Surabaya Terus Menambah Museum Melengkapi Obyek Wisata
Pemerintah Kota Surabaya terus menambahkan jumlah museum untuk melengkapi ratusan obyek wisata terutama ruang terbuka hijau di kota ini.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·5 menit baca
SURABAYA, KOMPAS - Pemerintah Kota Surabaya terus menambahkan jumlah museum untuk melengkapi ratusan obyek wisata terutama ruang terbuka hijau di kota ini. Saat ini sudah ada lima museum yang dikelola pemkot dan hingga akhir tahun akan menjadi tujuh termasuk Museum Pendidikan dan Museum Olahraga.
Saat ini yang sedang digarap pemkot penyempurnaan Museum Pendidikan di Jalan Genteng Kali, yang direncanakan peresmiannya tepat pada Hari Pahlawan, 10 November 2019.
“Keberadaan museum sangat penting untuk memberikan wawasan bagi generasi muda, agar lebih banyak tahu tentang segala hal terkait Kota Surabaya, sehingga kecintaan akan kota ini terus menggelora,” kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya, Senin (28/10/2019).
Bangunan bekas Sekolah Taman Siswa itu sedang dipercantik. Taman yang berada di belakang museum pun bertema zaman dahulu kala seperti zaman purbakala dan Majapahit. Bangunan utama tampak masih kokoh dengan arsitektur Kolonial Belanda, berupa pintu besi dan pintu kupu tarung.
Keberadaan museum sangat penting untuk memberikan wawasan bagi generasi muda, agar lebih banyak tahu tentang segala hal terkait Kota Surabaya, sehingga kecintaan akan kota ini terus menggelora," ujar Risma
Bahkan dua pintu, yang bentuknya gebyok dengan empat sisi, dinding yang tertutup akan dibuka, sedangkan dinding lain dibuat taman. Untuk memberikan kemudahan akses bagi penyandang disabilitas akan dilengkapi jalur altternatif bagi orang yang tak dapat menggunakan tangga atau RAM).
“Proyek ini sebagai rekonstruksi bangunan cagar budaya. Jadi jika ada beberapa komponen bangunan yang rusak atau hilang, wajib direplikasi sesuai kondisi sebelumnya,” kata Risma.
Museum Pendidikan menempati lahan seluas 1.452 meter persegi. Bangunan eks Sekolah Taman Siswa tersebut sebelumnya milik asing, Tiongkok. Museum nanti akan memiliki koleksi buku-buku, dan benda lain yang akan disediakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya.
Di tengah pengerjaan Museum Pendidikan, Pemkot Surabaya juga sedang mematangkan konsep bangunan Museum Olahraga di Gedung Gelora Pancasila, Jalan Indragiri Surabaya. Museum Olahraga bakal dilengkapi dengan diorama.
Kepala Bidang Bangunan Gedung, Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang, Iman Krestian mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pematangan konsep yang baru, setelah beberapa waktu lalu selesai dilakukan pembongkaran pagar dan pembersihan bangunan.
“Jadi ada bangunan yang ada pagarnya itu kita bongkar dan saat ini lagi sedang mengatur konsep terbaru untuk diajukan ke wali kota,” katanya.
Iman menjelaskan, rencana awal, penempatan museum olahraga itu bakal berada di bawah tribun karena lokasinya yang cukup luas. “Di lantai bawah ukurannya 450 meter persegi meter persegi dan lantai dua 189 meter persegi. Kita akan mengoptimalkan fungsi ruang yang sudah ada pada bangunan di sana,” jelasnya.
Karena bangunan ini merupakan cagar budaya, oleh sebab itu pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan tim cagar budaya terkait perubahan konsep tersebut. Salah satunya yakni, rencana perubahan area parkir. “Jadi beberapa penambahan ide nanti disampaikan ke tim cagar budaya termasuk lahan parkir,” paparnya.
Menurutnya, koordinasi itu dilakukan dengan tujuan menciptakan Museum Olahraga ini agar lebih representatif. Sehingga, warga dapat menjadikan museum itu sebagai tempat edukasi dan wisata.
“Sudah dari minggu lalu ada beberapa yang harus kami koreksi disampaikan teman-teman cagar budaya, dan kita terus mengkaji, dan memperdalam kontennya,” imbuhnya.
Iman mengungkapkan, nantinya konsep Museum Olahraga ini akan memadukan antara Gelora Pancasila dengan Lapangan Thor. Sehingga nantinya museum ini akan dibuat seperti Museum Tugu Pahlawan. Museum tersebut akan lebih interaktif jika ada diorama seperti Museum Tugu Pahlawan. “Jadi nanti disertakan diorama untuk pengunjung supaya lebih menarik,” ungkapnya.
Selain dilengkapi diorama, Iman menyebut Museum Olahraga juga akan diberi sentuhan digital. Ia menilai jika koleksi benda-benda di museum itu akan semakin menarik jika diberi sentuhan digital. Ya 50:50. Tak hanya itu, pihaknya juga memastikan suhu yang terjaga kelembapan dan terlindung dari paparan sinar matahari di museum tersebut.
Sebab, benda-benda bersejarah itu sebagian besar membutuhkan suhu yang lembap. Bahkan koleksi baju para atlet pun juga harus diletakkan di kondisi yang lembap. “Khusus baju tidak boleh kena matahari langsung, jadi benar-benar harus terlindungi dengan suhu 22-24 derajat.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya Antiek Sugiharti, dengan bertambahnya museum, maka obyek wisata ke kota dengan penduduk 3,2 juta jiwa ini semakin banyak. Obyek wisata termasuk menjadikan kawasan Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirikan yang berada di sekitar kawasan wisata religi Sunan Ampel, juga ditata sehingga bisa dijadikan tempat wisata.
Dengan dikembangkannya kawasan wisatadi Surabaya utara, obyek wisata atau tempat piknik di Kota Surabaya terus bertambah. Saat ini paling tidak ada 400 taman dengan masing-masing taman memiliki tema. Hampir seluruh taman ramai dikunjungi baik pelajar maupun masyarakat untuk belajar tentang isi alam, dan sekedar melepas penat.
Penambahan spot kata Antiek untuk berfoto bagi wisatawan terus akan bertambah. Berbagai daya tarik diciptakan agar wisatawan semakin banyak berkunjung ke kota dengan penduduk sekitar 3,2 juta ini. “Aman dan nyaman salah satu alasan wisatawan untuk mengunjungi Kota Pahlawan. Dua faktor ini menjadi indikator orang luar ingin sekali mengunjungi kota ini,” ujarnya.
Tahun 2018, ketika bom bunuh diri sempat mengguncang kota ini kata Antiek, kunjungan wisatawan tetap membludak. Jumlah wisatawan ke kota ini diakhir Desember 2018 menunjukkan angka 19 juta orang, sedangkan sepanjang 2017 wisatawan mencapai 24 juta orang yang sekitar 70 persen wisatawan domestik.
Penurunan jumlah wisatawan pada 2018, karena teror bom, beberapa kapal pesiar batal sandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Surabaya menurut Antiek kini memiliki banyak pesona yang membuat suasana hati damai. Banyak ruang terbuka hijau, dan ruang publik yang begitu tertata dan tertib menarik minat dari daerah bahkan luar negeri untuk datang ke Surabaya.
Spot objek wisata mulai situs budaya, bersejarah, spot foto kekinian, air mancur, dan seluruh taman saja sangat memanjakan mata dan membuat suasana hati senang, ujar Antiek
Apalagi sekarang tak hanya kampus lawas, tetapi kawasan kota tua di Surabaya utara mulai ditata kembali. “Spot objek wisata mulai situs budaya, bersejarah, spot foto kekinian, air mancur, dan seluruh taman saja sangat memanjakan mata dan membuat suasana hati senang,” ujarnya.
Di Surabaya kini paling tidak sudah ada Museum Sepuluh Nopember di Tugu Pahlawan. Museum satu ini memiliki bentuk arsitektur menarik dan berada di dalam komplek Tugu Pahlawan. Lalu Museum WR Soepratman di Jalan Mangga 21, Museum Surabaya (Siola), bangunan museum ini dikenal dengan Gedung Siola yang berdiri sejak 1877.
Museum Kesehatan atau Museum Santet di Jalan Indrapura, Museum Loka Jala Crana didirikan 1969 dengan nama awal Museum Akabri Laut, museum ini kemudian mengalami perubahan nama menjadi Museum Loka Jala Crana pada 1979. Monumen Jalesveva Jayamahe, Museum Kanker Indonesia, House of Sampoerna, Museum Polresta Surabaya, Museum Bank Mandiri dan Museum Bank Indonesia.