Hailai, Gedung Tua di Ancol, Terbakar Nyaris Habis
Hailai, gedung tua yang ada sejak 1971 di Ancol, Jakarta Utara, terbakar malam tadi. Saat memadamkan api dari gedung yang tidak dipakai lagi dan memang akan dibongkar itu, seorang petugas pemadam terluka.
Oleh
J Galuh Bimantara
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kebakaran melanda Gedung Hailai di Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, sejak Senin (4/11/2019) sekitar pukul 22.00. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini. Apalagi, gedung yang berdiri sejak tahun 1971 itu dalam kondisi tidak beroperasi dan menurut rencana akan dibongkar.
”Sejauh ini tidak ada korban jiwa, cuma salah satu petugas kami terpapar asap dan satu terkilir,” ucap Kepala Seksi Operasi Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Abdul Wahid, Selasa (5/11/2019), di lokasi kejadian. Seluruh bangunan tiga lantai tersebut hangus.
Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Utara Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto menyebutkan dalam keterangannya, Gedung Hailai dalam kondisi tidak dioperasikan dan sedang dalam pembongkaran. Pekerjaan ini melibatkan 30 pekerja. ”Tadi malam (Senin) sudah dicek, diabsen satu per satu, jumlahnya lengkap. Dengan demikian, saat ini kami bisa memastikan bahwa tidak ada korban jiwa di dalam,” ujarnya.
Terkait dugaan pemicu kebakaran, Budhi mengatakan, tidak ada lagi aliran listrik ke Hailai karena gedung ini sudah tidak dipakai sejak sekitar sepuluh tahun lalu. Karena itu, dugaan tertuju pada percikan api dari kegiatan pengelasan untuk keperluan pembongkaran gedung. Akan tetapi, ia menekankan, hal ini perlu dipastikan juga dari hasil pemeriksaan oleh petugas Laboratorium Forensik Polri.
Pemicu kebakaran diduga berasal dari percikan api kegiatan pengelasan untuk keperluan pembongkaran gedung. Hal ini perlu dipastikan juga dari hasil pemeriksaan oleh petugas Laboratorium Forensik Polri.
Sejauh ini, polisi sudah meminta keterangan dari enam saksi yang semuanya pekerja pembongkaran gedung. Selain itu, informasi dari petugas keamanan gedung juga digali. Informasi sementara, api diduga muncul pertama kali sekitar pukul 22.00.
Wahid mengatakan, petugas pemadam menerima berita kebakaran Hailai pada Selasa pukul 23.01, kemudian unit pertama pemadam tiba di lokasi pukul 23.09. Secara total, penanganan api melibatkan 21 pemadam di Jakarta Utara dengan personel 100 orang.
Saat pemadam tiba, nyala api sudah besar dan telah melalap seluruh lantai. ”Kebakaran diperkirakan melanda 75 persen bagian dalam gedung,” ucap Wahid.
Fokus pertama petugas saat itu adalah memblokade perambatan api agar tidak menjalar ke tempat-tempat lain. Hal ini, menurut Budhi, penting karena di sekitar Hailai terdapat tempat beraktivitas masyarakat, seperti kawasan rekreasi pinggir laut Taman Impian Jaya Ancol dan arena boling.
Sebenarnya api sudah berhasil dikendalikan hari Selasa pukul 00.30, tetapi pendinginan masih berlangsung hingga setidaknya pukul 09.00. Ini lantaran masih terdapat api dan bara kecil yang tersebar di segala titik pada ketiga lantai Gedung Hailai.
Pemadaman yang paling merepotkan di lantai satu karena terdapat banyak partisi sehingga ruang bukaan untuk jalan keluar api dan asap minim di sana. Adapun ruang di lantai dua dan tiga merupakan semacam aula sehingga api lebih mudah ditangani di kedua lantai itu.
Wahid mengatakan, kesulitan lain adalah atap gedung rawan runtuh sehingga para pemadam mesti berhati-hati dalam penanganan agar keselamatan mereka terjaga. Selain itu, gedung dalam kondisi gelap. Untungnya, pasokan air untuk menjinakkan api terjamin karena Hailai dekat dengan Kali Ancol.
Salah satu dampak kebakaran adalah diperpendeknya perjalanan bus Transjakarta rute Kampung Melayu-Ancol menjadi melayani rute Kampung Melayu-Pademangan. Pantauan hingga pukul 08.45, belum ada bus Transjakarta yang berhenti di Halte Ancol.
Kebakaran di Hailai pada Senin-Selasa ini bukan yang pertama. Menurut catatan harian Kompas, kebakaran pernah terjadi di sana pada 3 Oktober 1972. Kebakaran melanda lagi pada 7 Juli 1988, yang melalap habis ketiga lantai gedung ini.