Polisi di Bandung Periksa Barang Pengunjung dari Balik Pagar
Pemeriksaan di Markas Kepolisian Resor Kota Besar Bandung diperketat, Rabu (13/11/2019). Hal ini dilakukan menyusul bom bunuh diri di Markas Polrestabes Medan, Rabu pagi.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Pemeriksaan di Markas Kepolisian Resor Kota Besar Bandung diperketat, Rabu (13/11/2019). Hal ini dilakukan menyusul bom bunuh diri di Markas Polrestabes Medan pada Rabu pagi.
Pengunjung hanya diperbolehkan masuk melalui pintu samping di Jalan Jawa. Sementara pintu depan dan belakang ditutup untuk umum.
Dua personel polisi bersenjata laras panjang berjaga di pintu masuk. Pengunjung tidak diperbolehkan membawa kendaraan masuk ke Markas Poltestabes Bandung.
Polisi memasang pembatas jalan portabel di trotoar untuk memisahkan jalur masuk dan keluar. Disediakan juga sebuah meja untuk memeriksa isi tas pengunjung.
Meski demikian, polisi tidak memeriksa barang bawaan pengunjung secara langsung. Pengunjung hanya memperlihatkan isi tasnya kepada polisi yang memantau dari balik pagar.
Sejumlah pengunjung tidak mempermasalahkan pemeriksaan itu. ”Justru ini baik untuk menjamin keamanan masyarakat,” ujar Lidya (32), warga Coblong, Kota Bandung.
Polisi tidak memeriksa barang bawaan pengunjung secara langsung. Pengunjung hanya memperlihatkan isi tasnya kepada polisi yang memantau dari balik pagar.
Asep (29), warga Buahbatu, Bandung, juga mendukung peningkatan keamanan di Markas Polrestabes Bandung. Hal ini diperlukan untuk memberikan rasa aman kepada warga yang sedang mengurus berbagai surat kelengkapan, salah satunya surat keterangan catatan kepolisian (SKCK).
”Sekarang sedang ramai-ramainya orang ke kantor polisi mengurus SKCK untuk mendaftar pekerjaan. Daripada pelayanan dihentikan, lebih baik pemeriksaan pengunjung diperketat agar warga tidak terganggu dan merasa aman,” ujarnya.
Kepala Bagian Operasional Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar Widodo mengatakan, pihaknya meningkatkan kewaspadaan penjagaan pasca-ledakan bom bunuh diri di Medan. Namun, pelayanan masyarakat tetap berjalan normal.
”Kewaspadaan ditingkatkan, termasuk pemeriksaan orang, barang, dan kendaraan. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan upaya kelompok tertentu untuk melakukan teror,” ujarnya.