Tak pernah terpikirkan Braif Fatari (17) bahwa ia dapat berlatih di Inggris dan menjadi pesepak bola profesional. Potensi remaja yang tinggal di salah satu perkampungan di Sorong, Papua Barat, itu tercium pemandu bakat dan ia pun bergabung dengan program Garuda Select jilid satu.
Usai mengikuti program tersebut, Braif pun dipanggil mengisi skuad Tim Nasional U-19 dan mendapatkan kontrak dari Persija. Sebelum bergabung dengan Garuda Select, Braif hanya bermain di Persikos Kota Sorong pada kompetisi regional Liga 3 wilayah Papua Barat.
Bakat Braif tercium pemandu bakat saat ia mengikuti turnamen Piala Menpora di Bali. Lantas, ia dipanggil mengikuti seleksi di Malang, Jawa Timur yang dipimpin Timo Scheunemann. Bersama dengan satu anak lainnya, Braif terpilih mengikuti seleksi di Sawangan, Depok yang dipimpin mantan pemain Chelsea Dennis Wise dan mantan pemain tim nasional Inggris Des Walker.
Film dokumenter
Bersama dengan 24 pemain lainnya, Braif terpilih untuk menimba ilmu di Inggris selama lima bulan. Braif pun bergabung dengan beberapa rekannya yang sudah mengisi skuad timnas U-16 seperti Bagus Kahfi, Bagas Kahfi, Brylian Aldama, Mochammad Supriadi, dan lainnya.
“Tak pernah terpikirkan oleh saya bisa sejauh ini. Sekarang saya sudah punya penghasilan dari bermain sepak bola sehingga bisa membantu orangtua,” ujar Braif usai peluncuran program serial film dokumenter “Garuda Select – The Series” di Jakarta, Senin (28/10/2019).
Pengalaman Braif bersama dengan 24 pemainnya selama berlatih di Inggris pun dikemas dalam sebuah film dokumenter yang tayang di Mola TV. Film berjudul “Garuda Select-The Series” ini menceritakan perjalanan tim Garuda Select mulai dari awal kedatangan Dennis Wise di Indonesia pada Agustus 2018 hingga mereka berlatih tanding dengan akademi klub sepak bola Inggris.
Pada awal kedatangannya, Wise terkejut dengan semangat anak-anak Indonesia dalam bermain sepak bola, meskipun fasilitas yang ada sangat minim. “Mereka sangat bersemangat bermain bola di lapangan tanpa rumput, berdebu, dan berkerikil,” ujar Wise dalam film tersebut.
Wise pun terkejut dengan kehidupan di Indonesia yang penuh dengan kemacetan dan kesemrawutan. Namun, Wise tidak mundur dan semakin tertantang untuk menjadi bagian dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Karena tidak mudah untuk memilih pemain terbaik dari 60 anak usia 16-17 tahun, maka Wise mengajak Des Walker menjadi pelatih utama dalam program ini. Walker adalah mantan pemain timnas Inggris di Piala Dunia 1990.
Lima bulan di Inggris
Pada 15 Januari 2019, Garuda Select mendarat di Birmingham, Inggris untuk memulai pemusatan latihan selama 5 bulan di bawah bimbingan Wise dan Walker. Adaptasi dengan cuaca, makanan, dan budaya di Inggris menjadi tantangan yang harus dihadapi para remaja itu selain rasa rindu pada keluarga.
Mereka mengikuti program latihan yang diberikan Wise dan Walker dengan penuh semangat demi meniti karier sebagai pemain sepak bola profesional. Wise dan Walker selalu menekankan kedisiplinan seperti tidak memboleh membawa telepon genggam saat makan bersama dan pertemuan, serta harus istirahat tepat waktu dan tidak boleh merokok atau minum alkohol.
Untuk memacu semangat dan menjadi bahan evaluasi, mereka latih tanding dengan beberapa tim akademi klub Inggris seperti Chelsea, Arsenal, Leicester, Walsall, Queens Park Rangers, dan lain-lain.
Pelatih timnas U-16 Bima Sakti dan U-19 Fakhri Husaini beberapa kali juga turut mendampingi tim Garuda Select. Braif adalah pemain yang sangat disukai Fakhri sehingga ia dibawa masuk ke timnas U-19.
Motivasi terus menyala
Agar motivasi anak-anak untuk dapat bermain di Eropa terus menyala, mereka diajak mengelilingi kota Inggris dan menonton pertandingan Final Piala Liga Inggris antara Chelsea melawan Manchester City.
Brylian Aldama adalah orang yang paling bahagia sebab ia merupakan penggemar Chelsea. “Saya sangat menyukai Chelsea dan Jorginho pemain favorit saya. Saya sangat senang sekali karena sebelumnya hanya bisa melihat mereka di televisi,” ujar Brylian.
Pemuda asal Surabaya tersebut dipandang sebagai pemain terpintar di tim Garuda Select oleh Wise. Karena itu, ia bersama dengan Andre Oktaviansyah, Bagus Kahfi, Bagas Kahfi, David Maulana, dan Fajar Fathurrahman kembali dipanggil untuk mengikuti program Garuda Select jilid kedua.
Brylian mengungkapkan, ia hanya mengikuti apa yang diajarkan oleh pelatih. Satu pesan dari Walker yang selalu diingatnya, yaitu pentingnya komunikasi.
Brylian dan Bagus sempat dilirik oleh pemandu bakat dari klub Inggris. Namun, mereka terkendala oleh regulasi yang melarang perekrutan pemain dari negara yang rating FIFA-nya rendah. Jika ingin berlaga di Inggris, mereka harus bermain di Eropa minimal dua tahun.