Damri Buat Terobosan Baru untuk Masyarakat Milenial
Perum Djawatan Angkutan Motor Republik Indonesia atau Damri membuat terobosan baru untuk melayani masyarakat milenial lewat aplikasi Damri Apps.
Oleh
Stefanus Ato
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perum Damri membuat terobosan baru untuk melayani masyarakat milenial lewat aplikasi Damri Apps. Melalui aplikasi itu, calon penumpang dapat membeli tiket, seperti rute bandara, antarkota, antarnegara, dan kawasan pariwisata.
Direktur Utama Damri Setia N Milatia Moemin mengatakan, Damri Apps ini merupakan penunjang kemudahan bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan bisnis atau plesiran. Masyarakat tidak perlu lagi mencari tiket perjalanan ke loket pemasaran konvensional di terminal.
”Damri Apps adalah salah satu terobosan terbaru Damri untuk masyarakat milenial. Aplikasi ini sejak awal 2019 sudah diunduh lebih dari 50.000 pengguna,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (6/11/2019), di Jakarta.
Di aplikasi itu tersedia fitur khusus pembayaran yang dapat digunakan untuk bertransaksi menggunakan kartu debit, kartu kredit, transfer bank, Go Pay, atau Link Aja.
Saat ini, Damri Apps baru tersedia untuk pengguna Android dan dapat diunduh aplikasinya melalui Play Store. Inovasi ini diharapkan memangkas proses rumit yang biasanya dialami masyarakat dalam membeli tiket dan menentukan jadwal perjalanan.
”Kami sedang ingin terus mengembangkan Damri Apps, segera aplikasi ini akan hadir di App Store untuk pengguna iOs,” ucapnya.
Peluncuran Damri Apps ini merupakan bagian dari keseriusan Perum Damri mendigitalisasi layanan tiket bus dengan sistem daring. Salah satu dampak dari kebijakan penting digitalisasi tiket ini juga menghilangkan layanan helper (on board) di dalam bus yang sudah diterapkan sejak Juli 2019 untuk trayek-trayek Bandara Soekarno-Hatta.
Kebijakan itu sempat mendapat protes berupa mogok kerja dari pengemudi Damri trayek-trayek Bandara Soekarno-Hatta awal Juli 2019. Mogok kerja itu terjadi lantaran para pengemudi menuntut agar helper-helper lama yang diberhentikan sejak digitalisasi tiket direkrut dan dipekerjakan kembali pada posisi sebelumnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya mendukung langkah Perum Damri mendigitalisasi layanan tiket bus dengan sistem daring. Sebab, digitalisasi tiket daring dinilai dapat mengatasi berbagai kecurangan terkait pungutan liar di bus dan memacu efesiensi biaya.
”Sebagai suatu korporasi, Damri selalu menginginkan suatu perubahan. Perubahan sistem daring yang sedang diadaptasi ini, kan, menjadi jawaban berbagai permasalahan, dari adanya calo hingga pungutan liar,” kata Budi, awal Juli 2019.