Penemuan jasad pria dalam plastik yang tersimpan di koper mengejutkan warga. Kematian jasad tanpa identitas itu masih menyisakan misteri yang belum terungkap.
Oleh
Aguido Adri
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Warga menemukan jasad pria dalam kondisi tragis di tepi jurang Jalan Teluk Waru, Desa Curug Bitung, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Saat ditemukan, tubuhnya terbungkus plastik yang tersimpan di dalam koper. Polisi saat ini mengungkap identitas dan penyebab kematian korban.
”Mendengar laporan warga, kami langsung ke lokasi dan mengevakuasi jasad. Kondisi jasad cukup mengenaskan karena tubuhnya terbungkus plakban dan plastik hitam. Diperkirakan usia pria tersebut 50 tahun,” kata Kepala Kepolisian Sektor Nanggung Ajun Komisaris Asep Saepudin, Senin (11/11/2019), kepada Kompas.
Penemuan jasad itu berawal dari seorang pemulung yang sedang mencari sampah di sekitar tepi Jalan Teluk Waru, Minggu (10/11/2019). Ia menemukan sebuah koper berisi plastik hitam besar yang berbau busuk. Dari situ, warga melaporkan peristiwa tersebut ke polisi.
Polisi tidak menemukan identitas di sekitar lokasi penemuan jasad. ”Jasad sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta, untuk diotopsi,” kata Asep yang belum bisa memberikan keterangan lebih.
Kepala Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Polri Komisaris Besar Edi Purnomo mengatakan, jasad tiba di RS Polri pada Minggu (10/11/2019) sekitar pukul 19.45 dan sudah diperiksa tim dokter. ”Saat ini kami fokus pada identitas korban. Usia pria tersebut sekitar 50 tahun dan diduga merupakan korban pembunuhan. Hal ini terlihat dari benturan keras di kepala. Dari hasil pemeriksaan, korban sudah meninggal sekitar lima hari. Beberapa bagian tubuh sudah rusak karena mulai membusuk,” kata Edi.
Ketika hasil pemeriksaan dokter sudah selesai, pihak rumah sakit akan memberikan informasi kepada Kepolisian Sektor Nanggung untuk menyelidiki perkembangan kasus dugaan pembunuhan tersebut.
Dalam pengungkapan kasus penemuan mayat tanpa identitas, kata Edi, sangat diperlukan informasi dari keluarga korban yang merasa kehilangan. Tantangan untuk mengungkap kasus penemuan mayat tanpa identitas sering terkendala karena kurangnya informasi.
”Belum ada laporan kehilangan atau keluarga korban yang mencari. Dari hasil pemeriksaan, kami juga akan bekerja sama dengan Kepolisian Sektor Nanggung untuk membuat sketsa wajah dan disebarluaskan agar kerabat korban melapor. Namun, jika dalam perkembangannya tidak ada laporan, mayatnya akan kami kubur,” lanjutnya.
Ia menuturkan, dalam tiga-empat bulan, RS Polri setidaknya menguburkan 15 jasad tanpa identitas secara massal di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur. Jasad tersebut merupakan korban dari berbagai kasus, seperti pembunuhan, dugaan bunuh diri, dan kecelakaan, di sekitar Jabodetabek. ”Jasad yang dikubur merupakan jasad yang tidak diambil keluarganya setelah pengungkapan kasus selesai dilakukan polisi,” kata Edi.
Peristiwa ini terjadi tidak sampai sepekan dari peristiwa pembunuhan seorang perempuan bernama Rieke Andrianti (43) di Rusun Griya Tipar Cakung, Cakung, Jakarta Timur. Polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan yang juga dekat dengan korban, Sabtu (9/11/2019).
”Inisial pelaku J. Tadi penangkapan dilakukan gabungan dengan Polda Metro Jaya. Pelaku orang yang mengetahui keseharian korban. Pelaku itu tetangga korban,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Hery Purnomo.