Pasar Seni Ancol di Jakarta Utara sedang berupaya kembali ke marwah sebagai wadah pertumbuhan seni. Gairah baru diembuskan bagi tempat ini lewat agenda Menjalin Kembali, Sabtu (2/11/2019), pukul 09.00-19.00.
Oleh
JOHANES GALUH BIMANTARA
·3 menit baca
Pasar Seni Ancol di Jakarta Utara sedang berupaya kembali ke marwah sebagai wadah pertumbuhan seni. Gairah baru diembuskan bagi tempat ini lewat agenda Menjalin Kembali, Sabtu (2/11/2019), pukul 09.00-19.00.
”Pada hari itu, sejumlah kawan perupa akan melukis kembali Pasar Seni bersama-sama, dan kami juga mengadakan program Open Stage serta Pasar Kreatif, diiringi alunan merdu dari Reda Gaudiamo dan Super Bungen,” tutur Direktur Pasar Seni Ancol Mia Maria, dalam keterangan pada Kamis (31/10/2019).
Menjalin Kembali, menurut Mia, merupakan acara yang direncanakan berjalan setiap bulan di Pasar Seni Ancol dengan tujuan menjalin kembali memori dan cerita-cerita baru di tempat itu, mendorong pengembangan produk ekonomi kreatif, dan menyediakan ruang terbuka bagi masyarakat Jakarta yang nyaman, aman, dan memiliki konten stimulasi yang positif. Agenda pada Sabtu besok merupakan acara perdana.
Salah satu agenda di Menjalin Kembali adalah lokakarya (Re)Kreasi yang berisi 10-15 kelas seni dan kerajinan, diselenggarakan secara serentak di ruang terbuka Pasar Seni Ancol. Pengunjung yang tertarik ikut serta bisa membayar Rp 50.000. Kelas bakal difasilitasi dua fasilitator utama yang memang terbukti sudah punya kiprah penting pada bidang ekonomi kreatif.
Agenda lainnya, musik dan pertunjukan yang dipersembahkan musikus-musikus yang punya pengalaman beraktivitas di Pasar Seni pada masa silam. Untuk besok Sabtu, Reda Gaudiamo dan Super Bungen siap mempersembahkan nyanyian dan musik akustik yang menghanyutkan suasana sore. Ada juga pertunjukan dari penampil yang mendaftarkan diri untuk unjuk kemampuan vokal dan musik dalam Curated Open Stage.
Selain itu, 30-40 seniman senior dan muda yang populer di Jakarta bakal berkumpul menyemarakkan Menjalin Kembali dengan cara berkarya bersama di Pasar Seni. ”Program ini ditujukan untuk mendefinisikan kembali Pasar Seni Ancol sebagai platform seni dan budaya kontemporer,” ujar Mia.
Pasar Seni Ancol hadir sejak tahun 1977. Saat ini, tempat itu menempati lahan seluas 5,2 hektar di kawasan rekreasi Taman Impian Jaya Ancol dengan satu panggung pertunjukan, satu galeri, lebih dari seratus studio seniman, serta puluhan ruang kerja perajin dan ekonomi kreatif.
Mia mengatakan, pada masa tertentu, Pasar Seni Ancol menjadi lokasi maestro-maestro besar berkumpul dan menghasilkan pemikiran-pemikiran penting bagi seni budaya.
Jika Pasar Seni Ancol menawarkan sajian yang memanjakan mata, telinga, dan karsa, para penikmat akhir pekan bisa memanjakan lidah di Jakarta Selatan pada Sabtu-Minggu (2-3/11/2019) nanti, tepatnya di Teras Berlian Blok M Square. Pesta kuliner diselenggarakan di sana khusus untuk makanan-makanan bercita rasa pedas. Nama programnya, Rumah Penyembah Pedas atau Rumbadas.
”Pedas adalah cita rasa yang digemari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Tren makanan pedas juga senantiasa mengiringi dunia kuliner dari waktu ke waktu,” ucap Wakil Ketua Pelaksana Rumbadas Blessdy Clementine. Karena itu, ia yakin Rumbadas yang merupakan proyek tugas kuliah mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara ini bisa memberikan pengalaman menyenangkan bagi para pengunjung untuk menghabiskan akhir pekan.
Sebanyak 30 mitra pengusaha kuliner bakal terlibat menawarkan sajian pedas masing-masing, seperti bakso rudal, kebab dynamite, pentol ceker, pangsit pedas, nasi kapau, sate padang, pecel pedas, hingga cumi bakar pedas. Pembuat blog video tentang makanan atau food vlogger, Prathama Gilang, juga diundang untuk mengulas makanan di atas panggung.
Jika pedas makanan yang disajikan belum cukup menantang, ikutilah lomba makan pedas berhadiah uang Rp 600.000 untuk dua pemenang di Rumbadas. ”Peserta berlomba menyantap makanan pedas dengan tetesan cairan setara 1.000 cabai,” ujar Blessdy.
Jadi, indera mana yang ingin Anda puaskan akhir pekan ini?