Anthony Sinisuka Ginting harus memperbaiki penampilannya saat menghadapi Angus Ng Ka Long, yang telah tiga kali mengalahkannya tahun ini, pada babak pertama Hong Kong Terbuka 2019.
Oleh
Yulia Sapthiani
·4 menit baca
HONG KONG, SELASA — Dua kali beruntun Anthony Sinisuka Ginting bertemu tunggal putra Hong Kong, Angus Ng Ka Long, pada babak pertama. Setelah kalah pada babak pertama Fuzhou China Terbuka, pekan lalu, Anthony harus meningkatkan kualitas permainannya saat kembali bertemu Ng pada babak pertama Hong Kong Terbuka di Hong Kong Coliseum, Rabu (12/11/2019). Ini menjadi pertemuan ke-11 kedua pemain dan yang keempat pada 2019.
Anthony tujuh kali kalah, termasuk tiga pertemuan tahun ini di All England, Kejuaraan Asia, dan Fuzhou China Terbuka. Pekan lalu, Anthony kalah, 18-21, 9-21, yang menjadi kekalahan terburuknya berdasarkan jumlah poin yang dia dapat.
Ketika itu, pemain peringkat kedelapan dunia tersebut kesulitan menetapkan pola permainan yang bisa menyulitkan lawan. Pukulan Anthony justru mudah diantisipasi Ng hingga membuatnya kian percaya diri pada setiap perebutan poin.
Pelatih tunggal putra pelatnas bulu tangkis Hendy Saputra Ho, dalam laman PP PBSI, menilai, penampilan Anthony dan tunggal putra lainnya belum matang dalam menerapkan pola main. Dalam beberapa kali perbincangan saat dijumpai di Pelatnas Cipayung, Hendry juga mengatakan, Anthony dan kawan-kawan masih kesulitan mengantisipasi perubahan pola main lawan setelah bisa membaca cara main mereka.
Disebutkan pula, pemain tunggal putra sering kehilangan gim atau pertandingan justru setelah dalam posisi unggul. Bermain ceroboh karena ingin segera menyelesaikan pertandingan menjadi ”penyakit” saat unggul.
Berdasarkan kekurangan itulah, Anthony, Jonatan Christie, dan Shesar Hiren Rushtavito dituntut mengurangi kesalahan dalam setiap laga di Hong Kong. ”Mereka harus tetap fokus dalam target dan tujuan, harus bisa main lebih stabil, serta mempelajari kelebihan dan kekurangan lawan,” kata Hendry.
Anthony juga memiliki misi lain dalam penampilan di Hong Kong. Dia harus mempertahankan posisi pada delapan besar daftar peringkat ”Race To Guangzhou”, untuk lolos ke turnamen Final BWF World Tour di Guangzhou, China. Turnamen yang akan digelar pada 11-15 Desember ini diikuti delapan petenis terbaik dari setiap nomor.
Berbeda dengan Jonatan yang telah mengamankan tiket Final BWF, posisi Anthony di peringkat keenam rawan digeser pemain lain yang berada di luar posisi delapan besar, seperti Ng dan Lin Dan (China).
Pada babak pertama turnamen yang berlangsung Selasa, hanya Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja yang meraih kemenangan. Ganda campuran Indonesia peringkat ketujuh dunia itu menang atas Wang Chi Lin/Cheng Chi Ya (Taiwan), 17-21, 21-8, 21-13.
Kemenangan ini membalas kekalahan mereka dari lawan yang sama pada perempat final Makau Terbuka, awal November. Saat itu, Hafiz/Gloria kalah 20-22, 26-28.
”Belajar dari kesalahan di Makau, sekarang lebih mengatur tempo permainan dengan tidak selalu bermain cepat karena kalau adu cepat, kami bisa kalah lagi,” kata Hafiz, yang bersama Gloria yang akan bertemu Chris/Gabrielle Adcock (Inggris) pada babak kedua.
Dua ganda campuran lainnya, Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, dihentikan lawan masing-masing pada babak pertama. Tontowi/Winny kalah dari Takuro Hoki/Wakana Nagahara (Jepang), 20-22, 18-21, sedangkan Rinov/Pitha dikalahkan unggulan keenam, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia), 16-21, 16-21.
Bersama sebagian besar skuad Indonesia lain, termasuk juara bertahan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti akan memulai penampilan pada Rabu.
Kejurnas di Palembang
Kejuaraan Nasional Bulu Tangkis di GOR Dempo dan GOR Ranau, Palembang, Sumatera Selatan, 24-28 November, akan menjadi salah satu indikator penilaian untuk promosi-degradasi atlet pelatnas PBSI pada 2020. Selain itu, kejuaraan kategori perseorangan ini juga menjadi ajang pemantauan untuk calon pemain pelatnas.
”Para juara juga akan mendapat kesempatan magang di pelatnas. Mereka akan kami pantau untuk kemudian ditentukan, apakah bisa lanjut atau tidak untuk menjadi bagian dari tim nasional,” ujar Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Susy Susanti.
Mengingat padatnya jadwal kejuaraan internasional, pemain-pemain top pelatnas utama tak akan ambil bagian dalam kejurnas kali ini. Pemain top, yaitu Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Tontowi Ahmad, dan mantan atlet Liliyana Natsir, akan tampil dalam pertandingan ekshibisi pada salah satu hari yang belum ditentukan.
”Oleh karena kejurnas mepet dengan SEA Games dan Final BWF, pemain top tidak bisa ikut bertanding,” kata Susy. SEA Games Manila (Filipina) 2019 akan berlangsung 30 November-11 Desember, sedangkan Final BWF pada 11-15 Desember di Guangzhou, China.