Nyaris setiap hari ada promo makanan murah di aplikasi daring. Ada saja notifikasi promo uang kembali, gratis ongkir (ongkos kirim), beli dua gratis satu, hingga paket makanan dan minuman murah.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Nyaris setiap hari ada promo makanan murah di aplikasi daring. Ada saja notifikasi promo uang kembali, gratis ongkir (ongkos kirim), beli dua gratis satu, hingga paket makanan dan minuman murah. Ini bukan hanya ”surga” bagi kaum penyuka diskon, melainkan juga ladang rezeki para pedagang makanan dan minuman.
Sejak aplikasi super (super apps) seperti Go-Jek dan Grab tumbuh, spektrum jual-beli barang dan jasa meluas. Transaksi konvensional berdasarkan tatap muka pindah ke ruang maya. Di sana, semua serba tersedia dan siap diantar ke pintu rumah pelanggan. Pembeli hanya perlu scrolling sambil memastikan koneksi internetnya tersambung.
Hal ini juga berlaku untuk belanja makanan-minuman. Salah satu fitur Go-Jek, GoFood, bahkan memperluas jangkauannya ke masyarakat melalui GoFood Exclusive. Menu-menu yang tersaji di fitur ini telah dikurasi dengan harga promo mulai dari Rp 16.500. Sejak diluncurkan pada Juli 2019, GoFood Exclusive menawarkan lebih dari 300 makanan-minuman dari sekitar 1.000 gerai.
Nia (24), karyawan swasta di Jakarta, adalah salah seorang yang merasa diuntungkan dengan promo tersebut. Ia bahkan memesan makanan dan minuman dua kali melalui aplikasi hari ini. Total belanjaannya setara Rp 56.500. Namun, dengan promo yang didapat, ia hanya membayar Rp 32.500.
”Hari ini saya nge-GoFood kopi dan makan siang. Mumpung dapat promo Rp 12.000 buat setiap barang. Kalau tidak ada promo, mungkin saya akan pindah ke lain hati (tidak menggunakan jasa GoFood lagi),” kata Nia, di Jakarta, Kamis (7/11/2019).
Sementara itu, Ivanka (23), karyawan swasta di Jakarta, mengaku sering memanfaatkan promo untuk belanja secara daring. Ia sering menjelajahi GrabFood untuk mencari makanan yang diberi diskon. Menurut dia, aplikasi tersebut bagaikan pasar makanan digital dengan harga lebih murah dibandingkan dengan gerai luring (luar jaringan/offline). Proses belanja pun mudah karena dilakukan melalui gawai.
Menguntungkan
Promo itu tidak hanya menguntungkan buat para pembeli, tetapi juga penjual. Kendati margin per barang berkurang, pedagang bisa menjangkau pelanggan yang lebih banyak dengan iming-iming diskon. Platform digital pun punya peran besar untuk mewadahi pertemuan pedagang dan pembeli ini.
Head of Marketing California Fried Chicken (CFC) Fiska Rieslianti mengatakan, CFC bergabung menjadi mitra GoFood sejak 2015. Selain untuk menjangkau lebih banyak konsumen, ia menilai platform digital sebagai media yang tepat untuk promosi paket makanan dengan harga terjangkau.
”Penjualan paket makanan melalui GoFood lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan di gerai biasa. Penjualan pun tumbuh 150 persen per Oktober 2019 daripada Oktober 2018,” kata Friska pada konferensi pers GoFood Exclusive, Kamis.
Sementara itu, Co-owner Mangkok Ku Randy Julius merasa terbantu begitu memasukkan usaha kulinernya ke platform digital. Ia mengatakan, hampir 50 persen penjualan diperoleh dari transaksi GoFood.
Tren positif itu pun berpengaruh terhadap perekonomian dalam negeri, khususnya Asia Tenggara. Bisnis pesan-antar makanan menggenjot nilai ekonomi internet di sektor transportasi daring atau ride hailing.
Berdasarkan data e-Conomy SEA 2019, nilai ekonomi internet di sektor jasa transportasi daring pada 2015 adalah 2,5 miliar dollar AS dan jasa pesan-antar makanan 0,4 miliar dollar AS. Keduanya setara dengan Rp 24,9 triliun dan Rp 5,5 triliun.
Pada 2019, nilai ekonomi internet jasa transportasi daring naik menjadi 7,5 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 104,99 triliun. Nilai ekonomi jasa pesan-antar makanan naik menjadi 5,2 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 72,7 triliun.
Di Indonesia, nilai ekonomi internet sektor jasa transportasi daring pada 2015 adalah 0,9 miliar dollar AS (Rp 12,5 triliun). Angka ini diperkirakan tumbuh 6,6 kali lipat menjadi 6 miliar dollar AS pada 2019 (Rp 83,9 triliun) (Kompas, 8/11/2019).
Tren positif itu pun berpengaruh terhadap perekonomian dalam negeri, khususnya Asia Tenggara. Bisnis pesan-antar makanan menggenjot nilai ekonomi internet di sektor transportasi daring.
Senior Marketing Manager GoFood Marsela Renata mengatakan, GoFood Exclusive bisa memberikan nilai tambah dan membangun merek (branding) milik pedagang. Belum lagi, ada sekitar tujuh juta orang yang mengakses Go-Jek setiap hari. Adapun orang-orang yang mengakses GoFood ia sebut sebagai pembeli potensial yang punya intensi kuat untuk membeli makanan.
”Kami berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan pedagang supaya bisnis mereka pun berkelanjutan. Kami juga membantu mereka dengan pengetahuan, misalnya rekomendasi menu unik yang sedang diminati pasar,” kata Marsela.
Ia mengatakan, omzet para pedagang naik rata-rata delapan kali lipat sejak bermitra dengan GoFood. Adapun GoFood mencatat lebih dari 50 juta transaksi terjadi setiap bulan di Indonesia.
Inovasi GoFood ini menjadi penanda bakal meluasnya pasar makanan, bertambahnya konsumen dan pedagang, serta munculnya makanan-minuman baru di sekitar konsumen. Fenomena ini membuka kesempatan buat semua orang. Sebab, semua bisa ambil bagian hanya dengan menyentuhkan jari di layar gawai.