Kemenangan atas Petra Kvitova cukup bagi Ashleigh Barty, petenis putri nomor satu dunia, untuk memastikan tempat di semifinal Final WTA sebagai juara Grup Merah.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
SHENZHEN, KAMIS - Dengan peluang yang sama untuk semua pemain memasuki persaingan terakhir, Ashleigh Barty tahu, hanya kemenangan yang akan mengantarkannya pada semifinal turnamen tenis Final WTA di Shenzhen, China. Tak hanya memberi tiket semifinal, kemenangan atas Petra Kvitova memberi bonus lain bagi Barty, menjadi juara Grup Merah.
Sebelum berhadapan dengan Kvitova untuk ketiga kalinya pada musim 2019, petenis Australia itu mencatat satu kemenangan dan sekali kalah pada dua penampilan lain. Setelah menang atas Belinda Bencic, kejutan terjadi ketika dia dikalahkan Kiki Bertens.
Bertens, petenis asal Belanda peringkat 10 dunia, berstatus sebagai pengganti dalam turnamen yang diikuti delapan petenis putri terbaik 2019 ini. Bertens menggantikan Naomi Osaka yang mundur setelah menjalani pertandingan pertama karena cedera bahu kanan.
Hasil sekali menang dan sekali kalah belum memberi jaminan bagi Barty untuk lolos dari persaingan grup. Dia juga menghadapi tantangan lain karena memiliki statistik pertemuan buruk dengan Kvitova.
Awal 2019, Barty dipermalukan Kvitova di depan publik Australia. Petenis Ceko berusia 29 tahun itu mengalahkan Barty di final WTA Sydney dan perempat final Australia Terbuka. Barty tertinggal, 0-4.
Akan tetapi, setelah itu, Barty memperlihatkan kapastitasnya sebagai petenis top dunia. Dua kemenangan atas Kvitova menjadi bekalnya untuk bertemu di Shenzhen. Dia pun menang, 6-4, 6-2.
Tanpa harus menanti laga kedua Grup Merah, yang akhirnya dimenangi Belinda Bencic, 7-5, 1-0, atas Kiki Bertens yang mundur karena cedera, Barty menjadi juara grup.
Barty lolos ke semifinal didampingi Bencic, yang sama-sama mengemas dua kemenangan dan satu kali kalah. Setelah kalah dari Barty pada laga pertama, Bencic mengalahkan Kvitova pada laga kedua. Namun, Barty berhak menempati posisi teratas. Sesuai peraturan, posisi akhir dua petenis dengan jumlah kemenangan sama ditentukan oleh hasil pertemuan mereka di grup.
”Saya bermain dengan baik dengan berusaha agresif sejak awal. Saya juga senang karena kemenangan ini masih memberi peluang bagi saya untuk tampil di sini,” kata Barty yang akan bertemu peringkat kedua Grup Ungu dalam semifinal.
Keikutsertaan Barty dalam Final WTA menjadi yang pertama dalam nomor tunggal. Petenis berusia 23 tahun, yang telah dipastikan menjadi petenis nomor satu dunia pada akhir musim 2019 ini, lolos pada 2017 dan 2018 dalam nomor ganda. Dia berpasangan dengan Casey Dellacqua (Australia) pada 2017 dan Coco Vandeweghe (AS) pada musim berikutnya.
Sementara itu, klasemen akhir Grup Ungu akan ditentukan pada pertandingan Jumat ini melalui pertandingan Elina Svitolina melawan Bianca Andreescu dan Karolina Pliskova melawan Simona Halep. Hingga Kamis, urutan peringkat grup tersebut adalah Svitolina, Pliskova, Halep, dan Andreescu.
Zverev Beruntung
Keberuntungan dialami Alexander Zverev yang tak perlu lolos ke final ATP Masters 1000 Paris untuk mendapat tiket turnamen Final ATP di London, Inggris, 10-17 November. Zverev akan mendapat kesempatan mempertahankan gelar juara Final ATP setelah pesaing-pesaingnya tersingkir pada babak kedua dan pertama Paris Masters, Rabu.
Mereka yang kehilangan kesempatan tampil di London, setelah tersingkir lebih awal di Paris, adalah Roberto Bautista Agut, David Goffin, Fabio Fognini, Diego Schwartzman, dan Karen Khachanov. Hasil itu membuat Zverev, yang semula harus tampil di final Paris Masters, otomatis lolos ke London.
Zverev, yang berhadapan dengan Denis Shapovalov pada babak ketiga di Paris, Kamis tengah malam WIB, menjadi petenis ketujuh yang berhak tampil dalam turnamen akhir musim. Enam petenis yang lebih dulu lolos adalah Rafael Nadal, Novak Djokovic, Roger Federer, Daniil Medvedev, Dominic Thiem, dan Stefanos Tsitsipas.
Satu tiket lagi diperebutkan oleh Matteo Berrettini, Gael Monfils, dan Stan Wawrinka. Selain minimal harus mencapai final, mereka akan menggantungkan nasib dari hasil satu sama lain. (AFP/IYA)