 004 RW 007 Rawajati, Pancoran, menyatakan, warga mencemaskan hujan beberapa hari belakangan dapat memicu luapan air dari Bendung Katulampa.
Kegelisahan Ihin didasari pada banjir yang merendam kawasan RT-nya, September lalu. Hujan yang terjadi pada malam hari tiba-tiba memicu banjir setinggi 50 sentimeter.
”Warga bingung karena pada pukul 02.00 dini hari tiba-tiba ada genangan. Gara-gara itu, sebagian warga langsung mengungsi ke lantai dua rumah masing-masing,” ujar Ihin.
Pantauan Kompas, pengerjaan tanggul karung pasir di kawasan Rawajati masih menyisakan pengerjaan di sekitar kawasan jembatan Kalibata. Soheh, salah seorang petugas Satuan Pelaksana Suku Dinas Sumber Daya Air, mengungkapkan, pengerjaan kerap kali terhenti saat hujan.
Ridwan (35), warga yang tinggal di sekitar pembangunan tanggul karung pasir, menyatakan, aliran sungai saat hujan biasanya menghantam kawasan tepi Sungai Ciliwung cukup keras. Apabila tidak segera diselesaikan, ia khawatir pembangunan tanggul karung pasir akan bobol terkena empasan aliran sungai.
Terkait hal itu, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kota Jakarta Selatan SM Robert mengatakan, penyelesaian tanggul terkendala sulitnya akses mobil untuk mengantar alat berat. Hal ini cukup menyita waktu petugas hingga menjelang siang.
Robert menyampaikan, tanggul karung pasir ini hanya proyek sementara untuk mengantisipasi musim hujan di sekitaran Sungai Ciliwung. Ia enggan menjanjikan adanya solusi yang lebih permanen karena pembangunan tanggul di kawasan itu merupakan tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
”Tanggul temporer seperti ini sebenarnya hanya sekadar menahan sebagian air agar tidak meluap ke rumah-rumah. Kalau penanganan jangka panjang, ini semestinya ditangani Kementerian PUPR,” ujarnya.
Robert menambahkan, ada sekitar dua tanggul karung pasir seperti di Rawajati yang sedang digarap. Sebagian tanggul yang ia maksud ada di Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, dan di Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa. Meski membangun tanggul sementara, ia tidak menjamin warga aman dari genangan yang timbul karena luapan Sungai Ciliwung.
Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, tanggul karung pasir yang dipasang di sekitar Sungai Ciliwung akan diperbaiki jika jebol. Namun, tidak akan ada penanganan lebih lanjut, seperti pembangunan turap permanen di sana. ”Pengerjaan turap permanen di sana wewenang Kementerian PUPR,” ujarnya.