Lagi, Faktor Kelalaian Diduga Jadi Penyebab Kecelakaan
Kecelakaan yang melibatkan bus dan truk di Jalan Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi, Selasa (12/11/2019), diduga karena faktor kelalaian manusia. Penyelidikan terhadap peristiwa itu masih terus berlanjut.
Oleh
MELATI MEWANGI
·3 menit baca
PURWAKARTA, KOMPAS — Kecelakaan yang melibatkan bus dan truk di Jalan Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi, Selasa (12/11/2019), diduga karena faktor kelalaian manusia. Penyelidikan terhadap peristiwa itu masih terus berlanjut.
Kecelakaan terjadi di Jalan Tol Purbaleunyi Kilometer 96 dari arah Jakarta menuju Bandung. Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Purwakarta Ajun Komisaris Ricky Adipratama mengatakan, ada tiga korban luka ringan dalam kecelakaan tersebut dan satu orang meninggal saat mendapat penanganan di Rumah Sakit MH Thamrin Purwakarta.
Kecelakaan berawal dari bus PO Bintang Estu Terang yang dikemudikan Adang Sudrajat (47) yang melaju di Tol Purbaleunyi Kilometer 96+800 meter. Adang diduga hilang kendali karena mengantuk sehingga menabrak bagian belakang kanan truk tronton Hino di depannya. Kemudian, bus yang dikemudikan Adang mengalami rusak di bagian kiri depan.
Kernet bus PO Bintang Estu Terang, Nana Komara (25), meninggal. Korban luka ringan lainnya adalah penumpang bus, Riyanti (32), Warsini (49), dan Nadia Zahra (4). Semua korban dibawa ke RS MH Thamrin Purwakarta.
Ditemui di rumah sakit, Teguh (34), suami Riyanti, mengaku masih trauma dengan kejadian tersebut. Selama perjalanan, dia dan anaknya, Aria (9), duduk di kursi baris kedua dari depan. Sementara sang istri dan anak bungsunya, Nadia, duduk di kursi depan, persis di belakang kernet bus.
Saat kejadian, Riyanti dan Nadia terpental dari kursi. ”Alhamdulillah masih selamat. Istri saya hanya luka di bagian kepala. Sementara Nadia masih gemeteran, mungkin masih shock,” kata Teguh.
Alhamdulillah masih selamat. Istri saya hanya luka di bagian kepala. Sementara Nadia masih gemeteran, mungkin masih shock.
Ricky menambahkan, saat ini Adang telah diamankan untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Terkait potensi peningkatan status, kata Ricky, masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut.
Berulang
Beberapa bulan lalu, tabrakan beruntun juga terjadi di Kilometer 91 Purwakarta-Bandung-Cileunyi, Senin (2/9/2019). Tabrakan itu melibatkan dua truk pengangkut tanah yang diduga memicu kecelakaan lalu lintas karena membawa muatan melebihi batas. Adapun delapan orang tewas dalam kecelakaan beruntun itu. Selain korban jiwa, tabrakan itu juga menyebabkan 3 orang luka berat dan 25 orang lainnya luka ringan.
Dua pengemudi truk tersebut, Dedi Hidayat (45) dan Subana (40), resmi menjadi tersangka pada Rabu (4/9/2019). Keduanya diduga lalai tidak bisa mengendalikan truk saat melintasi jalan menurun sehingga memicu kecelakaan. Mereka juga diduga mengangkut muatan melebihi batas maksimal.
Tak selang lama, tabrakan kembali terjadi dan melibatkan lima kendaraan di Jalan Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi atau Purbaleunyi Kilometer 92 dari arah Bandung menuju Jakarta, Selasa (10/9/2019) sekitar pukul 14.30.
Kecelakaan berawal dari truk kontainer putih yang dikemudikan Nursidik (33) yang melaju dengan kecepatan sekitar 60 kilometer di Tol Purbaleunyi. Nursidik diduga hilang kendali sehingga menabrak tiga mobil dan satu truk boks di depannya. Kemudian truk yang dikemudikan Nursidik oleng ke kiri jalan dan terbakar.
Berdasarkan Data Lantas Polres Purwakarta, sepanjang 2018 terjadi 81 kejadian kecelakaan di Jalan Tol Cipularang. Peristiwa itu menewaskan 24 orang, menyebabkan 13 orang luka berat dan 161 orang luka ringan, serta menimbulkan kerugian materi Rp 878,2 juta. Sementara pada 2019 (periode Januari-Agustus), jumlah kecelakaan 37 kejadian dengan korban 27 orang meninggal, 9 orang luka berat, dan 116 orang luka ringan.