Kekalahan Blazers dan Hilangnya Tuah Lemparan Tiga Angka Lillard
Tuah lemparan tiga angka point guard Portland Trail Blazers, Damian Lillard, menghilang saat Blazers benar-benar membutuhkannya pada detik-detik terakhir. Hal itu membuat Blazers tunduk kepada San Antonio Spurs, 110-113.
Oleh
Korano Nicolash LMS
·3 menit baca
TEXAS, SELASA — Tuah lemparan tiga angka point guard Portland Trail Blazers, Damian Lillard, menghilang saat Blazers benar-benar membutuhkannya pada detik-detik terakhir. Hal itu menyebabkan Blazers tunduk kepada San Antonio Spurs dengan skor 110-113.
Pada laga Liga Bola Basket Amerika Serikat NBA 2018-2019 di AT&T Center, Texas, Selasa (29/10/2019) siang WIB, Lillard gagal mengeksekusi dua lemparan tiga angka. Padahal, Lillard memiliki akurasi terbaik dalam melepaskan lemparan tiga angka. Apabila Lillard berhasil mengeksekusi lemparan tiga angka itu, Blazers dapat memaksa Spurs memasuki babak tambahan.
Blazers sebenarnya unggul tipis pada kuarter keempat. Namun, ketika laga pada babak tersebut tersisa 1 menit, guard Spurs, Derrich White, membuat Spurs berbalik unggul 111-108.
White yang mendapat promosi dari Austin Spurs, tim G-League San Antonio Spurs, ke San Antonio Spurs mencetak poin melalui driving floating jump shot. LaMarcus Aldridge, pemain center Spurs, menambah keunggulan timnya, 113-108, melalui lemparan bebas setelah dilanggar CJ McCollum.
Blazers terus menekan pertahanan Spurs melalui Lillard. Driving lay up Lillard saat waktu tersisa 40,4 detik membuahkan hasil. Blazers mampu memperkecil ketertinggalan menjadi 110-113.
Di pengujung laga babak keempat, Lillard melemparkan dua kali lemparan tiga angka untuk membalik keadaan. Namun, Lillard gagal mencetak poin.
”Saya tidak menyangkal dengan apa yang sudah terjadi. Saya mengakuinya bahwa malam ini bukan malam saya,” kata Lillard seusai pertarungan, seperti dikutip espn.com.
Pada laga itu, Lillard mencetak 28 poin, 9 rebound, 7 asis, dan 2 blok. Dari total poin yang dicetaknya, sebanyak 18 poin diciptakan pada empat menit kuarter keempat.
”Kalian tidak akan pernah bisa memperhitungkan orang seperti Damian. Dia kerap bisa menyelesaikan semua tembakannya. Beberapa tembakan yang meleset tidak akan menghalangi dia untuk mencoba melakukannya lagi. Berkali-kali kita diselamatkannya,” tutur pemain Spurs, Demar DeRozan.
Tidak hanya DeRozan, Kepala Pelatih San Antonio Spurs Gregg Popovich juga mengakui kerja keras Lillard. ”Dia selalu membuat tembakan bagi timnya. Dia menguasai bola dengan mudah,” kata Popovich.
Sementara itu, Dejounte Murray, pemain andalan Spurs, belum dapat bermain optimal pada laga itu. Murray baru saja absen panjang pascaoperasi cedera ligamen lutut anterior (ACL) pada Juli lalu.
Popovich menegaskan, Murray masih akan tetap dibatasi penampilannya. Rata-rata hanya sekitar lima menit setiap kuarter. Popovich pernah menempatkan point guard dari NBA Draft 2016 itu di Austin Spurs.
Pada laga melawan Blazers, Murray hanya dimainkan selama 22 menit. Dia mencetak 7 poin, 8 asis, 7 rebound, 1 steal, dan 1 blok.
Popovich menyatakan tidak akan menurunkan Murray pada kuarter keempat untuk membantu pertahanan Spurs. ”Saya tidak bisa memaksakan Murray bermain. Dia masih memiliki batasan waktu untuk bermain,” ucapnya.
Pada Rabu (30/10/2019) malam waktu setempat, Blazers akan bertarung melawan Oklahoma City Thunder. Adapun Spurs akan menghadapi Los Angeles Clippers pada Kamis, 31 Oktober.