Enam Atraksi Pertempuran dan Puisi Risma Meriahkan Parade Surabaya Juang
Parade Surabaya Juang, Sabtu (9/11/2019) untuk memperingatan Hari Pahlawan menampilkan enam teatrikal perang merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Oleh
IQBAL BASYARI
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS – Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, kembali siap menggelar Parade Surabaya Juang, Sabtu (9/11/2019). Rangkaian peringatan Hari Pahlawan tersebut menampilkan enam teatrikal perang merebut dan mempertahankan kemerdekaan, serta puisi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Teatrikal perang yang akan ditampilkan adalah Pertempuran 10 November, Perang Heroik Madun, Pidato Gubernur Suryo dan Sumpah Merdeka atau Mati, Perang Surabaya, Pengibaran Bendera Merah Putih dan Proklamasi Polri, serta Perebutan Jembatan Wonokromo.
“Selain aksi teatrikal, ada pembacaan puisi yang dilakukan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan sejumlah artis, seperti Olivia Zalianty dan Ine Febriyanti,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya Antik Sugiharti, Kamis (7/9/2019) di Surabaya.
Parade Surabaya Juang dimulai dari Jalan Pahlawan hingga Taman Bungkul sepanjang 6 kilometer. Lebih dari 3.000 peserta dari Surabaya dan kota-kota sekitar terlibat dalam agenda rutin tahunan ini, termasuk kontingen dari Saint Petersburg dan Volgograd, Rusia. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga dijadwalkan menjadi salah satu peserta.
Seluruh peserta yang mengenakan pakaian pejuang akan melakukan parade di jalan raya. Di beberapa lokasi yang pernah menjadi medan pertempuan melawan penjajah akan disajikan atraksi teatrikal perang.
Antiek menuturkan, Parade Surabaya Juang rutin diadakan setiap tahunnya untuk menumbuhkan dan merawat jiwa kepahlawanan anak-anak muda Surabaya. Melalui atraksi teatrikal, Pemkot Surabaya ingin menunjukkan perjuangan yang dilakukan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Jangan sampai anak-anak muda lupa dengan sejarah dan perjuangan para pahlawan bangsa,” ujarnya.
Sutradara atraksi Parade Surabaya Juang, Herry Lentho, mengatakan, Parade Surabaya Juang menjadi ”hari raya” bagi para komunitas pencinta sejarah. Komunitas-komunitas dari berbagai daerah di Indonesia akan berpartisipasi menyebarkan nilai-nilai kepahlawanan.
“Acara ini sangat penting bagi generasi muda, karena menggambarkan peristiwa-peristiwa sejarah yang dialami bangsa Indonesia. Jiwa nasionalisme mereka akan semakin kuat setelah mengetahui perjuangan berat para pahlawan yang rela mempertaruhkan nyawa,” ucapnya.
Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Soesandi Ismawan, mengatakan, selama acara berlangsung, sejumlah ruas jalan yang dilintasi peserta akan ditutup. Ada lebih dari 10 kantong parkir yang disediakan untuk masyarakat yang ingin menyaksikan acara ini.