Jadwal padat hingga akhir tahun tak membuat Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon kendur. Mereka kembali lolos ke final.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
FUZHOU, SABTU — Selangkah lagi, Kevin Sanjaya Sukamuljo/ Marcus Fernaldi Gideon dapat memenuhi kewajiban mempertahankan gelar juara pada turnamen bulu tangkis Fuzhou China Terbuka BWF Super 750. Lolosnya mereka ke final salah satu dari tiga turnamen terakhir 2019 ini menunjukkan semangat dan prestasi mereka tak mengendur di akhir musim.
Ganda putra nomor satu dunia itu lolos ke final kesembilan tahun ini setelah mengalahkan ganda India, Chirag Shetty/Satwiksairaj Rankireddy, 21-16, 22-20, pada semifinal, Sabtu (9/11/2019). Di final, Minggu, mereka akan bertemu Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang) di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, China.
Meski meraih hasil buruk pada momen besar, yaitu tersingkir pada babak pertama All England dan babak kedua Kejuaraan Dunia, Kevin/Marcus masih sulit dikalahkan dalam rangkaian BWF World Tour. Final di Fuzhou dicapai hanya berselang dua pekan setelah dua gelar juara di Eropa, Denmark dan Perancis Terbuka.
Mereka pun berhasil menuntaskan kewajiban mempertahankan gelar pada empat turnamen, yaitu di Denmark, Jepang Terbuka, Indonesia Terbuka, dan Indonesia Masters. Sebelum menutup penampilan 2019 pada Final BWF World Tour di Guangzhou, China, 11-15 Desember, Kevin/Marcus punya dua tugas lagi, yaitu mempertahankan gelar Fuzhou dan Hong Kong Terbuka.
”Pasti senang kami melaju ke final, tetapi tugas kami belum selesai, masih ada satu pertandingan lagi, final,” ujar Kevin dalam laman PP PBSI.
Peluang ”Minions” untuk meraih gelar kedelapan pada 2019 cukup besar jika bercermin pada statistik pertemuan dengan Kamura/Sonoda. Mereka unggul 9-5 atas calon lawan mereka di final itu, termasuk pada dua pertemuan terakhir, yaitu di Kejuaraan Asia dan Piala Sudirman.
Namun, Kevin/Marcus tetap tak boleh lengah mengingat pertemuan terakhir dengan Kamura/Sonoda berlangsung enam bulan lalu. Ganda Jepang peringkat keempat dunia itu juga menjadi pasangan yang paling sulit dikalahkan Kevin/Marcus. Pada semifinal, Kamura/Sonoda menghentikan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia), 21-13, 21-14, yang menghentikan langkah Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada perempat final, Jumat.
Kevin/Marcus menjadi satu-satunya harapan Indonesia pada final di Fuzhou seperti pada 2018. Mereka bahkan menjadi satu-satunya wakil Merah Putih pada semifinal. Rekan-rekan mereka, yaitu Hendra/Ahsan, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, dan Jonatan Christie, terhenti pada perempat final.
Final kesembilan yang akan dijalani Kevin/Marcus hanya bisa ditandingi sesame pemain nomor satu dunia, yakni tunggal putra Jepang Kento Momota ganda campuran China Zheng Siwei/Huang Yaqiong. Final melawan Chou Tien Chen (Taiwan) menjadi final ke-11 Momota pada 2019.
Adapun Zheng/Huang dan rekan senegara mereka, Wang Yilyu/Huang Dongping, yang akan bertemu di final, juga mendominasi ganda campuran. Final mereka di Fuzhou menjadi final kesembilan bagi Zheng/Huang dan ke-10 untuk Wang/Huang.
Fokus ke pemulihan
Setelah tersingkir pada babak pertama di Fuzhou, pemain ganda putri Indonesia, Greysia Polii, akan fokus memulihkan cedera bahu kanan. Cedera tersebut membuat mereka batal tampil pada Hong Kong Terbuka, pekan ini.
Tersingkirnya Greysia/Apriyani Rahayu pada babak pertama di Fuzhou menjadi bagian dari rangkaian hasil buruk mereka pada tahun ini. Dalam empat turnamen terakhir, ganda putri peringkat kedelapan dunia itu tak bisa melewati babak kedua.
Asisten pelatih ganda putri pelatnas bulu tangkis, Chafidz Yusuf, mengatakan, salah satu penyebab kekalahan Greysia/Apriyani di Fuzhou adalah pola main yang terbaca lawan. Mereka dikalahkan Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean (Malaysia), 19-21, 16-21.
”Hasil di sini tak sesuai harapan. Kalau melihat undian, seharusnya minimal bisa ke perempat final. Secara teknik, pola main Greysia/Apriyani lebih mudah dibaca lawan. Secara nonteknik, keyakinan Greysia berkurang karena cedera bahu kanan, jadi tidak bisa maksimal dalam menjalankan pola main menyerang yang sudah disiapkan,” tutur Chafidz.
Untuk selanjutnya, Greysia akan fokus menjalani pemulihan hingga batal tampil di Hong Kong. Pelatih ganda putri, Eng Hian, akan melihat terlebih dulu hasil pemeriksaan dokter sebelum menentukan turnamen selanjutnya meski Greysia/Apriyani telah didaftarkan untuk bermain di SEA Games Manila, 30 November-11 Desember, dan lolos ke Final BWF.